Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional, dimana pengukuran atau pengamatan dilakukan pada saat bersamaan pada data variabel independen dan dependen sekali waktu. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa pengaruh faktor pengetahuan, sikap, ketersediaan kondom, dukungan pekerja seksual, petugas kesehatan dan dukungan media terhadap penggunaan kondom pada pria dalam mencegah penyakit menular seksual.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lokalisasi Bukit Maraja Tahun 2013 dengan penelitian berlangsung dari bulan September hingga Oktober 2013. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria yang mendatangi lokalisasi Bukit Maraja sebanyak 300 orang bulan

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan digunakan untuk penelitian. Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti baik berupa tenaga, Universitas Sumatera Utara waktu, maupun biaya maka peneliti menggunakan rumus Lemeshow, dkk 1997, Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 2 2 1 2 1 1 1 o a a a o o P P P p Z P P Z n −       − + − ≥ − − β α Keterangan : n : besar sampel Z 1 : Nilai Deviasi normal pada tingkat kemaknaan = 0,05 Z 1 =1,96 Z1- : Kekuatan uji ditetapkan peneliti bila 10 Maka Z1- = 1,282 Po : Proporsi pengunaan kondom sebesar 0,17 Simalungun dalam angka, 2012 Pa : Perkiraaan proporsi pengunaan kondom yang diharapkan yaitu : 0,32 Pa – Po : Selisih proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar 0,15 2 2 32 , 17 , 32 , 1 32 , 282 , 1 17 , 1 17 , 96 , 1 − − + − ≥ n 2 2 15 , 128 , 282 , 1 141 , 96 , 1 + ≥ n 4 , 59 ≥ n 60 ≥ n Maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 60 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara accidental sample Universitas Sumatera Utara berdasarkan kesediaan responden untuk mengisi kuesioner Singarimbun dan Efendi, 2008. Pengambilan sampel dilakukan di lokalisasi Bukit Maraja. Kriteria sampel: Kriteria Inklusi: 1. Pria yang berhubungan dengan Pekerja seksual di lokalisasi Bukit Maraja 2. Bersedia menjadi responden Kriteria Eksklusi: 1. Pria yang tidak berhubungan dengan Pekerja Seksual 2. Tidak bersedia menjadi responden 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner meliputi data mengenai karakteristik responden umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan kondom, dukungan pekerja seksual, petugas kesehatan dan dukungan media terhadap penggunaan kondom pada pria dalam mencegah penyakit menular seksual

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui laporan maupun dokumen dari Puskesmas Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kesahihan dan keterandalan adalah uji yang dilakukan terhadap kuesioner sebelum digunakan untuk mengukur nilai variabel bebas. Hal ini bertujuan agar alat ukur yang digunakan benar-benar tepat dan cermat dalam melakukan fungsi ukurnya serta dapat dipercaya. Uji validitas dengan melihat nilai correlation corrected item dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel sebesar 0,361, maka dinyatakan valid dan sebaliknya Hidayat, 2011. Setelah semua pertanyaan valid analisis dilakukan dengan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach’s. Keputusan uji bila nilai Alpha Cronbach’s r Corrected Item Total Correlation maka pertanyaan tersebut reliabel Hastono, 2007. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada pria di Marimbun Pematang Siantar sebanyak 30 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Pengetahuan Variabel Nilai Corrected Item-Total Status Pengetahuan 1 0,883 Valid Pengetahuan 2 0,492 Valid Pengetahuan 3 0,710 Valid Pengetahuan 4 0,734 Valid Pengetahuan 5 0,734 Valid Pengetahuan 6 0,601 Valid Pengetahuan 7 0,650 Valid Pengetahuan 6 0,645 Valid Pengetahuan 9 0,448 Valid Pengetahuan 10 0,671 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,903 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel pengetahuan sebanyak 10 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-Tabel dengan nilai cronbach alpha 0,903, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pengetahuan valid dan reliabel Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Sikap Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Sikap 1 0,377 Valid Sikap 2 0,492 Valid Sikap 3 0,577 Valid Sikap 4 0,654 Valid Sikap 5 0,492 Valid Sikap 6 0,579 Valid Sikap 7 0,550 Valid Sikap 8 0,384 Valid Sikap 9 0,695 Valid Sikap 10 0,569 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,839 Berdasarkan Tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel sikap sebanyak 10 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,839 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel sikap valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Ketersediaan Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Ketersediaan 1 0,463 Valid Ketersediaan 2 0,497 Valid Ketersediaan 3 0,539 Valid Ketersediaan 4 0,497 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,712 Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel ketersediaan kondom sebanyak 4 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,712 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel ketersediaan kondom valid dan reliabel Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Dukungan Pekerja Seksual Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Dukungan pekerja seksual 1 0,831 Valid Dukungan pekerja seksual 2 0,523 Valid Dukungan pekerja seksual 3 0,879 Valid Dukungan pekerja seksual 4 0,516 Valid Dukungan pekerja seksual 5 0,767 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,872 Berdasarkan Tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel dukungan pekerja seksual sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,872 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dukungan pekerja seksual valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Dukungan Petugas Kesehatan Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Dukungan Petugas Kesehatan 1 0,834 Valid Dukungan Petugas Kesehatan 2 0,918 Valid Dukungan Petugas Kesehatan 3 0,918 Valid Dukungan Petugas Kesehatan 4 0,565 Valid Dukungan Petugas Kesehatan 5 0,363 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,878 Berdasarkan Tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel dukungan petugas kesehatan sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,878 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dukungan petugas kesehatan valid dan reliabel Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Dukungan Media Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Dukungan Media 1 0,615 Valid Dukungan Media 2 0,475 Valid Dukungan Media 3 0,789 Valid Dukungan Media 4 0,651 Valid Dukungan Media 5 0,587 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,821 Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel dukungan media sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,821 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dukungan media valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dialami dan diukur yang disebabkan oleh pengaruh variabel bebas adalah penggunaan kondom

3.5.2. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi objek penelitian yaitu dari faktor presdiposing pengetahuan dan sikap, enabling ketersediaan kondom dan reinforcing dukungan pekerja seksual, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan tokoh masyarakat

3.5.3 Definisi Operasional

1. Penggunaan kondom adalah perilaku memakai kondom saat melakukan hubungan seksual 2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai kondom sebagai alat mencegah penularan IMS 3. Sikap adalah respon tertutup dari responden mengenai kondom sebagai alat mencegah penularan IMS 4. Ketersediaan kondom adalah tersedianya kondom dikalangan pekerja seksual maupun responden 5. Dukungan pekerja seksual adalah anjuran kepada responden dari pekerja seksual untuk menggunakan kondom dalam mencegah penularan IMS 6. Dukungan petugas kesehatan adalah anjuran kepada responden dari petugas kesehatan untuk menggunakan kondom dalam mencegah penularan IMS Universitas Sumatera Utara 7. Dukungan Media adalah anjuran kepada responden dari media baik elektronik ataupun cetak untuk menggunakan kondom dalam mencegah penularan IMS

3.6 Metode Pengukuran

1. Pengetahuan Variabel pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan, dengan pilihan jawaban “Salah” di beri nilai 0 dan jawaban yang “Benar” diberi nilai 1. Maka skor terendah 0 dan skor tertinggi 5. Pengkategorian untuk pengukuran variabel pengetahuan yaitu : a. Kurang, jika total skor 0 - 5 b. Baik, jika total skor 6 - 10 2. Sikap Variabel sikap terdiri dari 10 pertanyaan, dengan pilihan jawaban Sangat tidak Setuju STS” diberi nilai 1, Tidak Setuju TS di beri nilai 2, Setuju S di beri nilai 3 dan Sangat Setuju SS di beri nilai 4, maka diperoleh skor terendah 10 dan skor tertinggi 40. Pengkategorian untuk pengukuran variabel sikap yaitu : a. Negatif, jika total skor 10 - 27 b. Positif, jika total skor 28– 40 3. Ketersediaan Kondom Ketersediaan kondom terdiri dari 4 pertanyaan, dengan pilihan jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” di beri nilai 0. Maka skor total terendah 0 dan skor tertinggi 4. Pengkategorian untuk pengukuran variabel ketersediaan kondom yaitu Universitas Sumatera Utara a. Tidak tersedia, jika total skor 0-1 b. Tersedia, jika total skor 2-4 4. Dukungan Pekerja Seksual Variabel dukungan pekerja seksual terdiri dari 5 item pertanyaan, dengan pilihan jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” di beri nilai 0. Maka skor total terendah 0 dan skor tertinggi 5. Pengkategorian untuk pengukuran variabel dukungan keluarga yaitu : a. Tidak didukung, jika total skor 0-2 b. Didukung, jika total skor 3-5 5. Dukungan Petugas Kesehatan Variabel dukungan petugas kesehatan terdiri dari 5 item pertanyaan, dengan pilihan jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” di beri nilai 0. Maka skor total terendah 0 dan skor tertinggi 5. Pengkategorian untuk pengukuran variabel dukungan petugas kesehatan yaitu : a. Tidak didukung, jika total skor 0-2 b. Didukung, jika total skor 3-5 6. Dukungan Media Variabel dukungan media terdiri dari 5 item pertanyaan, dengan pilihan jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” di beri nilai 0. Maka skor total terendah 0 dan skor tertinggi 5. Pengkategorian untuk pengukuran variabel dukungan media yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Tidak didukung, jika total skor 0-2 b. Didukung, jika total skor 3-5 c. Penggunaan kondom Variabel penggunaan terdiri dari 1 pertanyaan, dengan pilihan jawaban yaitu : a. Tidak menggunakan b. Menggunakan

3.7. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Pelayanan Klinik Infeksi Menular Seksual dengan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan IMS pada Wanita Usia Subur Beresiko di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2013

3 89 138

Gambaran Distribusi Penyakit Menular Seksual Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penderita PMS Pada WTS Di Lokasi Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 31 85

Karakteristik Pekerja Seks Komersil (Psk) Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Menular Seksual (Pms) Di Lokasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2003

1 35 117

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Penyakit Menular Seksual Di Puskesmas Padang Bulan Medan

3 82 77

Pengetahuan Pasangan Suami Istri Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lingkungan IV Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Tahun 2008

0 35 42

Karakteristik Pekerja Seks Komersil(PSK) Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lokasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2003

0 28 116

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PMS (2)

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Definisi Perilaku - Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 8

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 18