3. Jenis Loyalitas Griffin 2003:22 menyatakan jenis loyalitas yang berbeda muncul bila
keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasikan silang dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi.
a. Tanpa loyalitas Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis
ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal. b. Loyalitas yang lemah
Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah inertia loyalty. Pelanggan ini
membeli karena kebiasaan, faktor non sikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.
c. Loyalitas tersembunyi Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi latent loyalty. Disini pengaruh situasi yang menentukan pembelian berulang.
d. Loyalitas premium Jenis loyalitas ini paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat
keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena
menemukan dan menggunakan produk dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga
2.2 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
Penelitian mengenai analisis loyalitas pelanggan dengan metode experiential marketing telah dilakukan oleh Sembiring 2009, melakukan
penelitian yang berjudul analisis pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan pada Waroeng Spesial Sambal Cab. Sompok Semarang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih Waroeng Spesial Sambal
Cab. Sompok Semarang dan mengetahui dan menganalisis strategi experiential marketing pada Waroeng Spesial Sambal Cab. Sompok Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel Sense panca indera, Feel perasaan, Think cara berpikir, Act kebiasaan, dan Relate pertalian
mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, hal ini dapat dilihat pada nilai koefesien regresi yang positif dan angka signifikansi yang
lebih besar dari angka signifikasi tabel, kemudian nilai Adjusted R Square sebesar 0,617, artinya proporsi keragaman total variabel loyalitas pelanggan Y yang
dapat dijelaskan oleh Sense X
1
, Feel X
2
, Think X
3
, Act X
4
dan Relate X
5
adalah sebesar 61,7 sedangkan 38,3 dipengaruhi variabel lain diluar variabel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dari proyek penelitian, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan,
dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature Kuncoro, 2003:4.
Experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan – pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka
dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan service. Strategic Experiential Modules SEMs merupakan modul yang dapat digunakan untuk
menciptakan berbagai jenis pengalaman bagi konsumen. Strategic Experiential Modules SEMs meliputi : Sense, Feel, Think, Act, Relate Schimitt, 2004 : 89.
Loyalitas merupakan sesuatu yang diharapkan perusahaan dari konsumen. Konsumen yang memiliki loyalitas merasakan adanya ikatan emosional dengan
perusahaan. Ikatan emosional inilah yang membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian terhadap produk perusahaan
serta memberikan rekomendasi. Pada kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu
Sense X
1
, Feel X
2
, Think X
3
, Act X
4
, Relate X
5
dan Loyalitas Konsumen Y.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis