Jenis dan Asal Kayu

pemesanan dari luar Pulau Sulawesi diantaranya berasal dari Jawa, Kalimantan, Irian, dan Sumatera. Sistem pemberian upah di galangan kapal ini terdiri dari beberapa cara, yaitu sistem upah harian, borongan, dan berdasarkan ukuran meter yang dikerjakan. Dalam sistem upah harian, pekerja tetap mendapatkan upah Rp 50.000,00hari sedangkan pekerja tidak tetap Rp 40.000,00hari. Dalam sistem upah borongan biasanya pekerja dibayar 10-15 juta per kapal sampai selesai tergantung dari ukuran kapalnya untuk 4-5 orang pekerja. Sedangkan untuk sistem ukuran meter yang dikerjakan, pekerja dibayar Rp 5000-7000 batang gading-gading dan Rp 70003-5 meter bagian kapal lainnya. Sistem pemberian upah di galangan tersebut diberikan berdasarkan ukuran kapal dan waktu pengerjaan yang ditetapkan oleh pihak pemesan. Waktu kerja di galangan kapal UD. Semangat Untung adalah setiap hari dimulai pada pukul 08.30-17.00 WITA.

4.5 Jenis dan Asal Kayu

Jenis kayu yang digunakan di galangan kapal UD. Semangat Untung berbeda-beda tergantung untuk bagian konstruksi sebelah mana kayu tersebut akan digunakan. Kayu tersebut didatangkan dari berbagai daerah. Jenis, asal kayu, dan peruntukan dari masing-masing jenis kayu yang digunakan di UD. Semangat Untung dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jenis kayu dan asal kayu yang digunakan dalam pembangunan kapal di galangan kapal UD. Semangat Untung No. Jenis kayu Asal kayu Bagian konstruksi 1. Kayu besi atau merbau Intsia bijuga O Sulawesi Selatan Bulukumba , Sulawesi Tenggara Kendari, Maluku dan Nusa Tenggara Timur Lunas, linggi haluan dan buritan 2. Kayu jati Tectona grandis j. f Sulawesi Selatan Bulukumba dan Selayar, Sulawesi Tenggara Kendari, Maluku, dan Jayapura Gading-gading, linggi haluan dan buritan Tabel 6 Lanjutan No. Jenis kayu Asal kayu Bagian konstruksi 3. Kayu biti atau gofasa Vitex cofassus Sulawesi, Maluku, dan Jayapura Gading-gading, linggi haluan, dan lambung atau badan kapal. 4. Kayu meranti Shorea spp. Sulawesi Selatan Bulukumba, Sulawesi Tenggara Kendari Lambung atau badan kapal 5. Kayu kulim Scorodocarpus borneonsis Becc. Kalimantan, Sulawesi Tenggara Kendari Lunas Hampir semua jenis kayu tersebut terdapat di Kabupaten Bulukumba, tetapi karena kebutuhan kayu yang besar maka ketersediaan kayu lokal tidak mencukupi. Oleh karena itu, perlu didatangkan kayu tambahan dari luar daerah Bulukumba seperti dari Sulawesi Tenggara Kendari, bahkan ada yang didatangkan dari Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Jayapura. Kayu yang digunakan untuk pembuatan gading-gading adalah jenis kayu jati Tectona grandis j. f dan kayu biti atau gofasa Vitex cofassus. Penggunaan kayu tersebut tergantung dari bentuk gading-gading yang akan dibuat. Bentuk gading-gading di galangan UD. Semangat Untung ada tiga, yaitu bentuk V bottom, round bottom, dan U bottom. Kayu biti atau gofasa biasanya sudah berbentuk V sehingga biasa digunakan untuk bagian gading-gading bentuk V bottom yang terletak di dekat linggi haluan. Hal ini dilakukan agar konstruksi gading-gading lebih kuat bila dibuat dari satu batang kayu. Beberapa gading-gading berbentuk V bottom ada yang dibuat dari kayu jati. Namun, konstruksi seperti ini tidak sekuat konstruksi gading-gading yang menggunakan kayu utuh, sehingga konstruksi itu dipakai untuk bagian V bottom yang tidak terlalu dekat dengan linggi haluan. Selanjutnya, gading-gading bentuk round bottom dan U bottom menggunakan kayu jati Lampiran 4. Kayu jati memiliki ciri-ciri berwarna kuning emas kecoklatan sampai coklat kemerahan, memiliki corak dekoratif yang indah, bertekstur agak kasar sampai kasar dan tidak rata. Kayu jati memiliki kekerasan agak keras, berat jenis rata- rata 0,70 dalam kisaran 0,58-0,82, termasuk dalam Kriteria Kelas Awet II dan Kelas Kuat II, serta mudah dikerjakan. Sedangkan kayu biti atau gofasa memiliki ciri-ciri keras dan agak sukar digergaji, termasuk dalam Kriteria Kelas Awet II-III dan Kelas Kuat II-III serta memiliki berat jenis 0.74 dalam kisaran 0.57-0.93. Berdasarkan ketentuan Biro Klasifikasi Indonesia 1989, kayu untuk bagian gading-gading harus mempunyai berat jenis minimal 0,7 dan dengan mutu minimum KK III dan KA III. Maka kayu jati dan kayu biti yang digunakan untuk bagian gading-gading di Galangan Kapal UD. Semangat Untung dinilai sudah tepat karena sudah memenuhi ketentuan BKI tersebut.

4.6 Pembangunan Kapal di Galangan UD. Semangat Untung