Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fis Unnes Angkatan 2007 Sebagai Calon Tenaga Pendidik Profesional

(1)

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS UNNES ANGKATAN

2007 SEBAGAI CALON TENAGA PENDIDIK

PROFESIONAL

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

BAKHTIAR SETYO NUGROHO NIM.3201407037

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Saptono Putro, M.Si Drs. Sunarko, M.Pd

NIP.196209281990031002 NIP.195207181980031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Geografi

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 196209041989011001


(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Dra. Erni Suharini, M.Si NIP. 196111061988032002

Anggota I Anggota II

Drs. Saptono Putro, M.Si Drs. Sunarko, M.Pd

NIP.196209281990031002 NIP.195207181980031003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Subagyo, M.Pd NIP. 195108081980031003


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya skripsi saya yang berjudul “Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fis Unnes

Angkatan 2007 Sebagai Calon Tenaga Pendidik Profesional” disusun berdasarkan

hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicamtumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Agustus 2011 Yang membuat pernyataan

Nama: Bakhtiar Setyo Nugroho NIM: 3201407037


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Rubahlah Dari Dirimu Sendiri, Sebelum Engkau Hendak Merubah Dunia”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1) Bapakku Setiyono dan Ibuku Rukinem yang telah bekerja keras untukku

2) Adik-Adikku, Anis, Anita dan Ragil 3) Saudara dan Handai Tolan

4) Teman-Temanku, Hola-holo club 5) Almamater


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikumWr. Wb

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmah,Inayah dan Hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul“Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fis Unnes Angkatan 2007 Sebagai Calon Tenaga Pendidik Profesional”dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastro Atmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Subagyo, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, Ketua Jurusan Geografi Universitas Negeri

Semarang.

4. Drs. Saptono Putro, M.Si, dosen pembimbing Skripsi I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan meluangkan banyak waktu sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Drs. Sunarko,M.Pd dosen pembimbing Skripsi II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan meluangkan banyak waktu sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

6. Drs. Erni Suharini, penguji utama yang telah bersedia menguji skripsi peneliti dan memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini

7. Seluruh Dosen, dan Staf Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

8. Bapak dan Ibu Tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang kepada penulis. vi


(7)

9. Keluarga Besar Mahasiswa Geografi 2007, yang telah memberikan motivasi, semangat, dan bantuan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

10.Semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam bentuk apapun kepada penulis.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.

Semarang, Agustus 2011

Penulis


(8)

ABSTRAK

Nugroho.Bakhtiar Setyo 2011. Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fis Unnes Angkatan 2007 Sebagai Calon Tenaga Pendidik Profesional. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci: Kesiapan, Mahasiswa, Tenaga Pendidik Profesional.

Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan Diperlukan guru yang kreatif, professional, dan menyenangkan, sehingga mampu menciptakan iklim pembelajaran yang menantang, dan mampu membelajarakan dengan menyenangkan. Mahasiswa prodi pendidikan geografi FIS UNNES, merupakan calon guru , guru professional adalah guru yang mampu menguasai empat kompetensi utama seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Permasalahan dalam Penelitian ini adalah: menilai tingkat kesiapan mahasiswa prodi Pendidikan Geografi FIS UNNES angkatan 2007 dalam pemahamannya tentang empat kompetensi utama yang harus dikuasai seorang guru.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kesiapan mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi angkatan 2007 dalam memahami kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Angkatan 2007. Sedangkan sampel dalam penelitian ini merupakan jumlah keseluruhan dari populasi. Variabel dalam penelitian ini berjumlah empat, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di simpulkan bahwa secara umum mahasiswa prodi pendidikan geografi angkatan 2007 dalam pemahaman terhadap kompetensi pedagogik sudah baik, namun masih ada kekurangan pada pemahaman karakteristik peserta didik, pemahaman pengembangan peserta didik dan pengaktualisasian potensinya, dan pemahaman tindakan reflektif dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Pada kompetensi kepribadian termasuk dalam kriteria baik, kompetensi sosial kurang baik, dan pada kompetensi professional termasuk dalam kriteria baik. sehingga saran yang dapat diberikan adalah mahasiswa prodi pendidikan geografi angkatan 2007 dapat melakukan perbaikan pada indikator pemahaman yang masih dianggap belum begitu dikuasai, indikator tersebut meliputi pemahaman


(9)

karakteristik siswa, pemahaman tujuan pembelajaran, pemahaman pengembangan peserta didik dan potensinya, pola komunikasi dengan siswa, pemahaman tindakan reflektif dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan pemahaman sikap seorang guru dalam lingkungan masyarakat.

Dari hasil penelitian, masih ditemukan kekurangan dari kesiapan pemahaman baik itu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Usaha atau upaya yang dapat dilakukan antara lain :Sebagai calon guru, mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007 haruslah menguasai sepenuhnya kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dari kompetensi-kompetensi ini, salah satunya adalah dengan memperbanyak membaca referensi terkait dengan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian... 6

E.Penegasan Istilah ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A.Tinjauan Kesiapan ... 9

1. Definisi... 9

2. Faktor-faktor Kesiapan ... 10


(11)

3. Aspek Kesiapan ... 10

B.Program Studi Pendidikan Geografi ... 11

1. Visi Prodi Pendidikan Geografi ... 11

2. Misi Prodi Pendidikan Geografi ... 12

3. Tujuan Prodi Pendidikan Geografi ... 12

4. Kurikulum Prodi Pendidikan Geografi ... 13

C.Kode Etik Guru ... 15

D.Guru Profesional ... 16

E.Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar ... 27

1. Guru Sebagai Demonstrator ... 27

2. Guru Sebagai Pengelola Kelas ... 28

3. Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator ... 30

4. Guru Sebagai Evaluator ... 31

F. Metode Mengajar Geografi ... 32

G.Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Geografi ... 36

H.Persiapan Pembelajaran ... 38

1. Silabus ... 38

2. RP (Rencana Pembelajaran)... 40

I. Media Pembelajaran Geografi ... 41

J. Evaluasi Hasil Belajar Geografi ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 47

B.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47

C.Populasi ... 48

D.Sampel dan Teknik Sampling ... 48

E.Variabel Penelitian ... 48

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data... 50

G.Analisis Instrumen... 51 xi


(12)

H.Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 57

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57

2. Profil Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi FIS UNNES „2007 ... 58

3. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Pedagogik ... 60

4. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Kepribadian ... 80

5. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Sosial ... 84

6. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Profesional ... 88

B.Pembahasan ... 93

1. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Pedagogik ... 93

2. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Kepribadian ... 101

3. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Sosial ... 102

4. Kesiapan Pemahaman Kompetensi Profesional ... 102

BAB V PENUTUP A.Simpulan ... 104

B.Saran ... .106

DAFTAR PUSTAKA ... 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 110


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 01. Standar Kompetensi Guru ...17

2. Tabel 02. Kelas Interval ...36

3. Tabel 03. Pemahaman Aspek Kesiapan Fisik Dari Siswa ...61

4. Tabel 04. Pemahaman Aspek Moral Dari Siswa ...62

5. Tabel 05. Pemahaman Aspek intelektual yang Dimiliki Siswa hal ...63

6. Tabel 06. Pemahaman Aspek Latar Belakang Siswa ...64

7. Tabel 07. Pemahaman Aspek Potensi yang Dimiliki Siswa ...65

8. Tabel 08. Pemahaman Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa ...65

9. Tabel 09. Pemahaman Tentang Strategi Belajar...67

10. Tabel 10. Pemahaman Tentang metode Belajar ...68

11. Tabel 11. Pemahaman Tentang Tujuan Pembelajaran ...69

12. Tabel 12. Pemahaman Tentang Silabus dan Komponennya ...70

13. Tabel 13. Pemahaman Tentang RPP dan Komponennya ...71

14. Tabel 14. Pemahaman Pemilihan dan Penggunaan Media ...71

15. Tabel 15. Penguasaan TI Dalam Kegiatan Pembelajaran ...73

16. Tabel 16. Varian TI yang Digunakan ...73

17. Tabel 17. Pemahaman Pengembangan Peserta Didik dan Potensinya ...75

18. Tabel 18. Pemahaman Jenis Komunikasi Dengan Siswa ...76

19. Tabel 19. Pemahaman Evaluasi Pembelajaran ...77


(14)

20. Tabel 20. Pemahaman Pemanfaatan hasil Evaluasi Pembelajaran ...78

21. Tabel 21. Pemahaman Manfaat Tindakan Reflektif ...78

22. Tabel 22. Pemahaman PTK dan Manfaatnya ...79

23. Tabel 23. Skor Total Kesiapan Pemahaman Kompetensi Pedagogik ...80

24. Tabel 24. Pemahaman Norma Sebagai Pedoman dalam Bertindak ...81

25. Tabel 25. Pemahaman Tingkah Laku Seorang Guru ...81

26. Tabel 26. Pemahaman Sosok Pribadi Seorang Guru ...82

27. Tabel 27. Pemahaman Etos Kerja dan Tanggung Jawab Guru ...83

28. Tabel 28. Pemahaman Tentang Kode Etik Guru ...83

29. Tabel 29. Pemahaman Kompetensi Kepribadian ...84

30. Tabel 30. Pemahaman Sikap Guru Terhadap Lingkungan Masyarakat ...85

31. Tabel 31. Pemahaman Pola Komunikasi dengan Lingkungan ...86

32. Tabel 32. Pemahaman Pentingnya Proses Adaptasi Seorang Guru ...86

33. Tabel 33. Pemahaman Komunikasi dengan Komunitas Profesi ...87

34. Tabel 34. Pemahaman Kompetensi Sosial ...88

35. Tabel 35. Pemahaman SK dan KD ...89

36. Tabel 36. Pemahaman Pengembangan Materi Pembelajaran ...90

37. Tabel 37. Pemahaman Pentingnya Tindakan Reflektif ...90

38. Tabel 38. Penguasaan Materi Geografi ...91

39. Tabel 39. Pemahaman Kompetensi Profesional ...92


(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Gambar 01. Peta Lokasi Penelitian ...59


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 01. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas. ...111

2. Lampiran 02. Skor per Aspek Kompetensi Pedagogik. ...113

3. Lampiran 03. Skor per Aspek Kompetensi Kepribadian. ...115

4. Lampiran 04. Skor per Aspek kompetensi Sosial ...117

5. Lampiran 05. Skor per Aspek Kompetensi Profesional ...119

6. Lampiran 06. Tabel Deskriptif Persentase per Kompetensi ...121

7. Lampiran 07. Instrumen Penelitian ...123

8. Lampiran 08. Surat ijin Penelitian ...129

9. Lampiran 09. Dokumentasi Penelitian ...130


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral (Ngalim, 1998: 4). Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Setiap subsistem yang ada dalam sistem tersusun dan tidak dapat dipisahkan dalam rangkaian unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan secara dinamis dalam suatu kesatuan. (Ngalim, 1998: 4)

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-undang RI No.2 Tahun 1989. Dalam undang-undang itu telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu cita-cita bagi segenap bangsa Indonesia. Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan


(18)

pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di sekitar lingkungan tempat tinggalnya (Djamarah, 2005:1)

Diperlukan guru yang kreatif, professional, dan menyenangkan, sehingga mampu menciptakan iklim pembelajaran yang menantang, dan mampu membelajarakan dengan menyenangkan. Hal ini penting, terutama karena dalam setiap pembelajaran guru memiliki peran yang sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini berarti bahwa kemampuan professional guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat memerlukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan professional guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif, dan efisien.

Guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Lebih lanjut dikemukakan bahwa guru adalah perencana, pelaksana, dan pengembang kurikulum bagi kelasnya, karena guru juga merupakan barisan pengembang kurikulum yang terdepan maka guru pulalah yang selalu melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap kurikulum. Menyadari hal tersebut, betapa pentingnya untuk meningkatkan aktivitas, kreatifitas, kualitas dan profesionalisme guru. Simon dan Alexander (1980) telah merangkum lebih dari 10 hasil penelitian di Negara-negara berkembang, dan menunjukkan adanya dua kunci penting dari peran guru yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik, yaitu jumlah waktu efektif yang digunakan oleh guru untuk melakukan pembelajaran dikelas, dan kualitas


(19)

kemampuan guru. Dalam hal ini, guru hendaknya memiliki standar kemampuan professional untuk melakukan pembelajaran yang berkualitas.

Maju mundurnya dunia pendidikan tidak terlepas dari pendidikan mahasiswa calon penerus tongkat estafet dunia pengajaran, dipundak para mahasiswa inilah nantinya beban peningkatan mutu pendidikan Indonesia di bebankan. Mahasiswa sebagai insan ilmiah nantinya mampu menciptakan suatu terobosan, atau inovasi yang bermanfaat di dunia pendidikan. Persiapan para calon guru ini tentunya dimulai dari perkuliahan yang ditempuh, dimana selama proses pembelajaran ini para mahasiswa calon guru ini diberikan bekal untuk menjadi seorang guru yang kreatif, cerdas, professional, dan mampu mentransfer ilmunya kepada para peserta didik dengan lebih baik.

Pendidikan yang ditempuh tentunya disesuaikan dengan rumpun ilmu yang akan didalaminya, dimana kurikulum yang telah dipersiapkan guna memberi bekal bagi para calon guru tersebut selama masa perkuliahan. Khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi tahun angkatan 2007, dimana sesuai dengan salah satu tujuan dari Program Studi Pendidikan Geografi, yaitu menyiapkan dan menghasilkan lulusan kependidikan geografi yang unggul serta mampu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan kegeografian dan kependidikan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan ilmu-ilmu sosial, sehingga nantinya diharapkan lulusan yang dihasilkan merupakan calon pendidik yang benar-benar berkompeten di bidangnya. Akan tetapi akan timbul suatu permasalahan, dimana hal ini tidak


(20)

terlepas dari bervariasinya karakter antara mahasiswa, dimana kemampuan yang dimiliki berbeda-beda pula, baik kemampuan mengajar, gaya mengajar, pemahaman materi dan sifat-sifat individu yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen pasal 5 ayat (1), seorang dapat dikatakan sebagai seorang guru yang professional harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti ; 1) Kualifikasi akademik Sarjana atau Diploma IV, 2) Kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional, 3) Sertifikat pendidikan, 4) Sehat jasmani dan rohani, 5) Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Namun sebagai mahasiswa yang masih menempuh studi, tentu belum mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU Guru dan Dosen, sehingga dalam melihat kesiapan seorang mahasiswa dalam menjadi seorang calon tenaga pendidik, hanya dapat dilihat dari kemampuan penguasaan 4 kompetensi yang ada, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud mengambil judul “Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fis Unnes Angkatan 2007 Sebagai Calon Tenaga Pendidik Profesional”


(21)

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut maka permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian yaitu :

Bagaimana kesiapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007 sebagai seorang calon tenaga pendidik professional, ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, yang meliputi 4 kompetensi seorang guru professional yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru , yang terdiri dari :

1. Kesiapan mahasiswa calon pendidik profesional terhadap penguasaan kompetensi pedagogik.

2. Kesiapan mahasiswa calon pendidik profesional terhadap penguasaan kompetensi kepribadian.

3. Kesiapan mahasiswa calon pendidik profesional terhadap penguasaan kompetensi sosial.

4. Kesiapan mahasiswa calon pendidik profesional terhadap penguasaan kompetensi professional.

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :

1. Mengetahui tingkat kesiapan mahasiswa geografi sebagai calon tenaga pendidik professional berdasar penguasaan kompetensi pedagogik


(22)

2. Mengetahui tingkat kesiapan mahasiswa geografi sebagai calon tenaga pendidik professional berdasar penguasaan kompetensi kepribadian

3. Mengetahui tingkat kesiapan mahasiswa geografi sebagai calon tenaga pendidik professional berdasar penguasaan kompetensi sosial

4. Mengetahui tingkat kesiapan mahasiswa geografi sebagai calon tenaga pendidik professional berdasar penguasaan kompetensi professional

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis dari penelitian ini agar dapat menjadi bahan sumber informasi tentang seorang guru yang professional dan kompetensi apa saja yang harus dikuasai oleh seorang mahasiswa keguruan sebagai calon guru professional.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Program Studi

Manfaat penelitian ini untuk Program Studi Pendidikan Geografi adalah sebagai bahan evaluasi dan sumber informasi yang penting untuk dapat lebih memperbaiki kurikulum yang ada, sehingga lulusan yang dihasilkan akan semakin baik dari satu periode ke periode yang lain. b. Bagi Mahasiswa

Manfaat penelitian ini untuk mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007 adalah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki kekurangan


(23)

yang ada, sehingga nantinya dapat menjadi seorang pendidik yang professional di bidangnya.

c. Bagi peneliti

Manfaat penelitian ini untuk peneliti sendiri adalah untuk memantabkan jati diri sebagai seorang akademika, yang sejalan dengan Tridarma perguruan tinggi, dimana salah satunya adalah melakukan suatu penelitian yang bermanfaat.

E. PENEGASAN ISTILAH

1. Kesiapan

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Dalam penelitian yang saya lakukan, kesiapan disini adalah kesiapan kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi 2007 yang terampil dan professional guna menembus kebutuhan tenaga pendidik, dimana dalam kesiapan terlihat dari indikator yang tertuang dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

2. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007

Dalam penelitian saya, yang saya maksud dengan mahasiswa Program Studi pendidikan adalah mahasiswa jurusan geografi FIS UNNES tahun angkatan 2007 yang mengambil program studi Pendidikan.


(24)

3.

Calon Guru Profesional

Dalam penelitian yang saya, indikator yang saya gunakan dalam menentukan kesiapan mahasiswa dalam menjadi seorang calon guru professional berdasarkan Permendiknas No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yang terdiri dari :

a. Kompetensi Pedagogik b. Kompetensi Kepribadian c. Kompetensi Sosial, dan d. Kompetensi Profesional


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Kesiapan

1. Definisi

Menurut Slameto (2003: 113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon. Menurut Thorndike yang dikutib dalam Slameto (2003: 114) kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Menurut Hamalik (2003: 41) kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri seseorang dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu.

Menurut Soemanto (1998: 191) ada orang yang mengartikan readiness sebagai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli bernama Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu. Sehingga diperoleh suatu kesimpulan kesiapan merupakkan suatu keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan seseorang dalam proses menjadi seorang pendidik dapat di lihat dari beberapa


(26)

faktor, antara lain ; kondisi fisik, mental, motif, tujuan dan pengetahuan yang dimilikinya. Sedangkan aspek kesiapan seorang calon pendidik dapat dilihat dari kematangan sebagai seorang pribadi dan kecerdasan yang dimilikinya, dimana kecerdasan inilah yang sangat erat kaitannya dengan kreatifitas yang nantinya dapat di tampilkan.

2. Faktor-faktor kesiapan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan mengajar, yaitu sebagai berikut:

Menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:

a. Kondisi fisik, mental dan emosional b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan

c. Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari

3. Aspek kesiapan

Menurut Slameto (2003:115) mengemukakan aspek-aspek kesiapan adalah:

a. Kematangan (maturation)

Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan.

b. Kecerdasan


(27)

B. Program Studi Pendidikan Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari perbedaan-perbedaan fenomena yang terjadi di geosfer, yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer, yang dikaji melalui sudut pandang kelingkungan, keruangan dan kewilayahan.

Program Studi Pendidikan Geografi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang Jurusan ini memiliki jenjang Strata 1 untuk mahasiswanya. Program Studi Pendidikan Geografi berdiri pada tahun 1965 dengan Keputusan Menteri PTIP No.40/1965 dan dan Keputusan Presiden No.271/1965. Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 06782/Ak-VIII-S1-034/AIKSPUG/VIII/2004 tertanggal 23 Agustus 2004 Program Studi Pendidikan Geografi (S1) telah terakreditasi B. dan pada tahun 2010 pendidikan geografi mengalami peningkatan dan perkembangan dimana pada tanggal 8 November 2010 pendidikan geografi terakraditasi A dengan ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan geografi dengan mendapatkan lulusan yang berdedikasi tinggi dan dengan adanya perkembangan dari Program Studi pendididikan geografi dapat menghasilkan lulusan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat .

1. Visi Program Studi Pendidikan Geografi

Mewujudkan program studi yang sehat, unggul, sejahtera, dan handal dalam mengembangkan sumberdaya manusia di bidang pendidikan geografi yang profesional, memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif


(28)

dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional (http:geografi.unnes.ac.id)

2. Misi Program Studi Pendidikan Geografi

a. Menyelenggarakan pendidikan akademik yang profesional dan berkualitas, memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di bidang kependidikan geografi. (http:geografi.unnes.ac.id)

b. Mendidik mahasiswa agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, vokasi, dan/atau profesi yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal dan nasional. (http:geografi.unnes.ac.id)

c. Menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan kegeografian dan kependidikan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan peningkatan taraf hidup masyarakat. (http:geografi.unnes.ac.id)

3. Tujuan Program Studi Pendidikan Geografi

a. Menyiapkan dan menghasilkan lulusan kependidikan geografi yang memiliki keunggulan kompetitif serta relevan bagi kebutuhan masyarakat dan pembangunan. (http:geografi.unnes.ac.id)

b. Mendidik mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang berkepribadian nasional, mandiri, cerdas, komunikatif dan memiliki keterampilan sosial yang dibutuhkan bagi peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan pembangunan. (http:geografi.unnes.ac.id)


(29)

c. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan kegeografian dan kependidikan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan ilmu-ilmu sosial dan taraf hidup masyarakat. (http:geografi.unnes.ac.id) d. Memberikan layanan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat berbasis ilmu kegeografian dan kependidikan yang bermutu. (http:geografi.unnes.ac.id)

Kompetensi lulusan pendidikan geografi selain sebagai tenaga pendidik (guru) geografi yang profesional, memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Lulusan Jurusan Pendidikan Geografi juga dapat menyumbangakn ilmunya diberbagi instansi baik instansi pemerintahan maupun swasta yaitu bekerja di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang ada diprovinsi maupun kabupaten atau kota dan masih banyak lagi instansi yang membutuhakan ahlian dari Jurusan Geografi.

4. Kurikulum Program Studi Pendidikan Geografi

Kurikulum Program Studi pendidikan geografi adalah sekumpulan mata kuliah yang telah dirancang dan dipersiapkan untuk membekali mahasiswa untuk mampu menguasai kompetensi yang dibutuhkan dalam menjadi seorang guru. Adapun beberapa mata kuliah yang terkait dengan empat kompetensi seorang guru professional adalah sebagai berikut:


(30)

a. Kompetensi Pedagogik 1) Psikologi belajar 2) Pengantar Komputer 3) Pengantar ilmu pendidikan 4) Psikologi perkembangan 5) Filsafat ilmu

6) Telaah kurikulum sekolah 7) Teori pembelajaran

8) Media pembelajaran geografi 9) Perencanaan pembelajaran geografi 10)Strategi pembelajaran geografi 1 11)Strategi pembelajaran geografi 2 12)PPL 1

13)PPL 2

14)Evaluasi pembelajaran geografi b. Kompetensi Kepribadian

1) Pendidikan Pancasila

2) Pendidikan kewarganegaraan 3) Pendidikan agama islam 4) Bimbingan konseling c. Kompetensi Sosial


(31)

1) Manajemen Sekolah 2) KKN

d. Kompetensi Profesional

Mata Kuliah Geografi Fisik dan Geografi Sosial.

C. Kode Etik Guru

Kode etik (guru) adalah suatu statemen formal yang merupakan norma (aturan tata susila) dalam mengatur tingkah laku guru.

Pada kongres PGRI XIII pada tanggal 21-25 November 1973 di Jakarta, terdiri dari Sembilan item, yaitu :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan anak didik masing-masing.

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk peyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua anak didik sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya

maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

6. Guru sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.


(32)

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan.

8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan mutu organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya.

9. Guru melaksanakan sehala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

D. Guru Profesional

Dalam Undang-undang Guru dan Dosen pasal 5 ayat (1), seorang guru professional harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

1. Kualifikasi akademik Sarjana atau Diploma IV,

2. Kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, 3. Sertifikat pendidik,

4. Sehat jasmani dan rohani,

5.

Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan untuk penguasaan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional tertuang dalam Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, yang terdiri dari :


(33)

Tabel 01.

Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran

No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Kompetensi Pedagogik 1 Menguasai karakteristik

peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.

1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 2.2 Menerapkan berbagai pendekatan,

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. 3 Mengembangkan kurikulum 3.1 Memahami prinsip-prinsip


(34)

yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

3.2 pengembangan kurikulum. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.

3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.

3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.

3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik. 3.6 Mengembangkan indikator dan

instrumen penilaian 4 Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik.

4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik. 4.2 4.3 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran. Menyusun rancangan

pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan. 4.4 Melaksanakan pembelajaran yang


(35)

dan di lapangan dengan

memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.

4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara utuh. 4.6 Mengambil keputusan

transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang.

5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

5.1 Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. 6 Memfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

6.1 6.2

Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal.

Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.

7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif,


(36)

dengan peserta didik. empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain. 7.2 Berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi

kegiatan/permainan yang

mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respon

peserta didik dan seterusnya. 8 Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.

8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran yang diampu.


(37)

dan evaluasi proses dan hasil belajar.

8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen. 8.6 Menganalisis hasil penilaian

proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.

8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

9 Memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar 9.2 Menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan. 9.4 Memanfaatkan informasi hasil

penilaian dan evaluasi

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


(38)

10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

10.1 10.2

Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan

pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.

10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.

No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Kompetensi Kepribadian 1 Bertindak sesuai dengan

norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

1.1 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.

1.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. 2 Menampilkan diri sebagai

pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

2.1 2.2 2.3

Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.

Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia. Berperilaku yang dapat diteladan


(39)

oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya. 3 Menampilkan diri sebagai

pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa.

3.1 3.2

Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.

Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. 4 Menunjukkan etos kerja,

tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

4.1 4.2 4.3

Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.

Bekerja mandiri secara profesional.

5 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

5.1 5.2

Memahami kode etik profesi guru. Menerapkan kode etik profesi guru.

5.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru.

No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Kompetensi Sosial

1 Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak

diskriminatif karena

pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

1.1 1.2

Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan

pembelajaran.

Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman


(40)

sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi. 2 Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

2.1 2.2

Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.

Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.

2.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

3 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

3.1 3.2

Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik.

Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan

meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.


(41)

4 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

4.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan maupun bentuk lain.

No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Kompetensi Profesional 1 Menguasai materi,

struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Jabaran kompetensi Butir 20 untuk masing-masing guru mata pelajaran disajikan setelah tabel ini.

2 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

2.1 2.2

Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

2.3 Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.

3 Mengembangkan

materi pembelajaran

3.1 Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat


(42)

yang diampu secara kreatif.

3.2

perkembangan peserta didik. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

4 Mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 4.1 4.2

Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.

Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan

keprofesionalan.

4.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.

4.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

5 Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. 5.1 5.2 Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi. Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk pengembangan diri.

Sumber: Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru


(43)

a. Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek geografi. b. Membedakan pendekatan-pendekatan geografi.

c. Menguasai materi geografi secara luas dan mendalam d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi

E. Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Perkembangan baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar-mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peran dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan oleh Adams & Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor. Peranan yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut.

1.Guru Sebagai Demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecture, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan


(44)

kemampuannya dalam ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator sehingga mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis.

Juga seorang guru hendaknya mampu terampil dalam merumuskan TPK, memahami kurikulum, dan dia sendiri sebagai sumber belajar terampil dalam memberikan informasi kepada kelas. Sebagai pengajar ia pun harus membantu perkembangan anak didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk belajar di berbagai kesempatan. Akhirnya seorang guru dapat memainkan perannya sebagai pengajar dengan baik bila ia menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar.

2.Guru Sebagai Pengelola Kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar


(45)

yang baik. Lingkungan belajara yang baik adalah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antar siswa di dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas. Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar efektif di kalangan siswa.

Tanggung jawab yang lain sebagai manajer yang penting bagi guru ialah membimbing pengalaman-pengalaman siswa sehari-hari kearah self directed behavior. Salah satu manajemen yang baik adalah menyediakan kesempatan kepada siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi kebergantungannya pada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri. Siswa harus belajar melakukan self control dan self activity melalui proses bertahap. Sebagai manajer, guru hendaknya mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif dan efisien dengan hasil yang optimal. Sebagai manajer lingkungan belajar, guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar-mengajar dan teori


(46)

perkembangan sehingga kemungkinan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang menimbulkan kegiatan belajar pada siswa akan mudah dilaksanakan sekaligus memudahkan pencapaian yang diharapkan.

3.Guru sebagai Mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi yang lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang bersifat melengkapi dan merupakan dasar yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Untuk itu guru perlu mengalami latihan-latihan praktik secara continue dan sistematis, baik melalui pre-service maupun melalui inservice training. Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan kemampuan guru dan kemampuan serta minat siswa.

Sebagai mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan antarmanusia. Untuk keperluan itu guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh


(47)

guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi probadi, dan menumbuhkan hubungan yang posotif dengan para siswa.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.

4.Guru sebagai Evaluator

Dalam satu kali proses belajar mengajar, guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat di jawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian di antaranya ialah untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika disbanding dengan teman-temannya.


(48)

Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan, atau sebaliknya.

Dalam fungsinya sebagai evaluator guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik (Feedback) terhadap proses belajar-mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar-mengajar akan terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.

F. Metode Mengajar Geografi

Metode pembelajaran adalah suatu teknik dan gaya mengajar. Metode pengajaran sering dianggap sebagai ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi berfungsi membantu bidang-bidang lain dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Selalu berorientasi pada tujuan

2. Tidak hanya terikat pada satu alternative saja

3. Kerap dipergunakan sebagai suatu kombinasi dari berbagai metode 4. Kerap dipergunakan berganti-ganti dari satu metode ke metode lainnya.

Dalam proses belajar mengajar geografi, dapat diterapkan beberapa macam metode mengajar, antara lain :


(49)

1. Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode dasar yang sukar untuk ditinggalkan, metode ceramah memiliki beberapa kelemahan, yaitu kurang melibatkan anak didik secara aktif dalam proses, sehingga perlu diterapkan metode ceramah bervariatif ataupun multimetode, sehingga selama proses mengajar geografi, harus diperkaya oleh penerapan metode lain yang lebih mendorong keaktifan anak didik.

2. Metode tanya-jawab

Metode ceramah, akan lebih efektif jika dilengkapi dengan tanya-jawab, yang artinya anak didik diberi kesempatan untuk bertanya dan berlatih mengajukan pertanyaan secara terarah. Penerapan metode tanya jawab selain memberikan kesempatan kepada anak didik untuk membiasakan diri bertanya dan menjawab pertanyaan secara terarah, juga memupuk keberanian dan keaktifan. Diperkayanya metode ceramah dengan metode tanya jawab pada PBM geografi, dapat menghindarkan kejemuan dan kebosanan anak didik mengikuti ceramah.

3. Metode tugas

Berbagai konsep, kenyataan, peristiwa, bahkan juga masalah yang tidak ada kesempatan disajikan oleh guru geografi di sekolah, dapat ditugaskan kepada anak didik untuk dicari dan dikumpulkan di tempat lain. Bentuk-bentuk tugas itu disesuaikan dengan kemampuan anak pada batas-batas frekuensi yang tetap menggairahkan mereka, yang tidak


(50)

menimbulkan kebosanan dan kejemuan. Metode tugas ini, pada pembelajaran geografi menjadi sarana memupuk kreatifitas, inisiatif, kemandirian, kerja sama, dan meningkatkan minat terhadap geografi. Dorongan ingin tahu, ingin membuktikan kenyataan dan menemukan sendiri gejala-gejala kehidupan, dapat dipupuk dan dikembangkan melalui metode tugas ini. Bentuk-bentuk tugas ini berupa pengumpulan artikel yang berhubungan dengan pokok bahasan geografi, pengumpulan gambar dan potret gejala-gejala geografi, penyusunan laporan kunjungan, pembuatan karangan, pembuatan peta, pembuatan alat peraga, dan lain sebagainya.

4. Metode demonstrasi dan eksperimen

Pokok bahasan geografi yang berkenaan dengan gejala fisis dan jagat raya, pada batas-batas tertentu dapat didemonstrasikan atau dieksperimenkan. Penyelenggaraan demonstrasi dan atau eksperimen ini tidak usah selalu dilakukan sendiri oleh guru geografi, melainkan dapat bersama dengan anak-anak, oleh anak-anak dan bahkan mengundang atau memanfaatkan orang yang ahli pada bidangnya ( demonstrasi penggunaan alat-alat meteorologi dan astronomi). Pada batas-batas yang mungkin dipersiapkan di sekolah seperti terjadinya hujan, erosi, pencemaran, dan lain-lain sebangsanya, dapat didemonstrasikan dan dieksperimenkan oleh guru bersama-sama dengan anak-anak. Manfaat metode demonstrasi dan eksperimen ini antara lain mengembangkan keterampilan, mengamati


(51)

gejala geografi secara langsung meskipun dalam bentuk mini dan buatan. Manfaat lain adalah keterlibatan dan keikutsertaan anak didik dalam proses serta pemanfaatan sumber daya masyarakat dalam pendidikan dan pengajaran.

5. Metode karyawisata

Williams (1976: 16) dalam Sumaatmadja (2001: 75) mengatakan Geography then deals with the real world, the world of which one learns

best through one’s boot sole or bare feet, or by main of trains, vessel, motor cars or aeroplanes...” di sini jelas bahwa salah satu hakekat geografi adalah digali dari lapangan yang nyata yang dapat memberikan kesan yang baik bagi yang mempelajarinya. Oleh karena itu, metode karya wisata merupakan metode mengajar yang sesuai dengan hakikat geografi tadi. Melalui penerapan metode karya wisata pada PBM geografi, dasar mental anak didik yang meliputi dorongan ingin tahu (sense of curiosity), minat (sense of interest), ingin membuktikan kenyataan (sense of reality), dan ingin menemukan sendiri gejala-gejala geografi di lapangan (sense of discovery) dapat dibina dan dikembangkan.

Tekanan karyawisata pada pengajaran geografi adalah pada gejala atau masalah yang menjadi materi geografi yang akan diamati di lapangan. Gejala atau masalah geografi yang terdapat di sekolah yang dapat dijangkau dengan kaki dalam waktu 40 menit, dapat dijadikan bahan karyawisata. Tekanan penting pada PBM geografi dengan menerapkan


(52)

metode karyawisata ini adalah dapat disaksikan dan diamatinya gejala atau masalah geografi secara langsung oleh anak didik di lapangan.

Berdasarkan uraian yang telah diketengahkan di atas, metode mengajar yang dapat diterapkan pada PBM geografi dapat dikelompokan dalam dua kelompok besar, yaitu pertama metode di dalam ruangan (indoor study) dan kedua metode di luar ruangan (outdoor study). Semua metode tadi diterapkan secara kombinasi terpadu sesuai dengan pokok bahasan, dan sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapai.

G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Geografi

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :


(53)

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Menurut Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus


(54)

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

H. Persiapan Pembelajaran

1. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran dalam suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, Indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2008: 190)

Ada beberapa subtansi penting dalam pengembangan silabus, yaitu : a. Standar kompetensi

Merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata


(55)

pelajaran. Standar kompetensi harus mencakup standar isi (content standart) dan standar penampilan (performance standart).

b. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat diperagakan oleh siswa. Kompetensi dasar merupakan jabaran kompetensi. Satu standar kompetensi dijabarkan menjadi beberapa kompetensi dasar.

c. Materi pokok

Materi pokok merupakan materi yang harus dipelajari oleh siswa sebagai sarana pencapaian standar kompetensi. Jenis materi pokok yang dipelajari siswa harus meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta dapat berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur. Urutan penyajiannya dapat secara procedural, hirarkhis, ataupun kombinasi.

d. Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran sebagai bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, dapat dipilih antara kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).

Kegiatan tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa, seperti ceramah, diskusi, presentasi, ujian blok, kuis dan lainnya.


(56)

Kegiatan non tatap muka (pengalaman belajar) menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan sisiwa dalam berinteraksi dengan obyek belajar untuk mencapai kompetensi dasar. Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat dilakukan didalam kelas dan diluar kelas. Bentuk kegiatannya berupa mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, menelaah dan lainnya. Dalam kegiatan ini sangat dianjurkan memperhatikan life skill dan pembelajaran kontekstual (CTL). e. Alokasi waktu

Alokasi waktu diperhitungkan berdasarkan analisis dan atau penggunaan jam pelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar.

f. Sumber bahan/ alat

Sumber bahan atau alat adalah semua sumber/alat yang menunjang pencapaian kompetensi dasar. Sumber bahan/ alat yang utama bias berupa buku teks, buku kurikulum, jurnal, hasil penelitian, terbitan berkala, dokumen Negara, dan peralatan penunjang lainnya.

2. Rencana pembelajaran (RP)

Rencana pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Rencana pembelajaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses


(57)

belajar mengajar didalam kelas agar berjalan efektif dan efisien (Mulyasa, 2008: 212)

Komponen penting yang terdapat dalam sebuah RP adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi dasar

b. Indikator pencapaian dipilih dan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.

c. Langkah/skenario pembelajaran, adalah urutan langkah pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Dalam langkah pembelajaran tergambar strategi dan metode mangajar.

d. Media, alat, dan sumber pembelajaran yang digunakan mengacu pada silabus.

e. Penilaian, jenis penilaian yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar, mengacu pada silabus.

f. Remedial atau pengayaan, digunakan untuk merencanakan program remidial bagi siswa yang belum mencapai standar minimal dan program pengayaan bagi siswa yang kemajuan belajarnya cepat diatas rata-rata.

I. Media Pembelajaran Geografi

Dalam proses belajar mengajar, sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang dimaksud dengan sarana pembelajaran ditekankan pada sarana dalam arti media atau peraga. Agar mampu memberikan kemudahan bagi terjadinya proses pembelajaran, sarana yang dipilih


(58)

hendaknya memiliki cirri sebagai berikut : menarik perhatian dan minat siswa, meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara kongkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme, merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha pengembangan nilai-nilai, berguna dan multifungsi, sederhana artinya mudah dugunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitar.

Pengajaran geografi hakikatnya adalah pengajaran tentang gejala-gejala geografi yang tersebar di permukaan bumi. Untuk memberikan citra tentang penyebaran dan lokasi gejala-gejala tadi kepada anak didik, tidak dapat hanya diceramahkan, ditanyajawabkan, dan didiskusikan, melainkan harus ditunjukkan dan diperagakan. Mengingat daya jangkauan dan pandangan kita yang terbatas, penunjukan serta peragaan itu dilakukan ke dalam bentuk model permukaan dan bumi itu sendiri berupa peta, atlas, dan globe. Oleh karena itu, ketiga model tersebut menjadi media pengajaran utama pada PBM geografi.

Berikut beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan selama proses pembelajaran geografi :

1. Peta

Peta merupakan konsep (round earth on the flat paper) dan hakikat dasar pada geografi dan pengajaran geografi. Oleh karena itu, mengajarkan dan mempelajari geografi tanpa peta, tidak akan membentuk citra dan konsep yang baik pada diri anak didik yang mempelajarinya. Pembentukan citra dan konsep yang baik pada diri anak didik yang dapat meningkatkan


(59)

kognitif, afektif, dan psikomotorik mereka , haruslah memanfaatkan peta. Proses mulai dari pengenalan, pembacaan (map reading), pemilihan, dan pembuatan peta. Sesuai dengan tingkat umur dan jenjang pendidikan, anak didik dibimbing mengenal peta, membaca peta, memilih peta sampai kepada membuat peta. Melalui proses ini mereka dibimbing untuk mengerti dan menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi penyebaran lokasi gejala dan relasi keruangannya satu sama lain.

Melalui pemanfaatan peta ini, mereka belajar mengenal, mengerti, dan mencintai tanah air dan dunia pada umumnya. Dengan demikian, akan terbina pula kemampuan memanfaatkan sumber daya lingkungan secara rasional sesuai denga tingkat kualitas kehidupan dan kualitas lingkungannya. 2. Atlas

Atlas adalah kumpulan peta dalam bentuk buku. Dalam atlas ini disajikan berbagai peta berdasarkan kenegaraan, gejala alam, penyebaran sumber daya, penyebaran aspek kebudayaan, dan lain sebagainya. Penggunaan dan pemanfaatan atlas pada pengajaran geografi oleh anak didik, perlu mendapatkan bimbingan. Membaca peta dalam menggunakan atlas yang berkenaan dengan jaring-jaring derajat, legenda, dan indeks, harus dibimbing lebih dahulu oleh guru. Semuanya ini menjadi kemampuan dasar dalam menggunakan dan memanfaatkan atlas.


(60)

3. Globe

Globe merupakan model dan bentuk yang sangat mini dari bola bumi. Globe ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas, lebih jauh lagi ias dapat membina dan mengembangkan citra serta konsep tentang waktu, iklim, musim, dan gejala-gejala alam lainnya baik yang berkenaan dengan atmosfer, hidrosfer, maupun litosfernya. Dengan demikian, penggunaan dan pemanfaatan globe sebagai media pengajaran geografi, dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotor anak didik tentang relasi keruangan gejala-gejala geografi di permukaan bumi.

4. Gambar dan potret

Gambar dan potret yang berkenaan dengan gejala-gejala geografi, selain diadakan oleh sekolah dan guru, dapat pula pemgadaannya ditugaskan kepada anak-anak. Dengan penggunaan gambar yang terkait dengan materi pembelajaran akan mampu meningkatkan citra dan konsep kepada anak didik dapat terpenuhi.

5. Slide, film, dan VTR

Merupakan media pengajaran modern yang dapat membantu, membina, citra, dan konsep geografi lebih meningkat pada diri anak didik. Media yang ditwarkan berupa film/video/slide mengenai kejadian yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari, sebagai contoh adalah video proses letusan gunung berapi dan dampak pasca letusan. Dengan melihat


(61)

melalui film/video/slide, maka siswa akan memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai fenomena yang sedang dipelajari.

J. Evaluasi Hasil Belajar Geografi

Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi tidak mungkin dipisahkan dari belajar, maka harus diberikan secara wajar agar tidak merugikan. Usaha yang efektif dan sukses, ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan diskriminatif akan mengena pada semua aspek belajar. Evaluasi merupakan bagian mutlak dan pengajaran, dan sebagai unsur integral di dalam organisasi belajar yang wajar. Evaluasi sebagai suatu alat untuk mendapatkan cara-cara melaporkan hasil-hasil pelajaran yang dicapai, dan dapat memberi laporan tentang siswa kepada siswa itu sendiri, serta orang tuanya. Dapat pula evaluasi dipakai untuk menilai metode mengajar yang digunakan dan untuk mendapatkan gambaran komprehensif tentang siswa sebagai perseorangan, dan dapat juga membawa siswa pada taraf belajar yang lebih baik.

Fungsi evaluasi pada pengajaran geografi hampir sama dengan yang berlaku pada pengajaran lainnya. Fungsi itu meliputi :

1) Mengungkapkan penguasaan siswa terhadap materi geografi yang telah diperolehnya dalam PBM, termasuk materi pokok dan pengayaannya.

2) Menemukan kelemahan-kelemahan materi yang telah disajikan, metode, media, strategi, pengajaran geografi yang diterapkan, termasuk tujuan yang telah dirumuskan. Data yang telah diperoleh dari hasil evaluasi, dapat


(62)

digunakan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan tugas serta program pengajaran selanjutnya.

3) Mengungkapkan terpenuhi atau tidaknya tugas guru dalam PBM geografi. Jika hasil evaluasi diketahui ada tugas yang tidak terpenuhi, maka pada pelaksanaan tugas berikutnya apa yang tidak terpenuhi itu wajib dilaksanakan.

4) Mengungkapkan tingkat perkembangan siswa secara individual dalam mempelajari geografi. Data hasil evaluasi ini untuk membimbing siswa yang bersangkutan untuk mengembangkan potensinya lebih lanjut dalam menguasai dan memanfaatkan materi geografi.

Secara menyeluruh, bentuk evaluasi pada pengajaran geografi meliputi bentuk tes dan nontes. Bentuk tes itu sebagai berikut:

1. Bentuk tes meliputi tes objektif, tes esai, dan tes lisan. 2. Bentuk nontes berupa laporan dan penampilan.


(63)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan klasifikasi menurut metodenya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir (2005:54), metode deskriptif adalah suatau metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Whitney dalam Sugiyono (2008), menyatakan bahwa metode deskripsi adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Geografi, Universitas Negeri Semarang, pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007.


(64)

C. Populasi

Menurut Arikunto (2002: 108), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, populasi adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi angkatan tahun 2007, sejumlah 77 orang mahasiswa.

D. Sampel dan Teknik sampling

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005: 54). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 77 mahasiswa, jumlah tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari populasi.

E. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 4 variabel, yaitu :

1. Kesiapan Kompetensi Pedagogik, dengan indikator sebagai berikut :

a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode , dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

e. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.


(65)

f. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik g. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

h. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Kesiapan Kompetensi kepribadian, dengan indikator sebagai berikut :

a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3. Kesiapan Kompetensi sosial, dengan indikator sebagai berikut :

a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.


(66)

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kesiapan Kompetensi professional, dengan indikator sebagai berukut : a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diperlukan untuk memperoleh keterangan dari responden dalam rangka melengkapi data penelitian.

Sasaran angket dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007.


(67)

b. Dokumentasi

Dokumentasi ini untuk memperoleh data-data dokumen dari mahasiswa yang bersangkutan, berupa rekap nilai dan data-data perangkat pembelajaran selama PPL.

c. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau data penelitian (Tika. 2005:122).

Dalam penelitian ini responden yang akan diwawancarai adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Angkatan 2007.

2. Alat Pengumpul Data a. Angket

b. Rekap nilai

c. Panduan wawancara

G. Analisis Instrumen

Sebelum lembar observasi digunakan untuk mengukur pemahaman responden maka tiap-tiap aspek aktivitas terlebih dahulu harus di uji cobakan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas lembar observasi. Setelah lembar observasi valid dan reliabel, barulah kemudian lembar observasi dapat digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas belajar mahasiswa dalam praktikum Penginderaan Jauh .


(68)

1. Analisis Validitas

Menurut Arikunto (2006: 168), suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas butir lembar observasi maka digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu:

r

xy

 

 

 

      

y

y

x

x

n n y x xy n 2 2 2 2 Keterangan:

r

xy : Koefisien korelasi antara x dan y.

x : Skor observasi indikator ke-i y : Skor yang diujicobakan n : Jumlah responden

Hasil perhitungan

r

xy dibandingkan dengan tabel kritis r product moment dengan N=77 dan taraf signifikan 5%. Jika

r

xy> r tabel kritis, maka instrumen tiap-tiap aspek aktivitas tersebut dinyatakan valid (Arikunto, 2006: 170). Hasil uji coba instrumen penelitian diketahui

r

xy> r tabel, maka


(1)

10.Berikut yang merupakan komponen silabus adalah ? a. SK, KD, Indikator, dan Alokasi Waktu

b. Standar kompetensi, dan Langkah pembelajaran, c. Kompetensi dasar, Alokasi waktu

d. Indikator

11.Berikut yang merupakan komponen RPP adalah ?

a. Tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode yang digunakan dan instrument penilaian

b. Materi pembelajaran, metode mengajar, instrument penilaian c. Metode pembelajaran yang digunakan

d. Instrument penilaian

12.Pada mata pelajaran geografi, media apa yang sering digunakan ? a. Peta, atlas dan globe

b. Video pembelajaran, power point, dan peta c. Atlas, peta, dan cd interaktif

d. Power point, dan cd interaktif

13.Teknologi informasi apa saja yang dapat dimanfaatkan guru untuk mendukung kegiatan pembelajaran ?

a. Internet, computer, powerpoint, dan proyektor b. Komputer , powerpoint, dan proyektor

c. Power point, dan proyektor d. White board

14.Media pembelajaran apa yang anda kuasai? a. Peta, atlas, dan globe

b. Peta, dan atlas c. Atlas

d. Tidak ada

15.Bagimana anda memfasilitasi pengembangan dan pengaktualisasian potensi peserta didik yang dimilikinya ?

a. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran yang mendukung potensi siswa

b. Memberikan berbagai macam penugasan yang mendukung pembelajaran

c. Memberikan jam tambahan

d. Memberikan materi tambahan untuk memperkaya pengetahuan siswa 16.Komunikasi guru terhadap siswa hendaknya ?


(2)

b. Empatik, simpatik, santun, dan berwibawa c. Simpatik, santun, dan berwibawa

d. Santun, dan berwibawa

17.Bagaimanakah evaluasi pembelajaran yang ideal itu? a. Evaluasi hasil harus seimbang dengan evaluasi proses b. Evaluasi hasil lebih penting dari evaluasi proses c. Evaluasi proses lebih penting dari evaluasi hasil

d. Evaluasi dilakukan setelah akhir dari kegiatan pembelajaran

18.Apa saja manfaat hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran yang anda lakukan ?

a. Menentukan ketuntasan, merancang program remedial, dan meningkatkan kualitas pembelajaran

b. Menentukan ketuntasan, dan merancang program remedial

c. Merancang program remedial, dan meningkatkan kualitas pembelajaran d. Pelengkap dalam proses pembelajaran

19.Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat digunakan guru untuk ?

a. Perbaikan pembelajaran, evaluasi diri pengajar, dan meningkatkan kinerja guru

b. Evaluasi diri pengajar dan meningkatkan kinerja guru c. Meningkatkan kinerja guru dan perbaikan pembellajaran d. Pengembangan pembelajaran

20.Apa manfaat subtansial dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru?

a. Perbaikan pembelajaran

b. Melengkapi prasyarat administrasi seorang guru c. Memperbaiki kualitas mengajar guru

d. Memperbaiki kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran B. Kesiapan Kompetensi Kepribadian

21.Seorang guru hendaknya bersikap sesuai dengan … a. Norma agama, hukum, sosial, sulila, dan budaya b. Norma hokum, agama, sosial, dan budaya c. Norma sosial, susila, dan budaya

d. Norma susila, dan budaya

22. Keteladan yang baik dapat ditunjukan guru dengan cara …

a. Jujur, tegas, tanggung jawab, dan ucapan selalu sejalan dengan tindakannya


(3)

b. Tegas,dan tanggung jawab c. Tanggung jawab

d. Ucapan sejalan dengan tindakannya

23.Seorang guru yang berwibawa, tampak pada pribadi guru tersebut yang. a. Mantap, stabil, dewasa, dan bijaksana

b. Stabil, dewasa dan bijaksana c. Dewasa, labil, dan dewasa d. Labil

24. Etos kerja yang baik dari seorang guru ditunjukkan dengan ciri … a. Disiplin, bertanggung jawab, tepat waktu, ulet dan terampil b. Bertanggung jawab, tepat waktu, ulet dan terampil

c. Tepat waktu,ulet dan terampil d. Menumpuk pekerjaan

25.Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan KODE ETIK sebagai seorang guru.

a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila

b. Guru dapat mengabdi secara penuh jika didukung oleh intensif yang sebanding

c. Guru sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya

d. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

C. Kompetensi Sosial

26.Sebagai seorang guru, hendaknya mampu mengembangkan sikap-sikap berikut ini

a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, dan terbuka b. Bertindak objektif

c. Tidak bersikap eksklusif d. Diskriminatif

27.Komunikasi merupakan hal yang subtansial dalam menjalankan profesi sebagai seorang guru, bagaimana komunikasi yang tepat dengan sesama pendidik ataupun dengan masyarakat ?

a. Efektif, empatik, simpatik,dan menjunjung tinggi tata krama b. Empatik, simpatik,dan menjunjung tinggi tata krama

c. Simpatik,dan menjunjung tinggi tata krama d. Menjunjung tinggi tata karma


(4)

28.Apakah pentingnya seorang guru harus secepatnya beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru?

a. Agar mampu membaur dengan lingkungan b. Meningkatkan efektifitas sebagai pendidik

c. Mampu segera melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik

d. Dapat segera mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan pada daerah yang bersangkutan

29.Apakah manfaat adanya komunitas illmiah yang sesuai dengan profesi anda sebagai seorang guru ?

a. Merupakan wadah untuk mengembangkan diri

b. Tempat yang tepat untuk mengekspresikan bakat dan minat c. Kesempatan untuk menambah teman

d. Merupakan forum untuk saling bertukar pikiran dan gagasan D. Kompetensi Profesional

30.Suatu kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkat penguasaan yang dharapkan dicapai dalam mempelajari suatu pelajaran, adalah pengertian dari ?

a. Standar kompetensi b. Kompetensi dasar c. Strategi belajar d. Metode belajar

31.Sumber belajar/ informasi apa yang sering anda gunakan dalam membantu anda mengumpulkan materi pelajaran ?

a. Buku-buku yang relevan, internet, dan jurnal ilmiah b. Internet dan buku

c. Jurnal-jurnal dari majalah d. Surat kabar

32.Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat digunakan untuk ?

a. Perbaikan dan pengembangan pembelajaran b. Evaluasi diri pengajar

c. Meningkatkan kinerja guru d. Persyaratan portofolio 33.Berapa IPk sementara anda ?

a. 3,4 – 4,00 c. 1,75 – 2,74


(5)

(6)