menginvestasikan sejumlah dana dan berekspektasi atas sejumlah return yang diterima.
3. Pengaruh Inflasi Terhadap Investasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh inflasi terhadap investasi adalah negatif dan signifikan sebesar 16,3. Hasil temuan ini sesuai dengan
hipotesis penelitian yang memiliki pengaruh negatif terhadap investasi. Teori yang dapat menjelaskan fenomena hubungan tingkat inflasi dan
investasi khususnya pada pasar modal adalah teori makro ekonomi yang dipelopori oleh Fama 1981:545 disatu kubu dan teori Geske dan Roll 1983:856
di kubu lain. Dua teori ini ikut mempertimbangkan pengaruh variabel ekonomi riil seperti Gross Domestic Product GDP, jumlah uang beredar, tingkat harga
umum, tingkat bunga dan pajak; Saham merupakan klaim terhadap cash flows yang dihasilkan dari aset riil.
Investasi saham menghasilkan returns yang dihitung dari selisih harga pada dua titik waktu yang berbeda dan deviden. Apabila pasar modal efisien, maka ada
hubungan antara return saham dengan variabel ekonomi riil Fama, 1991:1609. Ada dua teori makroekonomi yang menjelaskan tentang korelasi investasi dengan
tingkat inflasi, yaitu teori yang dipelopori oleh Eugene F. Fama 1981:545 dan teori Geske dan Roll 1983:856.
Teori makroekonomi yang dipelopori oleh Fama 1981:545 mengajukan suatu proposisi bahwa hubungan negatif antara return saham dan tingkat inflasi
adalah karena faktor permintaan uang. Dengan menggunakan teori permintaan uang tradisional, Fama mengklaim Jika jumlah uang beredar cenderung tetap
maka akan mengakibatkan kenaikan tingkat inflasi.
Universitas Sumatera Utara
Telaah teori mengungkapkan bahwa inflasi akan cenderung meningkatkan biaya produksi dari perusahaan. Berarti margin keuntungan dari perusahaan
menjadi lebih rendah dan dampak lebih lanjut menjadikan harga sahamnya di bursa efek menjadi menurun. Jika terjadi demikian, maka penurunan tersebut
cenderung tidak akan berlangsung seketika tetapi melalui proses waktu. Dilihat dari sisi investor, tingginya inflasi akan mengurangi nilai keuntungan dan juga
mengurangi daya beli modal investasinya. Dengan demikian jika angka inflasi naik, maka IHSG akan menurun dan demikian sebaliknya.
Karena inflasi berpengaruh terhadap tingkat investasi, maka aktivitas perdagangan di bursa saham akan terpengaruhi. Aktifitas perdagangan saham
akan mempengaruhi kemungkinan perolehan keuntungan. Dengan demikian inflasi berpengaruh terhadap aktifitas di pasar saham. Penelitian yang dilakukan
Nelson 1976, Jaffe dan Mandelker 1976, Fama 1981 menunjukkan hubungan negatif antara inflasi dan stock market return.
Ketika inflasi cendrung naik, dimana harga-harga naik secara umum dan terus menerus dalam hal ini lebih banyak uang beredar yang digunakan untuk
membeli barang dibanding dengan jumlah barang dan jasa itu sendiri, maka masyarakat relatif enggan untuk berinvestasi, hal ini berkaitan dengan takutnya
harga-harga semakin meninggi sementara daya beli uang yang terus menurun. Pada umumnya, ketika terjadi inflasi, suku bunga bank akan turut
melambung. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan investasi menjadi tidak menarik atau tidak menguntungkan. Ketika tingkat bunga tinggi sebagian modal
digunakan untuk mencari keuntungan dari tingkat bunga melalui deposito atau tabungan. Tingkat bunga yang tinggi pada akhirnya akan mengurangi jumlah
Universitas Sumatera Utara
modal yang diinvestasikan Para pemilik modal akan berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga.
4. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Kota