Metode Analisis Data Deskripsi Lokalisasi Bukit Maraja Analisis Multivariat

a. Tidak didukung, jika total skor 0-2 b. Didukung, jika total skor 3-5 c. Penggunaan kondom Variabel penggunaan terdiri dari 1 pertanyaan, dengan pilihan jawaban yaitu : a. Tidak menggunakan b. Menggunakan

3.7. Metode Analisis Data

a. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel- variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat, yaitu analisis lanjutan untuk melihat hubungan variabel independen dengan dependen menggunakan uji chi square pada taraf kepercayaan 95 p 0,05, sehingga bila hasil analisis statistik 0,05 maka variabel dinyatakan berpengaruh secara signifikan. c. Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen, dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Uji regresi logistik ganda pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokalisasi Bukit Maraja

Bukit Maraja terletak di Nagori Syah Kuda Kecamatan Gunung Malele Kabupaten Simalungun, dengan batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Sebelah Timur : Pematang Bandar Sebelah Barat : Kecamatan Jawa Maharaja Bah. Jambi Sebelah Selatan : Kecamatan Siantar Sebelah Utara : Gunung Maligas Luas dari lokalisasi Bukit Maraja ± 5 HA. Jumlah penduduk kecamatan Gunung Malela 27.650 dengan laki-laki sebanyak 13.648 jiwa, dan perempuan 14.002 jiwa dengan jumlah penduduk Syahuda, Nagori 2018 0rang dengan laki-laki sebanyak 955 orang dan perempuan sebanyak 1.063 orang. Pekerjaan dari masyarakat Nagori Pematang Syahyuda kebanyakan bekerja di Kebun PTP IV Nusantara. 4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang, sesuai dengan rencana penelitian. Identitas responden dalam penelitian ini meliputi umur, dan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berusia 35 tahun sebanyak Universitas Sumatera Utara 30 orang 50,0 dan yang berusia ≥ 35 tahun sebanyak 30 orang 50,0. Mayoritas pendidikan responden yaitu SMA sebanyak 42 orang 70,0. Tabel 4.1. Karakteristik Responden No Identitas Responden n 1. Usia 35 tahun 30 50,0 ≥ 35 tahun 30 50,0 Jumlah 60 100,0 2 Pendidikan SMP 12 20,0 SMA 42 70,0 Perguruan Tinggi 6 10,0 Jumlah 60 100,0 4.2.2. Pengetahuan Responden tentang Kondom Pengetahuan responden tentang kondom menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah mengetahui bahwa sifilis adalah salah satu contoh infeksi menular yaitu sebanyak 59 orang 98,3 dan mayoritas responden tidak mengetahui akibat jika tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual yaitu sebanyak 32 orang 53,3. Hasil selengkapnya dapat dilihat dapat dilihat pada Tabel 4.2. berikut ini: Tabel 4.2. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Kondom No Keterangan Bobot nilai Jumlah Skor Kurang Baik n n 1 Apakah yang dimaksud dengan kondom? 23 38,3 37 61,7 37 2 Kegunaan kondom adalah, kecuali? 22 36,7 38 63,3 38 3 Salah satu keuntungan dari penggunaan kondom? 12 20,0 48 80,0 48 4 Bagaiman cara menggunakan kondom yang benar? 30 50,0 30 50,0 30 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Lanjutan No Keterangan Bobot nilai Jumlah Skor Kurang Baik n n 5 Apakah akibatnya jika tidak menggunakan kondom saat behubungan seksual? 32 53,3 28 46,7 28 6 Apakah yang dimaksud dengan Infeksi Menular Seksual? 17 28,3 43 71,7 43 7 Salah satu contoh infeksi menular seksual adalah? 1 1,7 59 98,3 59 8 Penyebab dari Infeksi Menular Seksual adalah, kecuali? 32 53,3 28 46,7 28 9 Penularan IMS dapat terjadi melalui cara dibawah ini, yang paling utama penularan ter 4 6,7 56 93,3 56 10 Bagaimanakah cara pencegahan penularan terjadinya IMS? 9 15,0 51 85,0 51 Maka pengetahuan responden tentang penggunaan kondom dalam pencegahan Penyakit Menular Seksual IMS di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013 tergolong baik , yaitu 418600 x 100 = 69,67 Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Kondom Kategori Pengetahuan n Baik 51 85,0 Kurang 9 15,0 Jumlah 60 100,0 Hasil pengukuran pengetahuan responden secara keseluruhan tentang kondom kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa tingkat pengetahuan baik sebanyak 51 orang 85,0 dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 9 orang 15,0. Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Sikap Responden tentang KB

Sikap responden tentang kondom menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dapat menyebabkan PMS yaitu sebayak 33 orang 55,0,sebanyak 36 orang 60,0 mayoritas responden menyatakan setuju bahwa menggunakan kondom dalam berhubungan seksual dapat mencegah penularan PMS. Mayoritas responden tidak setuju bahwa setiap melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom yaitu sebanyak 40 orang 66,7 dan sebanyak 18 orang 30,0 responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa mereka mendukung penjualan kondom di tempat umum. Hasil selengkapnya dapat dilihat dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Sikap Responden tentang Kondom No Keterangan Bobot Nilai Skor Sangat tidak setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju Tidak setuju n n n n 1 Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dapat menularkan IMS 0,0 1 1,7 26 43,3 33 55,0 212 2 Menggunakan kondom dalam berhubungan seksual dapat mencegah penularan IMS 0,0 2 3,3 36 60,0 22 36,7 200 3 Anda mendukung penjualan kondom di tempat umum 18 30,0 23 38,3 13 21,7 6 10,0 127 4 Setiap melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom 6 10,0 40 66,7 14 23,3 0,0 128 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Lanjutan Maka sikap responden secara keseluruhan tentang penggunaan kondom dalam pencegahan Penyakit Menular Seksual IMS di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013 tergolong cukup positif yaitu 15652400 x 100 = 65,20 Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap tentang Kondom Kategori Sikap n Positif 20 33,3 Negatif 40 66,7 Jumlah 60 100,0 No Keterangan Bobot Nilai Skor Sangat tidak setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju Tidak setuju n n n n 5 Anda mendukung dan berpartisipasi dalam promosi penggunaan kondom dalam mencegah IMS 2 3,3 7 11,7 44 73,3 7 11,7 176 6 Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang beresiko besar menderita IMS seperti WPS wanita pekerja seks harus menggunakan kondom 0,0 4 6,7 27 45,0 29 48,3 205 7 Tidak perlu menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual dengan suami atau istri sendiri 11 18,3 27 45,0 20 33,3 2 3,3 133 8 Penggunaan kondom dalam berhubungan seksual tidak penting 3 5,0 22 36,7 25 41,7 10 57 162 Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran sikap responden tentang kondom kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sikap positif sebanyak 20 orang 33,3 dan sikap negatif sebanyak 40 orang 66,7.

4.2.4. Ketersediaan Kondom

Ketersediaan kondom menunjukkan bahwa 3 orang 5,0 menyatakan kondom selalu tersedia di rumah, sebenyak 5 orang 8,3 menyatakan akses untuk mendapatkan kondom di tempat tinggal cukup mudah. Sebanyak 2 orang 3,3 responden menyatakan jenis kondom yang tersedia sesuai dengan keinginan mereka. Hasil selengkapnya dapat dilihat dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut ini: Tabel 4.6. Distribusi Ketersediaan Kondom No Keterangan Bobot Nilai Jumlah Skor Tidak Tersedia Tersedia n n 1 Apakah kondom selalu tersedia di rumah anda? 57 95,0 3 5,0 3 2 Apakah akses untuk mendapatkan kondom di tempat tinggal anda mudah? 55 91,7 5 8,3 5 3 Apakah anda mendaptkan kondom dengan cara gratis? 60 100,0 0,0 4 Apakah jenis kondom yang tersedia sesuai dengan keinginan anda? 58 96,7 2 3,3 2 Maka ketersediaan kondom secara responden di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013 tergolong tidak tersedia yaitu 10240 x 100 = 4,17 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Ketersediaan Kondom Kategori Ketersediaan Kondom n Tersedia 3 5,0 Tidak Tersedia 57 95,0 Jumlah 60 100,0 Hasil pengukuran ketersediaan kondom kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa tersedia sebanyak 2orang 5,0 dan tidak tersedia sebanyak 57 orang 95,0.

4.2.5. Dukungan Pekerja Seksual tentang Penggunaan Kondom

Dukungan pekerja seksual tentang penggunaan kondom menunjukkan sebanyak 8 orang 13,3 menyatakan mendapatan informasi penggunaan kondom dari pekerja seksual. Sebanyak 45 orang 75,0 menyatakan pekerja seksual mengizinkan mereka untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual, sebanyak 21 orang 35,0 menyatakan pekerja seksual menganjurkan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual, sebanyak 12 orang 20,0 menyatakan pekerja seksual saling mengingatkan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan sebanyak 1 orang 1,7 menyatakan pekerja seksual turut memberikan saran unuk memilih jenis kondom yang digunakan. Hasil selengkapnya dapat dilihat dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Distribusi Dukungan Pekerja Seksual tentang Penggunaan Kondom No Keterangan Bobot Nilai Jumlah Skor Tidak Didukung Didukung n n 1 Apakah anda mendapatkan informasi penggunaan kondom dari pekerja seksual? 52 86.7 8 13.3 8 2 Apakah pekerja seksual mengizinkan anda untuk menggunakan kondom? 15 25.0 45 75.0 45 3 Apakah pekerja seksual menganjurkan anda untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual? 39 65.0 21 35.0 21 4 Apakah anda dan pekerja seksual saling mengingatkan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual? 48 80.0 12 20.0 12 5 Apakah anda dan pekerja seksual saling mengingatkan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual? 59 98.3 1 1.7 1 Maka dukungan pekerja seksual kepada responden secara keseluruhan tentang penggunaan kondom dalam pencegahan Penyakit Menular Seksual IMS di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013 tergolong kurang mendukung yaitu 87300 x 100 =29,0 Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Pekerja Seksual tentang Kondom Kategori Dukungan Pekerja Seksual n Mendukung 14 23,3 Tidak mendukung 46 76,7 Jumlah 60 100,0 Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran dukungan pekerja seksual tentang kondom kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sebanyak 14 orang 23,3 mendapatkan dukungan dan sebanyak 46 orang 76,7 tidak mendukung.

4.2.6. Dukungan Petugas Kesehatan tentang Penggunaan Kondom

Dukungan petugas kesehatan tentang penggunaan kondom menunjukkan sebanyak 9 orang 15,0 menyatakan pernah mendapatkan konseling tentang pemakaian kondom sebagai pencegah PMS Penyakit Menular Seksual dari petugas kesehatan. Sebanyak 10 orang 16,7 menyatakan pernah mendapatkan kondom gratis dari petugas kesehatan, sebanyak 10 orang 16,7 menyatakan pernah mendapatkan demonstrasi tentang penggunaan dan pemasangan kondom dengan baik dan benar dari petugas kesehatan, sebanyak 3 orang 5,0 menyatakan petugas kesehatan menyarankan anda menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual dan sebanyak 5 orang 8,3 menyatakan petugas kesehatan memberikan leaflet, brosur, dan lainnya tentang penggunaan kondom untuk mencegah PMS Penyakit Menular Seksual. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut ini: Tabel 4.10. Distribusi Dukungan Petugas Kesehatan tentang Kondom No Keterangan Bobot nilai Jumlah Skor Tidak didukung Didukung n n 1 Apakah anda pernah mendapatkan konseling tentang pemakaian kondom sebagai pencegah PMS Penyakit Menular Seksual dari petugas kesehatan? 51 85,0 9 15,0 9 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Lanjutan No Keterangan Bobot nilai Jumlah Skor Tidak didukung Didukung n n 2 Apakah anda pernah mendaptkan kondom gratis dari petugas kesehatan? 50 83,3 10 16,7 10 3 Apakah anda pernah mendapatkan demonstrasi tentang penggunaan dan pemasangan kondom dengan baik dan benar dari petugas kesehatan? 50 83,3 10 16,7 10 4 Apakah petugas kesehatan menyarankan anda menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual? 57 95,0 3 5,0 3 5 Apakah petugas kesehatan memberikan leaflet, brosur, dan lainnya tentang penggunaan kondom untuk mencegah PMS Penyakit Menular Seksual? 55 91,7 5 8,3 5 Maka dukungan petugas kesehatan kepada responden secara keseluruhan tentang penggunaan kondom dalam pencegahan Penyakit Menular Seksual IMS di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013 tergolong kurang mendukung yaitu 37300 x 100 =12,33 Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Petugas Kesehatan tentang Kondom Petugas Kesehatan n Mendukung 10 16,7 Tidak mendukung 50 83,3 Jumlah 60 100,0 Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran dukungan petugas kesehatan tentang kondom kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sebanyak 10 orang 16,7 mendapatkan dukungan dan sebanyak 50 orang 83,3 tidak mendapatkan dukungan.

4.2.7. Dukungan Media tentang Penggunaan Kondom

Dukungan media tentang penggunaan kondom menunjukkan sebanyak 17 orang 28,3 menyatakan pernah membaca koran tentang penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual. Sebanyak 26 orang 43,3 menyatakan pernah mendengar radio tentang penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual, sebanyak 18 orang 30,0 menyatakan pernah menonton televisi tentang penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual, sebanyak 52 orang 86,7 menyatakan pernah membaca brosur poster tentang penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual dan sebanyak 18 orang 30,0 menyatakan pernah membaca spanduk tentang penggunaan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual. Hasil selengkapnya dapat dilihat dapat dilihat pada Tabel 4.12. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Distribusi Dukungan Media tentang Kondom No Keterangan Bobot Nilai Jumlah Skor Tidak Didukung Didukung n n 1 Apakah anda pernah membaca koran tetang penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual? 43 71,7 17 28,3 17 2 Apakah anda pernah mendengar radio tetang penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual? 34 56,7 26 43,3 26 3 Apakah anda pernah menonton televisi tentang penggunaan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual? 42 70,0 18 30,0 18 4 Apakah anda pernah membaca brosur poster tentang penggunaan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual 8 13,3 52 86,7 52 5 Apakah anda pernah membaca spanduk tentang penggunaan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang efektif dalam pencegahan penyakit menular seksual? 42 70,0 18 30,0 18 Maka dukungan media kepada responden secara keseluruhan tentang penggunaan kondom dalam pencegahan Penyakit Menular Seksual IMS di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013 tergolong kurang mendukung yaitu 37300 x 100 =43,67. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Media tentang Kondom Media n Mendukung 16 26,7 Tidak mendukung 44 73,3 Jumlah 60 100,0 Hasil pengukuran dukungan media tentang kondom kemudian dikategorikan dan ditemukan bahwa sebanyak 16 orang 26,7 mendapatkan dukungan dan sebanyak 44 orang 73,3 tidak mendapatkan dukungan.

4.2.8. Penggunaan Kondom

Hasil pengukuran pemakaian kondom dan ditemukan bahwa yang menggunakan kondom sebanyak 17 orang 28,3 dan yang tidak menggunakan kondom sebanyak 43 orang 71,7 seperti pada tabel berikut: Tabel 4.14. Distribusi Penggunaan Kondom Penggunaan Kondom n Ya 17 28,3 Tidak 43 71,7 Jumlah 60 100,0 4.3 Analisis Bivariat 4.3.1 Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Kondom Tabel silang antara pengetahuan dengan penggunaan kondom menunjukkan bahwa dari 51 responden yang pengetahuannya baik, ada 16 orang 31,4 yang menggunaan kondom, sedangkan dari 9 responden yang pengetahuannya baik Universitas Sumatera Utara terdapat 1 orang 11,1 yang menggunakan kondom. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,214 0,05, dengan demikian tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan kondom. Tabel 4.15. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Kondom Pengetahuan Penggunaan Kondom Total P Ya Tidak n n n Baik 16 31,4 35 68,6 51 100,0 0,214 Kurang 1 11,1 8 88,9 9 100,0 Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100,0 4.3.2. Hubungan Sikap dengan Penggunaan Kondom Tabel silang antara sikap dengan penggunaan kondom menunjukkan bahwa dari 20 responden yang sikapnya positif ada 11 orang 55,0 yang menggunaan kondom, sedangkan dari 40 responden yang sikapnya negatif terdapat 6 orang 15,0 yang menggunakan kondom. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,001 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara sikap dengan penggunaan kondom. Tabel 4.16. Hubungan Sikap dengan Penggunaan Kondom Sikap Penggunaan Kondom Total P Ya Tidak n n n Positif 11 55,0 9 45,0 20 100,0 0,001 Negatif 6 15,0 34 85,0 40 100,0 Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Hubungan Ketersediaan dengan Penggunaan Kondom

Tabel silang antara ketersediaan dengan penggunaan kondom menunjukkan bahwa dari 3 responden yang terdapat ketersediaan kondom ada 1orang 33,3 yang menggunaan kondom, sedangkan dari 57 responden yang tidak tersedia kondom terdapat 16 orang 28,1 yang menggunakan kondom. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,844 0,05, dengan demikian tidak terdapat hubungan antara ketersediaan dengan penggunaan kondom. Tabel 4.17. Hubungan Ketersediaan dengan Penggunaan Kondom Ketersediaan Penggunaan Kondom Total p Ya Tidak n n n Tersedia 1 33,3 2 66,7 3 100,0 0,844 Tidak tersedia 16 28,1 41 71,9 57 100,0 Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100,0

4.3.4. Hubungan Dukungan Pekerja Seksual dengan Penggunaan Kondom

Tabel silang antara dukungan pekerja suksual dengan penggunaan kondom menunjukkan bahwa dari 14 responden yang mendapatkan dukungan pekerja seksual ada 10 orang 71,4 yang menggunaan kondom, sedangkan dari 46 responden yang tidak mendapatkan dukungan pekerja seksual terdapat 17 orang 15,2 yang menggunakan kondom. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,001 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara dukungan pekerja seksual dengan penggunaan kondom. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. Hubungan Dukungan Pekerja Seksual dengan Penggunaan Kondom Pekerja Seksual Penggunaan Kondom Total P Ya Tidak n n n Mendukung 10 71,4 4 28,6 14 100,0 0,001 Tidak Mendukung 7 15,2 39 84,8 46 100,0 Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100,0

4.3.5. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Penggunaan Kondom

Tabel silang antara dukungan petugas kesehatan dengan penggunaan kondom menunjukkan bahwa dari 10 responden yang mendapatkan dukungan petugas kesehatan ada 8 orang 80,0 yang menggunaan kondom, sedangkan dari 50 responden yang tidak mendapatkan dukungan petugas kesehatan terdapat 9 orang 18,0 yang menggunakan kondom. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,001 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara dukungan pekerja seksual dengan penggunaan kondom. Tabel 4.19. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Penggunaan Kondom Petugas Kesehatan Penggunaan Kondom Total P Ya Tidak n n n Mendukung 8 80,0 2 20,0 10 100,0 0,001 Tidak Mendukung 9 18,0 41 82,0 50 100,0 Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.3.6. Hubungan Dukungan Media dengan Penggunaan Kondom

Tabel silang antara dukungan media dengan penggunaan kondom menunjukkan bahwa dari 16 responden yang mendapatkan dukungan media ada 8 orang 50,0 yang menggunaan kondom, sedangkan dari 44 responden yang tidak mendapatkan dukungan media terdapat 9 orang 20,5 yang menggunakan kondom. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,235 0,05, dengan demikian tidak terdapat hubungan antara dukungan media dengan penggunaan kondom Tabel 4.20. Hubungan Media dengan Penggunaan Kondom Media Penggunaan Kondom Total P Ya Tidak n n n Mendukung 8 50,0 8 50,0 16 100,0 0,235 Tidak Mendukung 9 20,5 35 79,5 44 100,0 Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100,0

4.4. Analisis Multivariat

Untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan kondom pria dalam pencegahan penyakit menular seksual PMS di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regression. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik ganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat Universitas Sumatera Utara dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik ganda metode bacward adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25 pada analisis bivariatnya. Berdasarkan analisis bivariat diketahui variabel pengetahuan sikap, dukungan pekerja seksual, dukungan petugas kesehatan dan dukungan media dapat dimasukkan ke dalam uji model prediksi multivariat. Variabel yang dinyatakan berpengaruh jika memiliki nilai p0,05 pada analisis multivariat. Setelah dianalisis ternyata variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kondom karena p= 0,304 p= 0,005. 4.4.1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Kondom Pria dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual PMS di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan kondom pria dalam pencegahan penyakit menular seksual PMS di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut: Tabel 4.21. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Kondom Dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual PMS Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Variabel Koefisien B Exponen B Odds Ratio p Sikap 3,905 49,640 0,005 Dukungan Pekerja Seksual 4,490 89,149 0,003 Dukungan Petugas Kesehatan 3,786 44,070 0,030 Dukungan Media 3,068 21,507 0,029 Constant -9,701 0,000 0,004 Dari hasil analisis multivariat pada Tabel 4.21. di atas diketahui bahwa variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kondom sedangkan Universitas Sumatera Utara variabel sikap, dukungan pekerja seksual, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan media berpengaruh pada penggunaan kondom dengan nilai p 0,05. Berdasarkan hasil uji regresi logistik tersebut, maka dapat dibuat model persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas penggunaan kondom pada pria sebagai berikut: 1 P = 1 + e –-9,701+ 3,905 X1 + 4,490 X2 + 3,786 X3 + 3,068 X4 Keterangan P : Probabilitas Penggunaan Kondom X 1 : Sikap tentang kondom, koefisien regresi 3,905 X 2 : Dukungan pekerja seksual, koefisien regresi 4,490 X 3 : Dukunagn petugas kesehatan koefisien regresi 3,786 X 3 : Dukungan media koefisien regresi 3,068 Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Faktor Presdisposing

Dokumen yang terkait

Hubungan Pelayanan Klinik Infeksi Menular Seksual dengan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan IMS pada Wanita Usia Subur Beresiko di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2013

3 89 138

Gambaran Distribusi Penyakit Menular Seksual Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penderita PMS Pada WTS Di Lokasi Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 31 85

Karakteristik Pekerja Seks Komersil (Psk) Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Menular Seksual (Pms) Di Lokasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2003

1 35 117

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Penyakit Menular Seksual Di Puskesmas Padang Bulan Medan

3 82 77

Pengetahuan Pasangan Suami Istri Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lingkungan IV Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Tahun 2008

0 35 42

Karakteristik Pekerja Seks Komersil(PSK) Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lokasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2003

0 28 116

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PMS (2)

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Definisi Perilaku - Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 8

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 18