masing nilai hitung yang lebih besar dari t-tabel sehingga dapat dikatakan nilai t- hitung terdapat di wilayah luar penerimaan H
, dimana H menyatakan bahwa
μ
1=
μ
2
sehingga disimpulkan bahwa sistem 1 dan 2 yang di bandingkan dalam masing-masing uji t dua arah diatas berbeda secara nyata. Selain itu adanya
penolakan terhadap H juga dapat dipastikan dengan nilai p-value yang kurang
dari taraf nyata 5 0.05. Dilihat dari nilai meannya juga menunjukkan bahwa rata-rata keuntungan
nasabah tertinggi adalah pada sistem musyarakah dan rata-rata keuntungan nasabah terendah adalah sistem bunga. Walaupun dilihat dari nilai mean untuk
usaha risiko tinggi pada musyarakah lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean untuk jenis usaha risiko rendah. Hal ini dapat membuktikan bahwa risiko
berpengaruh terhadap respon keuntungan nasabah. Dari hasil pengujian-t dan hasil gambar dapat dilihat bahwa sistem yang
paling banyak memberikan keuntungan bagi nasabah adalah sistem pembiayaan musyarakah sedangkan sistem yang memberikan keuntungan paling rendah adalah
sistem bunga bank konvensional.
4.3 Perbandingan Keuntungan Bank Percobaan A Tidak Ada Alternatif
Dari hasil dotplot untuk respon keuntungan bank pada Percobaan A tidak ada alternatif dapat dilihat bahwa untuk risiko usaha tinggi pada sistem
musyarakah dan mudharabah keuntungan yang diperoleh bank tidak menyebar rata. Data keuntungan bank cenderung identik pada satu titik dan hanya satu data
lain yang berbeda. Sedangkan untuk data keuntungan bank pada sistem bunga
Unt ung Bank S
is te
m
8400 7200
6000 4800
3600 2400
1200 Bunga
Mudharabah Musyarakah
Dotplot of Untung Bank vs Sistem
Unt ung Bank S
is te
m
8400 7200
6000 4800
3600 2400
1200 Bunga
Mudharabah Musyarakah
Dotplot of Untung Bank vs Sistem
keuntungan yang diperoleh bank identik pada satu titik saja. Hal ini mencerminkan bahwa perubahan keuntungan usaha tidak mempengaruhi
perubahan pada keuntungan yang diperoleh bank.
Gambar 4.4 Hasil Dotplot untuk Respon Keuntungan Bank Percobaan A tidak ada alternatif pada Kondisi High Risk
Dalam kondisi yang mencerminkan usaha risiko rendah juga didapati hal sama bahwa baik pada sistem musyarakah dan mudharabah keuntungan yang
diperoleh bank cenderung identik satu sama lain. Sedangkan pada sistem bunga keuntungan bank juga tidak berbeda dan hanya menggambarkan satu nilai
keuntungan bank.
Rata-Rata Keuntungan Bank
1269.31 981.24
1269.31 981.24
9000.00 9000.00
0.00 1000.00
2000.00 3000.00
4000.00 5000.00
6000.00 7000.00
8000.00 9000.00
10000.00
LR HR
Musyarakah Mudharabah
Bunga
Gambar 4.5 Hasil Dotplot untuk Respon Keuntungan Bank Percobaan A tidak ada alternatif pada Kondisi Low Risk
Dari Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa dalam kondisi risiko usaha apapun sistem bunga bank konvensional merupakan sistem pembiayaan yang
memperlihatkan keuntungan maksimum yang dapat diperoleh bank. Perbandingan keuntungan untuk bank yang ditawarkan pun sangat berbeda nyata dari hasil
keuntungan yang diperoleh jenis-jenis bank syariah. Karena itulah tidak mengejutkan kalau jumlah bank konvensional yang ada di Indonesia saat ini
masih didominasi oleh bank konvensional karena jenis pembiaayaan ini yang memberikan keuntungan terbanyak apapun risiko usaha yang dilakukan oleh
nasabahnya selama tidak mempengaruhi pembayaran pinjaman ke bank maka bank akan terus berkonsentrasi untuk mengembangkan sistem bunga ini.
Gambar 4.6 Keuntungan Rata-Rata Bank Percobaan A tidak ada alternatif Sedangkan pada sistem musyarakah maupun mudharabah keuntungan
yang dihasilkan oleh bank syariah tidak berbeda nyata. Dilihat dari kondisi usaha yang dibiayai oleh pihak bank, keuntungan bank pada kondisi usaha risiko tinggi
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan bank pada kondisi usaha risiko rendah terutama pada sistem pembiayaan musyarakah dan
mudharabah. Untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan nilai tengah antara sistem musyarakah dan mudharabah akan diuji kembali dengan
menggunakan statistik uji-t. Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Nilai Tengah Sistem Musyarakah dan Mudharabah
pada Kondisi Usaha Risiko Tinggi High Risk Sistem
N Mean
St Dev SE Mean
t hitung P
DF t tabel
Musyarakah 5 981.2 53.5
24 Mudharabah 5 981.2
53.5 24
0 1 8
-2.306t2.306
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan bank pada sistem musyarakah yang merepresentasikan sistem Musyarakah tidak berbeda nyata
dengan keuntungan bank pada sistem mudharabah yang merepresentasikan sistem mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung yang terletak diantara nilai
penerimaan t tabel yang berarti kesimpulannya terima H yang menyatakan bahwa
nilai tengah kedua sistem sama. Hal serupa juga ditunjukkan dari nilai p-value yang lebih besar dari taraf nyata 5 0.05.
Tabel 4.4 Hasil Uji Perbedaan Nilai Tengah Sistem Musyarakah dan Mudharabah pada Kondisi Usaha Risiko Rendah Low Risk
Sistem N
Mean St Dev
SE Mean t hitung
P DF
t tabel Musyarakah 5 1296.3
87.4 39
Mudharabah 5 1296.3 87.4
39 0 1
7
-2.365t2.365
Hasil Tabel 4.4. diatas juga menguatkan pernyataan sebelumnya bahwa tidak terdapat perbedaan nyata antara kedua sistem diatas terhadap keuntungan
bank. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung yang berada di wilayah penerimaan H
yang berarti disimpulkan bahwa nilai tengah sistem musyarakah sama dengan nilai tengah sistem mudharabah. Kesimpulan yang sama juga dapat dilihat dari p-
value yang lebih besar dari taraf nyata 5 0.05 yang berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada kedua sistem. Dari kedua hasil uji t diatas dapat
diketahui bahwa bank syariah mengharapkan tingkat bagi hasil yang sama untuk modal yang sama yang dikeluarkan baik dengan akad musyarakah maupun
mudharabah. Terdapat perbedaan cara analisis dalam membandingkan keuntungan bank
ini dengan cara analisis sebelumnya untuk membandingkan keuntungan nasabah. Sebelum dilakukan uji untuk melihat perbedaan sistem yang mempengaruhi
keuntungan bank terlebih dahulu dilakukakan uji asumsi yang digunakan untuk menguji keabsahan hasil yang diperoleh. Hasil uji asumsi pada data asli
menunjukkan bahwa data tidak layak untuk diolah dengan ANOVA sehingga dilakukan transformasi data dengan melogaritmakan data asli. Pengujian statistik
nilai F selanjutnya mengindikasikan bahwa data hasil transformasi memenuhi uji asumsi ANOVA sehingga bisa dilakukan pengujian lebih lanjut. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 4.5 Hasil Analisis Ragam terhadap Keuntungan Bank pada Percobaan A
tidak ada alternatif Sumber Keragaman DF
JK KT
F P
Periode 4 0.00715
0.00179 6.91
0.001 Sistem 2
5.43606 2.71803 10507.9
0.000 Risiko 1
0.04033 0.04033
155.93 0.000
SistemRisiko 2 0.02017
0.01008 38.98
0.000 Galat
20 0.00517
0.00026 Total
29 5.50888 S = 0.0160831
R-Sq = 99.91 Dari tabel hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa respon keuntungan
bank berbeda secara statistik pada taraf nyata 5 yang ditunjukkan dari nilai p yang kurang dari 0.05 taraf nyata 5. Hal ini berarti bahwa sistem pembiayaan
berpengaruh nyata terhadap keuntungan yang dihasilkan oleh bank. Periode
menunjukkan pengaruh nyata terhadap keuntungan yang diperoleh bank pada taraf nyata 5, artinya periode membentuk kelompok sehingga keputusan yang dibuat
antar periode berbeda. Demikian juga risiko yang menunjukkan pengaruh nyata terhadap keuntungan bank pada taraf nyata 5 yang artinya perbedaan risiko
usaha tinggi dan risiko usaha rendah juga mempengaruhi keuntungan yang diperoleh bank. Demikian juga interaksi risiko dan sistem yang menunjukan
pengaruh nyata pada taraf nyata 5 yang artinya interaksi antara sistem dan risiko mepengaruhi keuntungan yang diperoleh pihak bank. Interaksi antara sistem dan
risiko yang menunjukkan bahwa antara sistem pembiayaan dan risiko usaha saling bergantung dalam mempengaruhi respon.
Nilai R-Square sebesar 99.91 menunjukkan bahwa 99.91 keragaman respon keuntungan bank dapat dijelaskan oleh model sedangkan sisanya sebesar
0.09 dijelaskan diluar model. Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa walaupun dalam analisis ragam
menunjukkan bahwa sistem mempengaruhi respon dalam Gambar 4.2. memperlihatkan bahwa untuk sistem musyarakah dan mudharabah sistem tidak
berpengaruh terhadap respon keuntungan bank. Perbedaan pengaruh respon dari sistem hanya dapat dilihat dari sistem bagi hasil musyarakah dan mudharabah
dan bunga. Sedang risiko berpengaruh terhadap perbedaan respon keuntungan bank pada sistem musyarakah dan mudharabah tetapi untuk sistem mudharabah
unga respon keuntungan bank tidak dapat dipengaruhi oleh perbedaan risiko.
4.4 Hasil Percobaan B Ada Alternatif