43
dai implementasi kebijakan public berupa Peraturan Daerah tinkat II atau dalam hal ini Perda Kota dengan teori-teori yang dapat berpengaruh
terhadapnya. Berikut adalah pembahasannya :
2.5.1 Pengertian Implementasi
Implementasi dari suatu program akan melibatkan policy makers untuk mempengaruhi pelaku birokrat pelaksana agar bersedia untuk memberikan
pelayanan dan juga dapat mengatur perilaku kelompok sasaran, dalam penelitian ini terkait penanggulangan kemiskinan di Kota Semarang
Wibowo, 2006:37. Pada dasarnya dalam sistem politik, kebijakan publik di
implementasikan oleh badan-badan pemerintah yang mana badan pemerintah dengan melibatkan satu badan yang berfungsi sebagai implementator, serta
ditujukan dengan banyaknya unit organisasi yang terlibat di dalamnya. Selain itu juga ditujukan dengan adanya proses dari implementasi itu sendiri yang
dipengaruhi oleh berbagai macam variabel organisasi. Dari masing-masing variabel tersebut, dapat berinteraksi dengan satu sama lainnya Kurniawan,
Luthfi J dan Mustafa Lutfi. 2011:87.
2.5.2 Implementasi Kebijakan Publik
Dalam kaitannya dengan kebijakan public, berkembang pesat oleh karena kebutuhan analisis kebijakan policy analyst Wibowo, 2006:49.
Kebijakan policy diberi arti yang bermacam-macam, Laswell dan Kaplan memberi arti kebijakan sebagai suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai
dan praktik-praktik yang terarah Islamy, 2003:15-16. Seorang ahli, Anderson Wahab, 2005:2 merumuskan kebijakan adalah sebagai perilaku dari
44
sejumlah aktor pejabat, kelompok, instansi pemerintah atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu.
Dalam perspektif Dye sebagaimana dikutip Islamy 2003: 18 mendefinisikan kebijakan publik sebagai
“is whatever government choose to do or not to do” apa pun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau untuk
tidak dilakukan. Definisi ini menekankan bahwa kebijakan publik adalah mengenai perwujudan “tindakan” dan bukan merupakan pernyataan keinginan
pemerintah atau pejabat publik semata. Di samping itu pilihan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu juga merupakan kebijakan publik karena
mempunyai pengaruh dampak yang sama dengan pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaya, 2007:104.
Menurut Dye, lembaga-lembaga pemerintahan itu memberikan kebijaksanaan negara tiga ciri utama, yaitu:
1. Lembaga pemerintah itu memberikan pengesahan legitimasi; 2. Kebijaksanaan negara itu bersifat universal;
3. Hanya pemerintah yang memegang hak monopoli untuk memaksakan secara sah kebijaksanaan-kebijaksanaannya pada anggota masyarakat.
Islamy,2003:37-38. Disinilah Pemerintah Kota Semarang berperan dalam implementasi
kebijakan publiknya. Pemerintah Kota Semarang berupaya mengentaskan kemiskinan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera berupa perumusan
regulasi melalui Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penanggulangan Kemiskinan. Selain itu pemerintah Kota Semarang
juga melaksanakan peraturan perundang-undangan di atas peraturan daerahnya
45
guna merumus kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Semarang.
2.6 Teori Hukum