besar pinjaman pada sistem bagi hasil umumnya cenderung lebih tinggi dari sistem lainnya yang diteliti. Yang ketiga, dari periode ke periode sistem bagi hasil
cenderung semakin diminati. Dan empat, dilihat dari jumlah debitur peserta percobaan yang melakukan transaksi pembiayaan memilih sistem bunga karena
perhitungannya yang relatif lebih mudah. Melanjutkan penelitian sebelumnya yang memberikan kesimpulan bahwa
sistem bagi hasil lebih cenderung diminati maka dalam penelitian saat ini penulis akan mencoba meneliti jenis sistem bagi hasil yang biasa digunakan dalam
perbankan syariah yaitu musyarakah dan mudharabah kemudian membandingkan kembali hasilnya dengan sistem bunga pada perbankan konvensional. Perbedaan
utama pada sistem bagi hasil musyarakah dan mudharabah adalah mengenai presentasi modal kedua sistem pembiayaan. Dalam musyarakah masing-masing
pihak memberikan kontribusi baik dana, tugas maupun tanggung jawab, sedangkan dalam mudharabah dana ditanggung oleh pihak pertama sedangkan
pihak kedua memberikan kontribusi berupa keahlian atau ketrampilan.
2.3 Kerangka Pemikiran
2.3.1 Kerangka Pemikiran
Sektor finansial mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan dengan sektor riil. Perkembangan perbankan syariah turut melengkapinya dengan
menawarkan alternatif produk pembiayaan lainnya yaitu dengan sistem bagi hasil, jual beli serta sistem sewa. Dengan adanya perkembangan ini diharapkan akan
mampu mendorong kinerja sektor riil. Tentunya banyak pertimbangan yang
diambil sebelum pihak perbankan mau mengeluarkan dananya untuk melakukan investasi terhadap sektor riil ini. Tentunya banyak pertimbangan yang
mempengaruhi penilaian kinerja perbankan. Untuk itu dalam penelitian ini hanya akan digunakan dua faktor saja untuk mengkaji kinerja perbankan. Salah satu
pertimbangan yang akan dapat mempengaruhi keuntungan perbankan yaitu dengan mempertimbangkan risiko usaha yang akan diinvestasikan. Yang kedua
sistem perbankan itu sendiri baik perbankan syariah maupun perbankan konvensional yang menerapkan aturan masing-masing sebelum mengeluarkan
uangnya untuk membiayai usaha. Semakin tinggi risiko usaha yang akan dibiayai maka bank akan semakin hati-hati dalam mengeluarkan uangnya. Tentunya bukan
hanya pihak perbankan saja yang punya pertimbangan terhadap pembiayaan karena pihak pengusaha atau nasabah juga punya pertimbangan tersendiri dalam
memilih jenis pembiayaan. Namun pada intinya baik pihak bank maupun nasabah akan memilih jenis pembiayaan yang dapat memberikan keuntungan maksimum
kepada masing-masing pihak, baik keuntungan yang diperoleh nasabah maupun keuntungan yang akan diperoleh bank itu sendiri.
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Penelitian
2.2.3 Hipotesis
Berdasarkan teori, konsep dan penelitian yang terdahulu diperoleh kesimpulan sementara sebagai berikut:
1. Sistem yang memberikan keuntungan terbesar bagi nasabah adalah sistem
musyarakah karena keuntungan yang dihasilkan berasal dari modal usaha yang lebih besar sedangkan sistem yang memberikan keuntungan terbesar bagi bank
adalah sistem bunga karena sistem ini tidak terpengaruh oleh risiko atau keuntungan usaha. Sehingga berapapun risiko atau keuntungan usaha
keuntungan bank akan tetap sama. 2.
Sistem pembiayaan yang paling banyak diminati oleh nasabah adalah sistem mudharabah karena dalam jenis pembiayaan ini seluruh kerugian material yang
NasabahInvestor Pembiayaan
Syariah konvensional
Sistem bagi hasil
Musyarakah Mudharabah
Percobaan Ekonomi
Risiko Sistem
Mana yang lebih baik?
Sistem bunga
dialami dalam usaha akan ditanggung oleh pihak bank kecuali kerugian yang terjadi akibat kesengajaan atau kelalaian dari pengelola.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang sistem pembiayaan ini akan dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Darmaga Bogor. Percobaan ekonomi yang akan
dilaksanakan ini akan diteliti pada 30 mahasiswa Ilmu Ekonomi. Metode percobaan ekonomi ini dilaksanakan di kampus dengan peserta yang berasal dari
mahasiswa Ilmu Ekonomi sendiri dengan mempertimbangkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan melakukan percobaan langsung terhadap pengusaha.
Selain itu tempat dilakukannya penelitian juga lebih mudah dijangkau serta dengan peserta adalah mahasiswa maka diharapkan akan bisa lebih bersikap
rasional selama penelitian dilakukan yang maksudnya perilakunya sesuai dengan perilaku pelaku ekonomi yang sebenarnya. Penelitian yang akan menganalisis
hubungan sebab akibat antara risiko usaha dan pemilihan jenis pembiayaan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2007.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian kali ini adalah data tentang keuntungan baik keuntungan nasabah maupun keuntungan perusahaan yang dalam
hal ini adalah bank yang diperoleh dari hasil percobaan ekonomi. Selain itu juga ada data risiko jenis usaha yang mencerminkan jenis usaha risiko tinggi dan risiko
rendah. Dan dari hasil percobaan juga didapatkan data keuntungan bank dan