Kesiapan Pemahaman Kompetensi Pedagogik

3. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi penguasaan karakteristik peserta didik, penguasaan teori belajar dan prinsip pembelajaran, penerapan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik, penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, pengebangan potensi peserta didik, pelaksanaan evaluasi pembelajaran, pemanfaatan hasil evaluasi, dan pelaksanaan tindakan reflektif. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui angket, wawancara dan dokumentasi, dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Penguasaan Karakteristik Peserta Didik Pada penguasaan karakteristik peserta didik, dijabarkan menjadi beberapa indikator, indikator tersebut meliputi pemahaman karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial, moral, spiritual dan latar belakang sosial budaya , identifikasi potensi peserta didik, dan indentifikasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Tabel 02 merupakan data yang diperoleh dari angket dan wawancara, menunjukkan pada indikator pertama yaitu dalam pemahaman aspek kesiapan fisik siswa dalam menerima pelajaran 26 mahasiswa pendidikan geografi termasuk kriteria tidak baik, 39 termasuk kriteria kurang baik, 23 kriteria baik, dan hanya 12 dengan kriteria sangat baik. Sebagian besar mahasiswa masih kurang baik dalam memahami kesiapan secara fisik siswa ketika akan menerima pelajaran, hal tersebut tampak pada 39 mahasiswa ini hanya melihat seorang siswa siap atau tidak dalam pembelajaran hanya pada pertimbangan siswa tersebut tampak bersemangat dan terlihat sehat ketika menerima pelajaran. Padahal seharusnya dalam melihat kondisi fisik siswa tidak hanya mempertimbangkan hal-hal tersebut, tetapi juga perlu memperhatikan apakah siswa tersebut memiliki cacat bawaan atau tidak, dan selanjutnya adalah dengan melihat keaktifan siswa tersebut ketika didalam kelas. Tabel 03. Pemahaman Aspek Kesiapan Fisik Dari Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 20 26 2 Kurang Baik 30 39 3 Baik 18 23 4 Sangat Baik 9 12 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Indikator kedua adalah pemahaman mahasiswa calon seorang guru professional adalah harus memahami tingkat moralitas yang dimiliki siswanya kelak. Dapat dilihat bahwa 25 mahasiswa dalam kriteria tidak baik, 42 dalam kriteria kurang baik, 18 dalam kriteria baik, dan 16 dalam kriteria sangat baik dalam pemahaman aspek moral siswa. Sebagian besar mahasiswa berpendapat bahwa dalam menilai moralitas siswa hanya mengacu pada 2 komponen, yaitu dengan melihat tingkah laku siswa ketika berada didalam kelas, dan dengan melihat sopan santun yang ditunjukkan pada orang yang lebih tua. Dimana idealnya selain dari 2 komponen tersebut, penilaian moralitas siswa dapat diketahui dari gaya bicara siswa ketika berhadapan dengan orang lain, dan yang paling penting adalah dengan melihat tingkah laku dalam kesehariannya. Tabel 04. Pemahaman Aspek Moral Dari Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 19 25 2 Kurang Baik 32 42 3 Baik 14 18 4 Sangat Baik 12 16 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Indikator ketiga dalam pemahaman karakteristik peserta didik adalah pemahaman aspek kemampuan intelektual dari peserta didik. Sebesar 82 mahasiswa termasuk dalam kriteria kurang baik dan tidak baik, berikut rinciannya, 38 dakam kriteria kurang baik, dan 44 dalam kriteria tidak baik dalam pemahaman aspek intelektual dari peserta didik. Dalam hal ini, peneliti menemukan kecenderungan bahwa mahasiswa lebih menekankan pada penggunaan strategi belajar yang sesuai dengan kondisi kelas yang akan dihadapi tanpa mempertimbangkan kondisi per masing- masing peserta didik, dimana kondisi yang ada adalah setiap peserta didik mempunyai kondisi kemampuan intelektual yang berbeda-beda. Tabel 05. Pemahaman Aspek Moral Dari Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 34 44 2 Kurang Baik 29 38 3 Baik 12 16 4 Sangat Baik 2 3 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Pada indikator keempat, akan diungkapkan pemahaman mahasiswa calon guru ini dalam pemahaman karakteristik peserta didik pada komponen pemahaman dari aspek latar belakang siswa yang dapat mempengaruhi dalam kegiatan pembelajaran adalah pemahaman dalam aspek latar belakang kondisi sosial siswa, dimana dalam tabel 5 menunjukkan sebesar 38 mahasiswa dalam kriteria tidak baik dan kurang baik, hanya 6 mahasiswa yang telah mampu memberi penjelasan tentang bagaimana memahami siswa dari latar belakang sosialnya, yaitu dengan menjelaskan beberapa latar belakang sosial yang nantinya dapat mempengaruhi dalam proses kegiatan belajar mengajar, latar belakang yang dimaksud adalah perbedaan dari segi bahasa, nilai, adat istiadat, dan norma yang berlaku. Dengan perbedaan tersebut bisa menjadi suatu faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam menerima informasi yang diberikan oleh guru. Tabel 06. Pemahaman Aspek Latar Belakang Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 29 38 2 Kurang Baik 32 42 3 Baik 11 14 4 Sangat Baik 5 6 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Pada indikator kelima yaitu pemahaman dari aspek potensi yang dimiliki siswa, sebagian besar mahasiswa masih dalam kriteria kurang baik dalam memahami cara melihat potensi yang dimiliki siswa, yaitu sebesar 43 dalam kriteria kurang baik, hal tersebut dikarenakan mahasiswa calon guru ini dalam melihat potensi yang dimiliki siswa masih hanya berdasar pada hasil belajar, yaitu dengan melihat nilai ujian ataupun nilai tugas saja, dari dua hasil evaluasi tersebut, 43 mahasiswa ini telah berasumsi bahwa dengan melihat dua komponen tersebut sudah dapat mencerminkan dari potensi yang dimiliki siswanya kelak. Tabel 07. Pemahaman Aspek Potensi yang Dimiliki Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 18 23 2 Kurang Baik 33 43 3 Baik 10 13 4 Sangat Baik 16 21 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Indikator terakhir atau indikator keenam dalam menilai kesiapan pemahaman karakteristik peserta didik adalah dengan melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama KBM, data menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kriteria baik sebanyak 16,, hal tersebut tampak pada mahasiswa dengan kriteria kurang baik mencapai 43, dalam aspek ini objek penelitian berasumsi bahwa untuk melihat kesulitan belajar siswa tidak hanya dilihat dari ujian semata, tetapi juga perlu melihat kualitas jawaban ketika ditanya secara lisan, berdasar hasil tugas, dan berdasar dari ujian non tes yang dilakukan oleh guru. Tabel 08. Pemahaman Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 18 23 2 Kurang Baik 33 43 3 Baik 12 16 4 Sangat Baik 14 18 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 b. Penguasaan Penerapan Strategi dan Metode Pembelajaran Pada penguasaan penerapan strategi dan metode pembelajaran ini, meliputi beberapa indikator, indikator tersebut meliputi pemahaman tentang strategi pembelajaran, dan pemahaman tentang metode pembelajaran dan aplikasinya dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tabel 9 dan 10 menunjukkan data pemahaman objek penelitian terhadap penguasaan penerapan strategi ataupun metode pembelajaran. Pada indikator yang pertama, yaitu tentang pemahaman terhadap strategi pembelajaran tampak 19 dalam kriteria tidak baik, 31 termasuk kriteria kurang baik, 27 kriteria baik, dan 22 termasuk dalam kriteria sangat baik. Mahasiswa dengan pemahaman kurang baik merupakan persentase terbesar, dan hampir disamai oleh mahasiswa dengan kriteria baik. Mayoritas mahasiswa dari hasil penelitian masih seringkali kebingungan dengan patokan yang dipakai dalam penentuan strategi apa yang tepat digunakan dalam penentuan strategi yang akan digunakan, selain mempertimbangkan tujuan pembelajaran itu sendiri, alokasi waktu yang diberikan, juga tidak terlepas dari kondisi kelas, fasilitas yang ada, dan kemampuan dari guru itu sendiri. Faktor fasilitas dan kemampuan guru merupakan kendala utama yang diasumsikan oleh para responden akan menjadi faktor penghambat dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan, karena dengan fasilitas yang minim akan sangat menyulitkan guru dalam menggunakan strategi yang diinginkan, terutama strategi yang mengandalkan peralatan-peralatan tertentu, sedangkan kemampuan guru merupakan faktor vital dalam penerapan dari strategi pembelajaran itu sendiri, karena betapapun bagusnya desain suatu strategi pembelajaran, dan betapapun komplitnya fasilitas yang disediakan sekolah, akan tidak ada artinya jika kemampuan guru sebagai penggeraknya tidak mampu mengimbanginya. Tabel 09. Pemahaman Tentang Strategi Belajar No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 15 19 2 Kurang Baik 24 31 3 Baik 21 27 4 Sangat Baik 17 22 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Indikator kedua adalah kesiapan dalam pemahaman tentang metode pembelajaran yang akan diterapkan, data menunjukkan mahasiswa dengan kriteria kurang baik hampir seimbang dengan mahasiswa dengan kriteria baik, yaitu dengan 34 untuk kriteria kurang baik dan 36 untuk kriteria baik. mayoritas mahasiswa masih senang dengan penggunaan metode ceramah dalam menyampaikan materi, hal tersebut tidak terlepas dari mudahnya penerapan metode tersebut dan tidak memerlukan persiapan yang banyak dalam persiapannya. Sedangkan mahasiswa dengan kriteria sangat baik berjumlah 19, mereka ini dalam pemilihan dan penerapannya sudah mampu memilih dengan tepat, yaitu disesuaikan dengan materi yang akan diterangkan, sehingga metode apa yang kelak digunakan sudah disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan disamping alokasi waktu yang ada dan fasilitas yang mendukung. Tabel 10. Pemahaman Tentang Metode Belajar No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 12 16 2 Kurang Baik 26 34 3 Baik 24 31 4 Sangat Baik 15 19 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 c. Pemahaman Penyelenggaraan Pembelajaran yang Mendidik Dalam pemahaman penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, adalah salah satu kriteria dalam kualifikasi kompetensi pedagogik, yaitu pemahaman mahasiswa calon pendidik dalam mengarahkan kegiatan belajar sesuai tujuannya, pemahaman terhadap silabus, rpp dan pemahaman dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Pada indikator pertama, yaitu tentang pemahaman tentang tujuan pembelajaran, dalam tabel 11 menunjukkan bahwa 19 termasuk dalam kriteria tidak baik, 40 dalam kriteria kurang baik, 23 kriteria baik dan 17 termasuk dalam kriteria sangat baik. dalam penentuan kriteria ini adalah dengan berdasarkan pada kemampuan mahasiswa dalam memahami tujuan pembelajaran. Sebagian besar mahasiswa 40, masih kurang mampu dalam memahami dan mengembangkan tujuan pembelajaran yang akan diajarkannya, karena berdasarkan wawancara menunjukkan bahwa mereka hanya mengetahui tujuan pembelajaran dari silabus ataupun dari buku paket yang dijadikan pedoman, sehingga para calon guru ini masih sekedar mengikuti apa yang tertulis dibuku tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Tabel 11. Pemahaman Tentang Tujuan Pembelajaran No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 15 19 2 Kurang Baik 31 40 3 Baik 18 23 4 Sangat Baik 13 17 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Selanjutnya, pada indikator kedua adalah pemahaman mahasiswa calon guru dalam memahami silabus beserta komponen-komponennya. Data pada tabel 12 menunjukkan bahwa, 3 mahasiswa dalam kriteria tidak baik, 22 kriteria kurang baik, 22 termasuk baik, dan 53 termasuk dalam kriteria sangat baik. dalam pemahaman silabus ini, terlihat sebagian besar mahasiswa telah mampu dengan sangat baik dalam memahami silabus, hal tersebut tampak pada 42 mahasiswa ini telah mampu mengidentifikasi komponen-komponen silabus, dan telah mampu menggunakan silabus sesuai dengan fungsinya. Tabel 12. Pemahaman Tentang Silabus dan Komponennya No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 2 3 2 Kurang Baik 17 22 3 Baik 17 22 4 Sangat Baik 41 53 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Pada indikator selanjutnya, yaitu indikator ketiga tentang pemahaman RPP dan komponen-komponennya, dari tabel 13 tampak bahwa 49 mahasiswa telah mampu dengan sangat baik dalam pemahaman RPP, dan hanya 4 saja yang masih belum mampu memahami RPP dengan baik. sama halnya dengan silabus, mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi telah mampu memahami RPP dengan sangat baik, khususnya adalah para mahasiswa ini telah mampu dalam pembuatannya sesuai dengan aturan yang baku. Akan tetapi seringkali kendala muncul ketika dalam penerapannya, yaitu sangat sulit dalam pengaplikasiannya dalam kegiatan pembelajaran, hal tersebut telah terbukti dalam kegiatan PPL2, dimana mayoritas mahasiswa sulit sekali dalam menyesuaikan apa yang tertulis dalam RPP dengan praktiknya dilapangan. Tabel 13. Pemahaman Tentang RPP dan Komponennya No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 3 4 2 Kurang Baik 13 17 3 Baik 23 30 4 Sangat Baik 38 49 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Pada indikator keempat, yaitu pemahaman pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, sebesar 57 mahasiswa termasuk dalam kriteria baik, angka tersebut merupakan persentase tertinggi, sehingga jelaslah bahwa mahasiswa pendidikan geografi angkatan 2007 telah siap dalam pemilihan dan penggunaan media belajar. Penguasaan penggunaan media ini, selain media pokok geografi, seperti peta, atlas, ataupun globe, mahasiswa inipun telah mampu menggunakan beberapa media dengan baik, seperti penggunaan media power point, video pembelajaran, video interaktif dan beberapa media lainnya. Tabel 14. Pemahaman Pemilihan dan Penggunaan Media No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 9 12 2 Kurang Baik 11 14 3 Baik 44 57 4 Sangat Baik 13 17 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 d. Pemahaman pemanfaatan TI untuk kegiatan pembelajaran Pemahaman peanfaatan TI dalam kegiatan pembelajaran disini adalah kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi ataupun informasi yang ada untuk menunjang dalam kegiatan pembelajaran, dimana terdapat dua indikator, yaitu pertama adalah penguasaan TI dalam kegiatan pembelajaran, dan yang kedua adalah varian yang sering digunakan atau yang telah dikuasai dengan baik. Pada indikator pertama, yaitu penguasaan TI dalam kegiatan pembelajaran, dalam tabel 15 tampak bahwa 0 mahasiswa dalam kriteria tidak baik, 4 dalam kriteria kurang baik, 30 kriteria baik, dan 66 dalam kriteria sangat baik. Mayoritas mahasiswa telah mampu dengan sangat baik dalam penguasaan TI dalam mendukung dalam proses pembelajaran, hal tersebut berdasar dari kemampuan mahasiswa dalam penggunaan alat-alat seperti komputer, internet, powerpoint, dan beberapa alat lain yang digunakan untuk membantu selam proses pembelajaran. Penguasaan ini pun tidak terlepas dari semakin mudahnya akses dalam penggunaan dan mudahnya mengaksesnya, sehingga wajar jika 65 mahasiswa telah mampu dalam penggunaan dan penguasaan TI dalam kegiatan pembelajaran. Tabel 15. Penguasaan TI Dalam Kegiatan Pembelajaran No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 2 Kurang Baik 3 4 3 Baik 23 30 4 Sangat Baik 51 66 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Pada indikator kedua, yaitu varian alat-alat TI yang sering digunakan, dari tabel 16 terlihat mayoritas mahasiswa 30 masih dalam kriteria kurang baik, hal tersebut dikarenakan dalam variasi yang digunakan masih sedikit yang dimanfaatkan, dari hasil wawan cara, hampir 96 mahasiswa memanfaatkan internet dalam mencari berbagai macam bahan belajar, sehingga pemanfaatan TI yang lainnya agak sedikit terabaikan. Tabel 16. Varian TI yang Digunakan No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 17 22 2 Kurang Baik 23 30 3 Baik 16 21 4 Sangat Baik 21 27 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 e. Pemahaman Fasilitasi Pengembangan Peserta didik Pemahaman fasilitasi pengembangan peserta didik adalah kemampuan mahasiswa calon guru dalam merencanakan kegiatan apa saja yang dapat diberikan kepada siswa, sehingga dengan adanya kegiatan tersebut mampu untuk mengembangkan potensi peserta didiknya. Pada hal ini, terdapat satu komponen, yaitu pengembangan peserta didik dan potensinya, pada indikator ini berisikan kemampuan para calon guru ini dalam memproyeksikan kegiatan apa saja yang mampu mengekplorasi kemampuan siswa yang dimiliki, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Pada tabel 17, menunjukkan bahwa 47 mahasiswa masih dalam kriteria kurang baik atau kurang memahami bagaimana cara memfasilitasi pengembangan potensi siswanya kelak, hal tersebut terlihat dari jawaban- jawaban responden yang masih ragu dalam menentukan kegiatan macam apa saja yang akan diterapkan, sehingga mampu untuk mengembangkan potensi siswa secara maksimal. Sedangkan 9 mahasiswa masuk dalam kriteria sangat baik dalam hal pengembangan potensi siswanya kelak, hal tersebut Nampak pada mereka telah mampu memberikan gambaran kongkrit tentang kegiatan apa saja yang sekiranya mampu diterapkan, sehingga mampu mengaktualisasikan potensi peserta didiknya, beberapa kegiatan yang diasumsikan dapat mengembangkan potensi peserta didik adalah semisal memberikan penugasan untuk mencari hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran, selain itu, juga diberikan materi tambahan diluar materi pokok , sehingga diharapkan pengetahuan siswa akan bertambah dan berkembang, dan yang terakhir adalah dengan melakukan kegiatan di luar kelas pembelajaran outdoor, dengan penerapan metode ini diharapkan siswa tidak bosan dengan suasana kelas, dan diharapkan dengan melihat secara langsung diluar kelas, materi yang diberikan akan lebih mudah untuk dipahami. Tabel 17. Pemahaman Pengembangan Peserta Didik dan Potensinya No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 16 21 2 Kurang Baik 36 47 3 Baik 18 23 4 Sangat Baik 7 9 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 f. Pemahaman Model Komunikasi dengan Peserta didik Komunikasi merupakan faktor penting dalam terjalinnya hubungan yang baik dengan para siswa, pada pemahaman disini adalah melihat bagaimana komunikasi yang seharusnya dijalin antara seorang guru dengan para siswanya. Pada peraturan menteri mengenai kompetensi seorang guru, komunikasi yang dijalin dengan siswanya hendaknya komunikasi yang efektif, empatik, simpatik, santun dan berwibawa. Dengan komunikasi yang demikian diharapkan akan terjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa. Tabel 18 menunjukkan bahwa, 27 mahasiswa telah mampu menjelaskan komunikasi yang seharusnya dijalin dengan para siswanya kelak, sehingga termasuk dalam kriteria baik, namun demikian, masih ada 21 mahasiswa yang masih belum mampu memberikan penjelasan yang tepat dalam komunikasi yang seharusnya dilakukan guru dengan para siswanya. Tabel 18. Pemahaman Jenis Komunikasi Dengan Siswa No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 16 21 2 Kurang Baik 24 31 3 Baik 16 21 4 Sangat Baik 21 27 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 g. Pemahaman Evaluasi Pembelajaran Salah satu kemampuan yang harus dimiliki sebagai calon pendidik adalah kompetensi untuk mampu melakukan evaluasi pembelajaran bagi peserta didiknya. Pada tabel 19 menunjukkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, pada tabel tersebut tampak bahwa 16 mahasiswa termasuk dalam kriteria tidak baik, 8 kurang baik, 53 baik, dan 23 dalam kriteria sangat baik. data menunjukkan mayoritas responden atau 53 mahasiswa dalam kriteria baik dalam pemahamannya tentang evaluasi pembelajaran, hal tersebut mencerminkan jika mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007 telah mampu dalam memahamai esensi dari evaluasi pembelajaran yang akan dilakukannya. Tabel 19. Pemahaman Evaluasi Pembelajaran No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 12 16 2 Kurang Baik 6 8 3 Baik 41 53 4 Sangat Baik 18 23 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 h. Pemahaman Pemanfaatan Hasil Evaluasi Pembelajaran Pada indikator pemahaman pemanfaatan hasil evaluasi pembelajaran, hanya terdapat satu indikator, yaitu kesiapan pemahaman tentang pemanfaatan dari hasil evaluasi yang telah dilakukan. Pada tabel 20, merupakan hasil dari penelitian yang menunjukkan 16 responden termasuk dalam kriteria tidak baik, 5 kurang baik, 56 baik, dan 23 dalam kriteria sangat baik dalam pemahamannya mengenai pemanfaatan hasil evaluasi pembelajaran. Tabel 20. Pemahaman Pemanfaatan Hasil Evaluasi Pembelajaran No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 12 18 2 Kurang Baik 4 5 3 Baik 43 56 4 Sangat Baik 18 23 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 i. Pemahaman Tindakan Reflektif dalam peningkatan kualitas pembelajaran Setelah dilakukan evaluasi, kemudian seorang guru hendaknya melakukan suatu tindakan reflektif mengenai kegiatan belajar yang telah dilaksanakannya. Pada pemahaman tindakan reflektif berikut, terdapat dua indikator. Indikator pertama adalah pemanfaatan dari tindakan reflektif, pada tabel 21, menunjukkan bahwa dalam pemahaman manfaat dari tindakan reflektif 27 mahasiswa termasuk dalam kriteria tidak baik, 41 dalam kriteria kurang baik, 23 kriteria baik, dan 7 dalam kriteria sangat baik. Tabel 21. Pemahaman Manfaat Tindakan Reflektif No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 21 27 2 Kurang Baik 32 41 3 Baik 18 23 4 Sangat Baik 6 7 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Sedangkan indikator kedua adalah tentang pemahaman suatu Penelitian Tindakan Kelas dan manfaatnya dalam pembelajaran. Pada tabel 22 terlihat bahwa 25 mahasiswa dalam kriteria tidak baik, 38 dalam kriteria kurang baik, 19 baik, dan 18 termasuk ktiteria sangat baik. Tabel 22. Pemahaman PTK dan Manfaatnya No Kriteria Jumlah 1 Tidak Baik 19 25 2 Kurang Baik 29 38 3 Baik 15 19 4 Sangat Baik 14 18 Jumlah 77 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Adapun hasil keseluruhan mengenai pemahaman kompetensi pedagogik mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007 sebagai calon pendidik dapat dilihat pada tabel 23 Berdasar tabel 23 diketahui hasil total jawaban responden adalah 63 yang berarti bahwa pemahaman kompetensi pedagogik yang dimiliki mahasiswa Program Studi pendidikan geografiangkatan 2007 termasuk dalam kriteria baik. sedangkan untuk indikator yang masih dalam kriteria kurang baik pada pemahaman kompetensi pedagogik pada mahasiswa pendidikan Geografi angkatan 2007 adalah pada indikator penguasaan karakteristik peserta didik, pemahaman pengembangan potensi peserta didik, dan pemahaman tindakan reflektif. Tabel 23. Skor Total Kesiapan Pemahaman Kompetensi Pedagogik No Indikator ∑ Skor 1 Pemahaman Penguasaan Karakteristik Peserta Didik 979 2 Pemahaman Penerapan Strategi dan Metode Pembelajaran yang Tepat 394 3 Pemahaman Penyelenggaraan Pembelajaran Yang Mendidik 899 4 Pemahaman Pemanfaatan TI untuk kegiatan pembelajaran 474 5 Pemahaman Fasilitasi Pengembangan Peserta Didik dan Pengaktualisasi Potensinya 170 6 Pemahaman Model Komunikasi dengan Peserta Didik 196 7 Pemahaman Evaluasi Pembelajaran 219 8 Pemahaman Pemanfaatan hasil Evaluasi Pembelajaran 221 9 Pemahaman Tindakan Reflektif Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran 280 Jumlah Skor 3882 Skor Ideal 6160 63 Kriteria B Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Keterangan : TB = Tidak Baik KB = Kurang Baik B = Baik SB = Sangat Baik

4. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Kepribadian