kesehatan, mereka juga menyatakan bahwa kondom yang tersedia tidak sesuai dengan keinginan mereka.
WHO menyatakan bahwa sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku dan bahwa promosi kesehatan harus sebagai upaya edukasi
yang disertai dengan perubahan lingkungan Notoatmodjo, 2005, tapi berbanding terbalik hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menyatakan tidak ada hubungan
ketersediaan kondom dengan penggunaan kondom dengan hasil uji chi square diperoleh nilai p
=0,844 α=0,05. Sebanyak 3 pria menyatakan bahwa kondom tersedia dan hanya 1 pria yang menggunakan kondom hal ini mungkin terjadi karena
masih belum adanya kesadaran para pria akan pentingnya penggunaan kondom dalam mencegah PMS Penyakit Menular Seksual baik kesadaran dari segi pengetahuan
dan sikap.
5.3 Pengaruh Faktor Reinforcing
Merupakan sikap dan perilaku yang menguatkan perilaku seseorang, termasuk dalam faktor ini adalah tokoh masyarakat ataupun para petugas kesehatan termasuk
juga disini Undang-undang, Peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehata. Dalam penelitian ini faktor reinforcing adalah
dukungan pekerja seksual, dukungan petugas kesehatan, dukungan media.
5.3.1 Pengaruh Dukungan Pekerja Seksual terhadap Penggunaan Kondom
Mayoritas pekerja seksual di lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun kurang mendukung penggunaan kondom dalam mencegah PMS yaitu sebesar 76,7
Universitas Sumatera Utara
dan sebesar 23,3 mendukung penggunaan kondom. Hasil penelitian menunjukkan masih kurangnya dukungan dari pekerja seksual itu sendiri terhadap penggunaan
kondom dalam mencegah PMS. Kurangnya dukungan pekerja seksual terhadap penggunaan kondom terlihat dari kurangnya penawaran pemakaian kondom kepada
pelanggan mereka. Sebagian besar para pria menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan informasi penggunaan kondom dan tidak pernah dianjurkan untuk
menggunakan kondom oleh para pekerja seksual. Di sisi lain para pekerja seksual merasa takut jika mereka menganjurkan
menggunakan kondom, maka para pelanggan mereka tidak akan mau datang kembali, bahkan ada juga para pekerja seksual yang tidak ingin jika pelanggannya
menggunakan kondom. Kalaupun, pelanggan pria ingin menggunakan kondom, para pelangganlah yang menyediakan kondom untuk diri mereka sendiri. Hasil uji chi
square diperoleh nilai p= 0,001 α=0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara
dukungan pekerja seksual dengan penggunaan kondom. Pria yang mendapatkan dukungan dari pekerja seksual sebagian besar
menggunakan kondom yaitu 10 orang 71,4 dan sebanyak 4 orang 28,6 tidak menggunakan kondom, hal ini disebabkan para pria kurang merasa nyaman jika
menggunakan kondom walaupun sudah mendapatkan tawaran dari pekerja seksual. Pria yang tidak mendapatkan dukungan pekerja seksual sebagian besar menggunakan
kondom yaitu 39 orang 84,6 dan yang menggunakan kondom sebanyak 7 orang 15,2. Uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan variabel dukungan
pekerja seksual menunjukkan ada pengaruh terhadap penggunaan kondom dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai p= 0, 003 α=0,05. Dukungan untuk menggunakan kondom dari pekerja seksual
merupakan faktor penguat bagi pelanggan pria untuk menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks berisiko. Bentuk dukungan pekerja seksual terhadap
penggunaan kondom yaitu memberikan informasi mengenai kondom yang dapat mencegah penularan PMS dan menganjurkan untuk selalu menggunakan kondom
saat berhubungan seksual. Dukungan yang diberikan secara positif akan menjadi faktor penguat bagi timbulnya perilaku positif pula.
Kesadaran pelanggan pria dan pekerja seksual merupakan kunci yang penting dalam penggunaan kondom. Kesadaran akan bahaya terjangkit PMS perlu
ditanamkan pada kedua pihak sehingga kedua belah pihak dapat memiliki kemauan dan kemampuan untuk menggunakan kondom dalam PMS. Tetapi sering kali posisi
PSK sebagai wanita menjadi lemah dan tidak dapat memaksa pelanggan pria untuk menggunakan kondom dengan alasan daripada tidak mendapat tamu dan mereka
tidak bisa memaksa karena mereka adalah tamunya dan harus diberi layanan dengan baik.
5.3.2 Pengaruh Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Penggunaan Kondom