Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional

(1)

OLEH

PRIMA MASHITA PATRIOTIKA H14103047

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(2)

RINGKASAN

PRIMA MASHITA PATRIOTIKA. Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional (dibimbing oleh

BAMBANG JUANDA).

Asuransi kendaraan bermotor mengalami perkembangan tiga tahun terakhir. Menurut Dewan Lembaga Keuangan (DLK) Departemen Keuangan, premi dari asuransi kendaraan bermotor merupakan penyumbang keuntungan terbesar bagi perusahaan-perusahaan asuransi. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh perusahaan asuransi memiliki cabang asuransi kendaraan bermotor.

Adanya dua sistem asuransi di Indonesia yakni syariah dan konvensional memberikan alternatif bagi masyarakat untuk menentukan keputusan. Kedua sistem tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang pada penelitian ini ingin dilihat pengaruhnya terhadap keuntungan, baik keuntungan peserta asuransi maupun keuntungan perusahaan asuransi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengkaji preferensi terhadap keikutsertaan asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional dan apakah peserta asuransi selalu mempunyai keuntungan lebih besar daripada pelaku ekonomi yang tidak ikut berasuransi.

Tujuan-tujuan tersebut akan coba dianalisis menggunakan metode percobaan ekonomi yang saat ini sedang dikembangkan. Percobaan ekonomi merupakan metode penelitian dimana peneliti dapat melakukan kontrol terhadap lingkungan, sehingga benar-benar dapat dilihat apakah perbedaan kinerja perusahaan asuransi merupakan pengaruh dari perbedaan sistem asuransi, bukan karena faktor lain seperti publikasi, besarnya ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lain. Metode percobaan ekonomi ini menggunakan manusia sebagai pelaku percobaannya dimana mempunyai karakteristik yang bermacam-macam sehingga sulit untuk dikontrol. Oleh karena itu digunakan sistem imbalan untuk mengontrol variasi karakteristik dan untuk memunculkan sifat bawaan yang diinginkan peneliti yaitu memaksimalkan keuntungan. Pada penelitian ini dilakukan dua jenis percobaan, yaitu percobaan terpisah dimana peserta percobaan hanya dihadapkan pada satu sistem asuransi (sistem syariah saja atau konvensional saja) dan percobaan dengan alternatif dimana peserta percobaan boleh memilih bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional.

Jenis penggunaan yaitu pribadi dan sewa adalah faktor kedua yang digunakan untuk melihat perbedaan kinerja lembaga asuransi sebagai pendekatan dengan risiko. Jenis penggunaan pribadi merupakan risiko rendah sementara jenis penggunaan sewa merupakan risiko tinggi. Data diperoleh dari percobaan ekonomi yang melibatkan 20 orang mahasiswa. Data tersebut merupakan data primer yang kemudian diolah dengan software Minitab 14 menggunakan uji ANOVA dan uji rata-rata t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan peserta asuransi syariah dan konvensional baik dalam jenis penggunaan pribadi dan sewa dalam percobaan


(3)

terpisah dan percobaan dengan alternatif sangat berbeda nyata dimana keuntungan peserta asuransi syariah selalu lebih besar daripada peserta asuransi konvensional. Keuntungan perusahaan asuransi syariah dan konvensional dalam percobaan terpisah tidak ada perbedaan nyata. Artinya kedua perusahaan tersebut memiliki keuntungan yang tidak jauh berbeda. Dalam percobaan dengan alternatif keuntungan perusahaan asuransi pada jenis penggunaan pribadi antara sistem syariah dan konvensional berbeda nyata dimana sistem syariah mempunyai keuntungan lebih besar daripada keuntungan perusahaan sistem konvensional. Dan untuk jenis penggunaan sewa dalam percobaan alternatif antara keuntungan perusahaan sistem syariah dan konvensional tidak ada perbedaan.

Ketika peserta dibebaskan dalam memilih sistem asuransi yang ingin diikuti, sebagian peserta lebih memilih mengikuti asuransi syariah karena memperhitungkan bagi hasil yang diberikan apabila tidak terjadi kehilangan kendaraan. Pada percobaan terpisah, rata-rata keuntungan peserta jenis penggunaan pribadi sistem syariah, peserta yang mengikuti asuransi mempunyai keuntungan yang lebih kecil daripada peserta yang tidak mengkuti asuransi. Tetapi pada sistem konvensional jenis penggunaan pribadi percobaan terpisah peserta yang mengikuti asuransi mempunyai keuntungan yang lebih besar daripada peserta yang tidak ikut asuransi. Sementara pada jenis penggunaan sewa percobaan terpisah, keuntungan peserta yang mengikuti asuransi baik dalam sistem syariah maupun konvensional lebih kecil daripada peserta yang tidak mengikuti asuransi.

Rata-rata keuntungan peserta percobaan alternatif yang tidak mengikuti asuransi pada jenis penggunaan pribadi lebih kecil dari pada peserta percobaan yang mengikuti asuransi. Namun pada jenis penggunaan sewa keuntungan rata peserta yang tidak mengikuti asuransi lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata peserta yang mengikuti asuransi.


(4)

PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI

KINERJA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

SYARIAH DAN KONVENSIONAL

Oleh

PRIMA MASHITA PATRIOTIKA H14103047

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Prima Mashita Patriotika Nomor Registrasi Pokok : H14103047

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Bambang Juanda, MS NIP.131 779 498

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS NIP.131 846 872 Tanggal Kelulusan:


(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Juni 2007

Prima Mashita Patriotika H14103047


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Prima Mashita Patriotika lahir pada tanggal 4 Mei 1985 di Jakarta. Penulis anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Abdul Jalal dan Noorcholissiyah. Jenjang pendidikan penulis dilalui dengan cukup baik. Penulis mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDN 06 pagi Lenteng Agung, kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 98 Jakarta. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 109 Jakarta.

Pada tahun 2003 penulis diterima melalui jalur USMI di departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB). Selama menjadi mahasiswa penulis cukup aktif dalam organisasi dan kepanitiaan kegiatan kampus. Penulis pernah bergabung di himpunan profesi HIPOTESA, organisasi kerohanian Islam Fakultas FORMASI, dan menjadi panitia untuk Economic Contest, Banking Goet to Campus, dan kegiatan-kegiatan lainnya.


(8)

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional” merupakan topik yang masih cukup baru dan diharapkan akan berdampak positif dan memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam dunia ekonomi. Ketertarikan penulis mengkaji topik ini didasarkan pada pemikiran untuk mengembangkan metode percobaan ekonomi agar lebih dikenal luas dikalangan akademisi. Selain itu, skripsi ini juga merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir Bambang Juanda, M.S yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan dorongan yang begitu berarti dalam proses pembuatan skripsi ini. 2. Dr. Ir Sri Hartoyo, M.S dan Jaenal Effendi, S.Ag, MA sebagai dosen

penguji dan komisi pendidikan yang telah memberikan saran dan kritik untuk memperbaiki serta menyempurnakan skripsi ini.

3. Orangtua tercinta, Drs Abdul Jalal M.Pd dan Noorcholissiyah, S.Pd. Doa, motivasi, dorongan, dukungan moril dan material, kasih sayang, serta cinta mereka sangat besar artinya bagi penulis.

4. Mbak Yus, Mas Ewin, Mas Nunu, dan adik tercinta, Solver yang tak henti membantu dan memberi semangat kepada penulis.

5. Teman-teman terbaik yang pernah penulis dapatkan: Opi, Desy, Dp, Asih, Tanti, Lida, dan teman satu bimbingan yang senatiasa saling membantu, Ika dan Rama.

6. Teman-teman Departemen Ilmu Ekonomi angkatan 40 yang telah membantu dalam simulasi percobaan ekonomi serta teman-teman dan


(10)

pihak-pihak yang berjasa selama proses pembuatan skripsi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sangat mengharapkan skripsi sederhana ini dapat memberi sumbangan untuk kemajuan bangsa, negara, dan umat. Dan Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.

Bogor, Juni 2007

Prima Mashita Patriotika H14103047


(11)

OLEH

PRIMA MASHITA PATRIOTIKA H14103047

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(12)

RINGKASAN

PRIMA MASHITA PATRIOTIKA. Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional (dibimbing oleh

BAMBANG JUANDA).

Asuransi kendaraan bermotor mengalami perkembangan tiga tahun terakhir. Menurut Dewan Lembaga Keuangan (DLK) Departemen Keuangan, premi dari asuransi kendaraan bermotor merupakan penyumbang keuntungan terbesar bagi perusahaan-perusahaan asuransi. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh perusahaan asuransi memiliki cabang asuransi kendaraan bermotor.

Adanya dua sistem asuransi di Indonesia yakni syariah dan konvensional memberikan alternatif bagi masyarakat untuk menentukan keputusan. Kedua sistem tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang pada penelitian ini ingin dilihat pengaruhnya terhadap keuntungan, baik keuntungan peserta asuransi maupun keuntungan perusahaan asuransi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengkaji preferensi terhadap keikutsertaan asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional dan apakah peserta asuransi selalu mempunyai keuntungan lebih besar daripada pelaku ekonomi yang tidak ikut berasuransi.

Tujuan-tujuan tersebut akan coba dianalisis menggunakan metode percobaan ekonomi yang saat ini sedang dikembangkan. Percobaan ekonomi merupakan metode penelitian dimana peneliti dapat melakukan kontrol terhadap lingkungan, sehingga benar-benar dapat dilihat apakah perbedaan kinerja perusahaan asuransi merupakan pengaruh dari perbedaan sistem asuransi, bukan karena faktor lain seperti publikasi, besarnya ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lain. Metode percobaan ekonomi ini menggunakan manusia sebagai pelaku percobaannya dimana mempunyai karakteristik yang bermacam-macam sehingga sulit untuk dikontrol. Oleh karena itu digunakan sistem imbalan untuk mengontrol variasi karakteristik dan untuk memunculkan sifat bawaan yang diinginkan peneliti yaitu memaksimalkan keuntungan. Pada penelitian ini dilakukan dua jenis percobaan, yaitu percobaan terpisah dimana peserta percobaan hanya dihadapkan pada satu sistem asuransi (sistem syariah saja atau konvensional saja) dan percobaan dengan alternatif dimana peserta percobaan boleh memilih bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional.

Jenis penggunaan yaitu pribadi dan sewa adalah faktor kedua yang digunakan untuk melihat perbedaan kinerja lembaga asuransi sebagai pendekatan dengan risiko. Jenis penggunaan pribadi merupakan risiko rendah sementara jenis penggunaan sewa merupakan risiko tinggi. Data diperoleh dari percobaan ekonomi yang melibatkan 20 orang mahasiswa. Data tersebut merupakan data primer yang kemudian diolah dengan software Minitab 14 menggunakan uji ANOVA dan uji rata-rata t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan peserta asuransi syariah dan konvensional baik dalam jenis penggunaan pribadi dan sewa dalam percobaan


(13)

terpisah dan percobaan dengan alternatif sangat berbeda nyata dimana keuntungan peserta asuransi syariah selalu lebih besar daripada peserta asuransi konvensional. Keuntungan perusahaan asuransi syariah dan konvensional dalam percobaan terpisah tidak ada perbedaan nyata. Artinya kedua perusahaan tersebut memiliki keuntungan yang tidak jauh berbeda. Dalam percobaan dengan alternatif keuntungan perusahaan asuransi pada jenis penggunaan pribadi antara sistem syariah dan konvensional berbeda nyata dimana sistem syariah mempunyai keuntungan lebih besar daripada keuntungan perusahaan sistem konvensional. Dan untuk jenis penggunaan sewa dalam percobaan alternatif antara keuntungan perusahaan sistem syariah dan konvensional tidak ada perbedaan.

Ketika peserta dibebaskan dalam memilih sistem asuransi yang ingin diikuti, sebagian peserta lebih memilih mengikuti asuransi syariah karena memperhitungkan bagi hasil yang diberikan apabila tidak terjadi kehilangan kendaraan. Pada percobaan terpisah, rata-rata keuntungan peserta jenis penggunaan pribadi sistem syariah, peserta yang mengikuti asuransi mempunyai keuntungan yang lebih kecil daripada peserta yang tidak mengkuti asuransi. Tetapi pada sistem konvensional jenis penggunaan pribadi percobaan terpisah peserta yang mengikuti asuransi mempunyai keuntungan yang lebih besar daripada peserta yang tidak ikut asuransi. Sementara pada jenis penggunaan sewa percobaan terpisah, keuntungan peserta yang mengikuti asuransi baik dalam sistem syariah maupun konvensional lebih kecil daripada peserta yang tidak mengikuti asuransi.

Rata-rata keuntungan peserta percobaan alternatif yang tidak mengikuti asuransi pada jenis penggunaan pribadi lebih kecil dari pada peserta percobaan yang mengikuti asuransi. Namun pada jenis penggunaan sewa keuntungan rata peserta yang tidak mengikuti asuransi lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata peserta yang mengikuti asuransi.


(14)

PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI

KINERJA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

SYARIAH DAN KONVENSIONAL

Oleh

PRIMA MASHITA PATRIOTIKA H14103047

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Prima Mashita Patriotika Nomor Registrasi Pokok : H14103047

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Bambang Juanda, MS NIP.131 779 498

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS NIP.131 846 872 Tanggal Kelulusan:


(16)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Juni 2007

Prima Mashita Patriotika H14103047


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Prima Mashita Patriotika lahir pada tanggal 4 Mei 1985 di Jakarta. Penulis anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Abdul Jalal dan Noorcholissiyah. Jenjang pendidikan penulis dilalui dengan cukup baik. Penulis mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDN 06 pagi Lenteng Agung, kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 98 Jakarta. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 109 Jakarta.

Pada tahun 2003 penulis diterima melalui jalur USMI di departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB). Selama menjadi mahasiswa penulis cukup aktif dalam organisasi dan kepanitiaan kegiatan kampus. Penulis pernah bergabung di himpunan profesi HIPOTESA, organisasi kerohanian Islam Fakultas FORMASI, dan menjadi panitia untuk Economic Contest, Banking Goet to Campus, dan kegiatan-kegiatan lainnya.


(18)

(19)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dan Konvensional” merupakan topik yang masih cukup baru dan diharapkan akan berdampak positif dan memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam dunia ekonomi. Ketertarikan penulis mengkaji topik ini didasarkan pada pemikiran untuk mengembangkan metode percobaan ekonomi agar lebih dikenal luas dikalangan akademisi. Selain itu, skripsi ini juga merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir Bambang Juanda, M.S yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan dorongan yang begitu berarti dalam proses pembuatan skripsi ini. 2. Dr. Ir Sri Hartoyo, M.S dan Jaenal Effendi, S.Ag, MA sebagai dosen

penguji dan komisi pendidikan yang telah memberikan saran dan kritik untuk memperbaiki serta menyempurnakan skripsi ini.

3. Orangtua tercinta, Drs Abdul Jalal M.Pd dan Noorcholissiyah, S.Pd. Doa, motivasi, dorongan, dukungan moril dan material, kasih sayang, serta cinta mereka sangat besar artinya bagi penulis.

4. Mbak Yus, Mas Ewin, Mas Nunu, dan adik tercinta, Solver yang tak henti membantu dan memberi semangat kepada penulis.

5. Teman-teman terbaik yang pernah penulis dapatkan: Opi, Desy, Dp, Asih, Tanti, Lida, dan teman satu bimbingan yang senatiasa saling membantu, Ika dan Rama.

6. Teman-teman Departemen Ilmu Ekonomi angkatan 40 yang telah membantu dalam simulasi percobaan ekonomi serta teman-teman dan


(20)

pihak-pihak yang berjasa selama proses pembuatan skripsi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sangat mengharapkan skripsi sederhana ini dapat memberi sumbangan untuk kemajuan bangsa, negara, dan umat. Dan Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.

Bogor, Juni 2007

Prima Mashita Patriotika H14103047


(21)

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1 Asuransi ... 6

2.1.2 Asuransi Kendaraan Bermotor... 8

2.1.3 Penggunaan Kendaraan... 12

2.3.1.1 Penggunaan Kendaraan untuk Pribadi... 12

2.3.1.2 Penggunaan Kendaraan untuk Disewakan ... 13

2.1.4 Percobaan Ekonomi ... 13

2.1.5 Tingkah Laku Konsumen Di Bawah Kondisi Ketidakpastian ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Pemikiran... 19

III. METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 22

3.3 Rancangan Percobaan ... 22

3.4 Metode Analisis ... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Kontrol Lingkungan ... 42


(22)

4.3 Perbandingan Keuntungan Peserta Asuransi Syariah dengan Konvensional Jenis Penggunaan Pribadi dalam Percobaan Terpisah... 46 4.4 Perbandingan Keuntungan Peserta Asuransi Syariah dengan Konvensional

Jenis Penggunaan Sewa dalam Percobaan Terpisah... 48 4.5 Keuntungan Peserta untuk Kedua Jenis Penggunaan dalam percobaan

terpisah... 50 4.6 Perbandingan Proporsi Keikutsertaan Peserta Asuransi Syariah dengan

Konvensional Percobaan Terpisah ... 51 4.7 Perbandingan Keuntungan Perusahaan Asuransi Syariah dengan

Konvensional dalam Percobaan Terpisah... 52 4.8 Preferensi Peserta Percobaan Ketika Dihadapkan Pada Alternatif Sistem

Asuransi dengan Jenis Penggunaan Pribadi ... 55 4.8.1Keuntungan Peserta Asuransi dengan Alternatif Jenis penggunaan Pribadi 58 4.8.2 Keuntungan Perusahaan Asuransi dengan Alternatif Jenis Penggunaan

Pribadi... 59 4.9 Preferensi Peserta Percobaan ketika Dihadapkan pada Alternatif Sistem

Asuransi dengan Jenis Penggunaan Sewa ... 61 4.9.1 Keuntungan Peserta Asuransi dengan Alternatif Jenis Penggunaan Sewa. 63 4.9.2 Keuntungan Perusahaan Asuransi dengan Alternatif Jenis Penggunaan

Sewa... 65 4.10 Perbandingan Keuntungan Peserta Asuransi dengan Peserta yang Tidak

Berasuransi dalam Percobaan Terpisah ... 66 4.11 Perbandingan Keuntungan Peserta Asuransi dengan Peserta yang Tidak

Berasuransi dalam Percobaan Alternatif ... 68 V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 71 5.1 Kesimpulan ... 71 5.2 Saran... 72 DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN... 76


(23)

DAFTAR TABEL

nomor halaman

2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional... 7 2.2 Faktor-Faktor yang Ditanggung dalam Jenis Asuransi Kendaraan

Bermotor Comprehensive... 11 3.1 Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Syariah Jenis Penggunaan

Pribadi... 29 3.2 Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Konvensional Jenis Penggunaan

Pribadi... 31 3.3 Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Syariah Jenis Penggunaan

Sewa... 33 3.4 Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Konvensional Jenis Penggunaan

Sewa... 35 3.5 Peluang Kejadian dan Angka Acak Jenis Penggunaan Pribadi ... 38 3.6 Peluang Kejadian dan Angka Acak Jenis Penggunaan Sewa ... 41 4.1 Proporsi Peserta Percobaan yang Mengikuti Asuransi pada Percobaan

Terpisah ... 44 4.2 Keuntungan Peserta Asuransi pada Jenis Penggunaan Pribadi Percobaan

Terpisah ... 46 4.3 Keuntungan Peserta Asuransi Jenis Penggunaan Sewa Percobaan

Terpisah ... 48 4.4 Proporsi Keikutsertaan Kedua Sistem Percobaan Terpisah ... 51 4.5 Uji t untuk Proporsi Keikutsertaan Peserta Percobaan dalam Percobaan

Terpisah Jenis Penggunaan Pribadi ... 52 4.6 Uji t untuk Proporsi Keikutsertaan Peserta Percobaan Terpisah Jenis

Penggunaan Sewa ... 52 4.7 Uji t untuk Keuntungan Perusahaan Percobaan Terpisah Jenis Penggunaan

Pribadi...53 4.8 Uji t untuk Keuntungan Perusahaan Percobaan Terpisah Jenis Penggunaan

Pribadi... 55 4.9 Proporsi Keikutsertaan Peserta dalam Menghadapi Alternatif Pilihan

Sistem Asuransi Jenis Penggunaan Pribadi ... 57 4.10 Keuntungan Rata-Rata Peserta Percobaan Jenis Penggunaan Pribadi dalam


(24)

4.11 Uji t untuk Perbandingan Keuntungan Perusahaan Asuransi Jenis

Penggunaan Pribadi ... 60 4.12 Proporsi Keikutsertaan Peserta dalam Menghadapi Alternatif Pilihan

Sistem Asuransi Jenis Pengunaan Sewa ... 63 4.13 Keuntungan Rata-Rata Peserta Percobaan Jenis Penggunaan Sewa dalam

Percobaan dengan Alternatif... 64 4.14 Uji t untuk Perbandingan Keuntungan Perusahaan Asuransi Jenis


(25)

DAFTAR GAMBAR

nomor halaman

2.1 Prinsip Dasar Percobaan ... 16 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian... 21 3.1 Kerangka Pemikiran Percobaan Terpisah ... 24 3.2 Kerangka Pemikiran Percobaan dengan Alternatif ... 25 4.1 Dotplot Perbandingan Keuntungan Peserta Asuransi dengan Jenis

Penggunaan Pribadi Percobaan Terpisah….………... 47 4.2 Dotplot Perbandingan Keuntungan Peserta Asuransi dengan Jenis

Penggunaan Sewa Percobaan Terpisah...……….49 4.3 Perbandingan keuntungan peserta asuransi jenis penggunaan pribadi

dan sewa percobaan terpisah ... 51 4.4 Dotplot keuntungan perusahaan asuransi syariah dan konvensional jenis

penggunaan pribadi percobaan terpisah ... 53 4.5 Dotplot keuntungan perusahaan kendaraan bermotor jenis penggunaan

sewa percobaan terpisah ... 54 4.6 Proporsi keikutsertaan asuransi dengan alternatif jenis penggunaan

pribadi.. ... 57 4.7 Perbandingan rata-rata keuntungan peserta percobaan jenis penggunaan

pribadi dalam percobaan dengan alternatif... 59 4.8 Perbandingan keuntungan perusahaan asuransi dalam percobaan alternatif

jenis penggunaan pribadi ... 60 4.9 Proporsi keikutsertaan peserta dengan alternatif jenis penggunaan sewa . 63 4.10 Perbandingan rata-rata keuntungan peserta percobaan jenis penggunaan

pribadi dalam percobaan dengan alternatif... 65 4.11 Perbandingan rata-rata keuntungan peserta dalam percobaan terpisah

jenis penggunaan pribadi... 66 4.12 Perbandingan rata-rata keuntungan peserta dalam percobaan terpisah

jenis penggunaan sewa... 68 4.13 Perbandingan rata-rata keuntungan peserta dalam percobaan alternatif

jenis penggunaan pribadi ... 69 4.14 Perbandingan keuntungan peserta dalam percobaan alternatif jenis


(26)

DAFTAR LAMPIRAN

nomor halaman

1. Data Percobaan Ekonomi Terpisah ... 77 2. Instruksi Percobaan Ekonomi ... 78 3. Lembar Keputusan Peserta dan Perusahaan Asuransi ... 93 4. Transformasi data proporsi keikutsertaan dalam percobaan terpisah... 101


(27)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi yang melanda dunia telah menuntun masyarakat untuk hidup mengikuti dunia modern. Salah satu aspek terpenting dalam kehidupan modern dalam masyarakat adalah interaksinya dengan lembaga-lembaga keuangan. Salah satu lembaga keuangan non bank yang berkembang di era globalisasi yaitu lembaga asuransi.

Tujuan dari asuransi adalah untuk menghindar dan meminimalkan kerugian dari risiko-risiko yang pada masa depan mungkin memberikan kerugian. Masyarakat modern menanggungkan diri, kelurga, maupun harta kepada perusahaan-perusahaan asuransi. Banyaknya permintaan tersebut, memberikan angin segar pada pebisnis-pebisnis untuk mendirikan perusahaan-perusahaan asuransi dengan menawarkan berbagai produk dan layanan.

Salah satu produk yang ditawarkan perusahaan asuransi adalah perlindungan terhadap kendaraan bermotor. Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada kendaraan bermotor yang dimiliki oleh nasabah berupa jaminan penggantian terhadap kehilangan, kerusakan, maupun peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan yang memberi kerugian terhadap kendaraan bermotor. Hampir semua perusahaan asuransi umum yang saat ini berjumlah sekitar 104 perusahaan, memiliki asuransi kendaraan bermotor. Bila diamati secara cermat, dalam tiga tahun terakhir, asuransi kendaraan bermotor seolah jadi lahan favorit


(28)

perusahaan asuransi dalam mencari keuntungan. Perolehan premi asuransi untuk kendaraan bermotor pada umumnya menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi masing-masing perusahaan asuransi. Sebagai contoh, perolehan premi yang disumbangkan Abror produk asuransi kendaraan bermotor yang dikeluarkan Takaful mencapai 25-30 persen dari pendapatan premi Takaful begitu juga perusahaan ritel Jasindo yang membukukan hampir 50 persen keuntungannya dari asuransi kendaraan bermotor. Hal ini sejalan dengan data dari Direktorat Lembaga Keuangan (DLK) Departemen Keuangan yang menyatakan bahwa dalam lima tahun terakhir (2001-2005), perkembangan premi kendaraan bermotor sangat signifikan. Total premi yang berhasil dihimpun industri asuransi untuk kendaraan bermotor pada tahun 2001 mencapai Rp 2,3 trilliun. Tahun berikutnya meningkat menjadi Rp 2,8 trilliun, 2003 sebesar Rp 3,2 trilliun, tahun 2004 sebesar 4 trilliun dan 2005 mencapai Rp 4,6 trilliun. Angin segar ini tentu memberikan persaingan keras antar perusahaan asuransi kendaraan bermotor. Berbagai strategi bisnis dijalankan oleh perusahaan asuransi dari menawarkan komisi hingga diskon yang cukup besar. Namun pada tahun 2006 terjadi penurunan penerimaan premi dari asuransi kendaraan bermotor sebesar 20-35 persen. Indikasi penurunan penerimaan premi yang cukup besar tersebut adalah karena adanya penurunan penjualan otomotif yang mencapai 40 persen di tahun 2006. Bisnis penjualan otomotif turun drastis dari 533 ribu unit ditahun 2005 menjadi hanya 310 ribu unit pada tahun 2006.

Asuransi kendaraan bermotor memang sangat penting untuk meminimalkan risiko, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan


(29)

bermotor dengan mobilitas tinggi. Dengan mobilitas tinggi penggunaan kendaraan, mereka tentu memiliki risiko lebih tinggi dalam mengalami kerugian-kerugian berkenaan dengan kendaraan yang digunakan tersebut. Sehingga keikutsertaan asuransi kendaraan bermotor akan menjadi keuntungan tersendiri.

Pentingnya lembaga asuransi membuat perusahaan asuransi berkembang dengan pesat, termasuk di Indonesia. Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam mempunyai polemik tersendiri dengan lembaga keuangan tersebut. Dikatakan bahwa asuransi rawan dengan hal-hal yang tidak sesuai syariat Islam, dimana adanya unsur gharar (ketidakpastian), maisir (perjudian), dan riba. Oleh karena itu terdapat alternatif lembaga asuransi syariah bagi masyarakat muslim. Asuransi syariah tentu saja dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dengan menghilangkan tiga unsur di atas.

Perbedaan kedua sistem asuransi tersebut memberikan ketertarikan pada penulis untuk meneliti dengan menggunakan metode percobaan ekonomi. Percobaan ekonomi merupakan suatu metode penelitian yang sedang dikembangkan. Metode ini memungkinkan untuk mengontrol karakteristik-karakteristik yang dimiliki pelaku ekonomi dan tercipta kondisi yang mudah dipenuhi dalam melakukan suatu percobaan.

Dengan demikian peneliti mencoba membandingkan perbedaan keuntungan yang didapat dalam perlindungan kendaraan bermotor dengan sistem asuransi syariah dan asuransi konvensional dengan menggunakan metode percobaan ekonomi.


(30)

1.2 Perumusan Masalah

Dewasa ini asuransi syariah berkembang begitu pesat. Data Direktorat Asuransi Departemen Keuangan menunjukkan bahwa bisnis ini rata-rata tumbuh 20 persen pertahun. Perkembangan ini menarik untuk dikaji dengan menggunakan metode percobaan ekonomi. Namun yang menjadi permasalahan adalah:

1. Bagaimana merancang suatu simulasi percobaan untuk mengkaji perbandingan kinerja asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional?

2. Apakah ada perbedaan antara keuntungan peserta dan perusahaan asuransi kendaraan bermotor syariah dengan asuransi kendaraan bermotor konvensinal?

3. Bagaimana preferensi masyarakat terhadap asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional?

4. Apakah dengan mengikuti asuransi peserta selalu mendapat keuntungan lebih besar daripada peserta yang tidak mengikuti asuransi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Merancang simulasi percobaan untuk mengkaji perbedaan kinerja antara asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional.

2. Mengkaji apakah ada perbedaan keuntungan antara asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional.


(31)

3. Mengkaji preferensi peserta percobaan terhadap asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional.

4. Mengkaji perbedaan keuntungan peserta percobaan yang mengikuti asuransi dengan yang tidak mengikuti asuransi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat mengenai perbedaan keuntungan yang didapat jika peserta ikut dalam asuransi syariah maupun asuransi konvensional dalam hal perlindungan terhadap kendaraan bermotor, serta memperkenalkan metode percobaan ekonomi sebagai alternatif untuk memecahkan dan menguji masalah-masalah ekonomi. Sementara bagi penulis merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam menganalisis masalah yang terjadi pada lembaga keuangan dan dapat memperluas wawasan penulis mengenai asuransi syariah dan konvensional, khususnya dalam perlindungan terhadap kendaraan bermotor.


(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKAPEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Asuransi

Pengertian asuransi secara umum berdasarkan pasal 246 KUHP adalah suatu persetujuan dimana penanggung mengikat diri kepada tertanggung dengan mendapatkan sejumlah uang tertentu (premi) untuk mengganti kerugian yang diderita karena kehilangan, kerugian atau tidak diperolehnya keuntungan yang diharapkan karena peristiwa yang tidak diketahui sebelumnya.

Sementara pengertian asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah (fatwa DSN-MUI).

Beberapa istilah dalam asuransi adalah sebagai berikut (Salma, 2004): 1. Tertanggung, yaitu perseorangan atau badan hukum yang memiliki atau

berkepentingan atas harta benda yang diasuransikan.

2. Penanggung (pada asuransi konvensional), merupakan pihak yang menerima premi asuransi dari tertanggung dan menanggung risiko atas kerugian/musibah yang menimpa harta benda yang diasuransikan. Pada asuransi syariah peserta merupakan penanggung dan tertanggung.

3. Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh tertanggung guna mendapatkan perlindungan atas obyek yang dipertanggungkan.


(33)

4. Polis adalah dokumen tertulis yang berisi persetujuan antara perusahaan asuransi dan pemilik polis.

5. Klaim adalah masa perjanjian atau hak tertanggung untuk meminta jaminan terhadap pihak penanggung bila terjadi musibah.

Perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.1. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional

Perbedaan Asuransi Syariah Asuransi Konvensional Dewan Pengawas Syariah Ada dewan pengawas

syariah yang berfungsi mengawasi manejemen, produk, dan investasi dana

Tidak ada

Akad Tolong menolong

(ta’awun)

Jual beli (tadabuli) Investasi dana Investasi dana

berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (Mudharabah)

Investasi dana berdasarkan bunga (riba)

Kepemilikan dana Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) merupakan milik peserta, perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya

Dana yang terkumpul dari nasabah (premi)

menjadi milik perusahaan. Perusahaan

bebas untuk menentukan investasinya

Pembayaran klaim Dari rekening tabarru

(dana sosial) seluruh peserta, yang sejak awal sudah diikhlaskan oleh peserta untuk keperluan tolong menolong bila terjadi musibah

Dari rekening dana perusahaan

Keuntungan Dibagi antara perusahaan dengan peserta (sesuai

prinsip bagi hasil/

Mudharabah)

Seluruhnya menjadi milik perusahaan.


(34)

2.1.2 Asuransi Kendaraan Bermotor

Sistem asuransi kendaraan bermotor yang dikelola oleh perusahaan jasa asuransi niaga berlandaskan pada pemikiran pemilik kendaraan membayar sejumlah uang setiap tahun sebagai polis asuransi, dengan kompensasi jika mobil tersebut mengalami kecelakaan, maka perusahaan akan menanggung biaya perbaikan atau menggantinya dengan mobil baru yang sejenis jika memang kerusakannya terlalu parah dan tidak dapat diperbaiki lagi (Syahatah, 2006).

Adapun istilah-istilah dalam asuransi kendaraan bermotor adalah (www.sinarmas.co.id):

1. Harga Pertanggungan adalah hasil penjualan yang dapat diperoleh tertanggung secara penjualan bebas atas kendaraan bermotor tersebut atau kendaraan bermotor yang sama sesaat sebelum terjadi kehilangan atau kerusakan, berfungsi sebagai:

a) Nilai batas tanggung jawab penanggung, artinya ganti rugi yang diberikan oleh penanggung setinggi-tingginya adalah sebesar harga pertanggungan tersebut. Terjadinya pergantian yang lebih rendah apabila harga pasar kendaraan lebih rendah dari harga pertanggungan

b) Dasar untuk perhitungan premi, dimana :

Premi = Harga pertanggungan x rate premi

Jumlah premi akan memadai sesuai dengan besarnya risiko yang dihadapi apabila harga pertanggungan benar-benar mewakili atau sama besar dengan nilai menghadapi risiko, atau dengan kata lain risiko itu fully insured.


(35)

Harga pertanggungan ditentukan oleh nasabah pada waktu klaim akan dilihat sebenarnya atau harga pasar (market value) atau harga sesaat sebelum terjadi kecelakaan.

2. Underinsurance

Suatu keadaan dimana pada saat terjadi kerugian, harga pertanggungan lebih kecil dari harga pasar kendaraan tersebut/sejenis. Jika Hal ini terjadi, maka klaim dibayar secara prorata, dan jika total loss setinggi-tingginya sebesar harga pertanggungan.

Setiap penutupan asuransi diharapkan sesuai dengan harga pasar sambil mempertimbangkan kemungkinan kenaikan harga akibat inflasi. Jika harga pertanggungan lebih rendah dari harga pasar, maka dikatakan penutupan tersebut under-insurence. Penutupan demikian akan berakibat tidak memadainya premi yang diterima oleh asuransi dibandingkan dengan risiko yang dipikulnya. Oleh karena itu, penggantian klaim tidak dapat dilakukan secara penuh melainkan dihitung secara prorata

Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: Harga pertanggungan x loss

Harga Pasar

3. Overinsurance

Suatu keadaan dimana pada saat terjadi kerugian, harga pertanggungan lebih tinggi dari harga pasar kendaraan tersebut. Jika hal ini terjadi, klaim

partial loss akan diganti penuh (less deductible), klaim total loss akan diganti dengan sesuai harga pasar, bukan harga pertanggungan. Hal ini terjadi karena


(36)

kerugian tertanggung sesungguhnya adalah sebesar harga pasar kendaraan tersebut.

4. Deductible (Own Risk/ OR atau biasa disebut risiko sendiri)

Jumlah sekian rupiah pertama dari suatu klaim yang tidak ditanggung oleh polis. Fungsinya untuk mengindari klaim kecil-kecil dan agar tertanggung mau memperhatikan pencegahan kerugian serta untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh penanggung. Biasanya sebesar 5% dari harga pertanggungan Casco/ Hull minimum

5. Rate premi kendaraan bermotor adalah merupakan nilai persentase yang

merupakan fungsi dari suku bunga, nilai rata-rata kerugian kendaraan yang terjadi (rata-rata nilai klaim kendaraan keperusahaan asuransi), dan biaya. Pada asuransi syariah unsur suku bunga tidak dimasukkan. Rate premi yang digunakan pada penelitian ini adalah rate premi dari Takaful untuk perusahaan asuransi syariah dan Jasindo Otto untuk perusahaan asuransi konvensional. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan asuransi mempunyai

rate premi yang berbeda-beda sesuai perhitungan masing-masing.

Asuransi kendaraan bermotor memberikan perlindungan terhadap hal-hal berikut (www.sinarmas.co.id):

a) Kerugian dan atau kerusakan atas kendaraan yang dipertanggungkan akibat terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan, secara sebagian (partial loss) maupun secara keseluruhan (total loss)


(37)

c) Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga d) Huru-hara, pemogokan umum, kerusuhan e) Kecelakaan diri pengemudi

f) Kecelakaan diri penumpang

Risiko-Risiko yang dijamin

Menjamin kerugian kepada pemilik kendaraan bermotor (tertanggung) terhadap kerugian/ kerusakan yang diderita akibat kendaraan bermotor tersebut mengalami kecelakaan atau hilang.

Jenis-jenis pertanggungan dalam asuransi kendaraan bermotor menurut Syahatah (2006) adalah:

1. Comprehensive (Gabungan)

Menjamin kerusakan/ kerugian/ hilang karena faktor-faktor berikut:

Tabel 2.2. Faktor-Faktor yang Ditanggung dalam Jenis Asuransi Kendaraan Bermotor Comprehensive

Faktor-faktor yang Ditanggung

Kecelakaan Kebakaran Pencurian Keterangan • Tabrakan

• Benturan • Terbalik • Tergelincir

dari jalan

• Niat jahat seseorang atau orang lain

• Petir • Api sendiri • Kurang

hati-hati

• Itikad jahat orang lain • Kebakaran bangunan tempat berada kendaraan • Peletusan mesiu • Didahului, disertai dengan kekerasan Biaya derek penjagaan/ penarikan / pengangkutan maksimum 0,50% dari harga pertanggungan Casco/ Hull


(38)

2. Perluasan Comprehensive

Tanggung jawab hukum terhadap pihak III (TJH pihak III), yaitu kerugian kendaraan yang dialami pihak III melalui keputusan pengadilan, penyelesaian damai dengan persetujuan penanggung, ongkos-ongkos dan/ atau bantuan oleh hukum dengan persetujuantertulis dari penanggung.

3. Total Loss Only (TLO)

Minimum kerugian mencapai 75% dari harga pertanggungan Casco/ Hull sebagai akibat kecelakaan (constructive total loss) dan akibat pencurian (actual total loss).

2.1.3 Penggunaan Kendaraan

Penggunaan kendaraan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan kendaraan untuk pribadi dan penggunaan kendaraan untuk disewakan. Penggunaan kendaraan untuk pribadi tentu mempunyai risiko yang lebih rendah daripada penggunaan kendaraan yang disewakan. Hal ini tercermin dari rate premi dan peluang kehilangan yang lebih tinggi untuk penggunaan kendaraan persewaan.

2.3.1.1 Penggunaan kendaraan untuk pribadi

Penggunaan kendaraan untuk pribadi adalah penggunaan kendaraan sendiri oleh si pemilik kendaraan, dimana kendaraan tersebut atas nama si pemakai kendaraan. Dalam penggunaan ini risiko lebih rendah karena si pengguna yang sekaligus si pemilik kendaraan lebih berhati-hati dalam memakai kendaraan tersebut.


(39)

Rate premi untuk asuransi syariah dengan jenis penggunaan pribadi adalah 1,65 persen. Sementara rate premi untuk asuransi konvensional dengan jenis penggunaan pribadi adalah 1,7 persen. Sementara peluang terjadinya kehilangan untuk jenis penggunaan pribadi dalam satu tahun adalah 4,8 persen.

2.3.1.2 Penggunaan kendaraan untuk disewakan

Penggunaan kendaraan untuk disewakan adalah penggunaan kendaraan dimana si pemilik kendaraan mengkomersilkan kendaraannya dengan menyewakan pada pihak lain. Dengan demikian pemakai kendaraan bukanlah si pemilik kendaraan. Dalam jenis penggunaan seperti ini tentu risiko yang terjadi lebih tinggi dari pada risiko pada jenis penggunaan pribadi berkaitan dengan pihak lain yang kurang berhati-hati dalam penggunaan kendaraan yang bukan miliknya. Rate premi untuk asuransi syariah jenis sewa adalah 2,5 persen dan rate premi untuk asuransi konvensional adalah 2,55 persen. Sementara peluang terjadinya kehilangan pada jenis penggunaan sewa per tahun adalah 5,6 persen.

2.1.4 Percobaan Ekonomi

Metode percobaan dalam ilmu ekonomi adalah suatu metode yang sedang dikembangkan dan merupakan alternatif cara yang sangat baik untuk membangkitkan data dengan kualitas dapat lebih baik dari pada data yang tersedia di publikasi (Juanda, 2000).


(40)

Percobaan ekonomi mempunyai kelebihan dibanding metode observasi dan survai, yaitu peneliti mempunyai keleluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap lingkungan atau sumber-sumber keragaman data (kontrol), dapat menciptakan jenis perlakuan yang diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada responnya, dan telaahnya bersifat analitik, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antar berbagai faktor (Juanda, 2000).

Walaupun percobaan ekonomi mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode observasi, metode percobaan ekonomi masih diragukan untuk membuktikan suatu teori. Hal ini muncul karena sulitnya mengontrol karakteristik yang dimiliki pelaku ekonomi sehingga sulit untuk mengambil kesimpulan sebab akibat karena adanya confounding variable (Juanda, 2000).

Seiring dengan perkembangan metode percobaan ekonomi, muncul suatu teori yang disebut induced-value theory yang dikembangkan oleh Smith (1976) dalam Juanda (2000). Ide dasar dari teori ini adalah penggunaan media imbalan yang tepat yang memungkinkan peneliti untuk memunculkan (induce) karakteristik bawaan menjadi tidak berpengaruh lagi (irrelevant). Apabila karakteristik dasar pelaku ekonomi sama atau homogen maka peneliti dapat melakukan percobaan.

Tiga syarat cukup untuk memunculkan karakteristik diatas dalam Juanda (2000) adalah sebagai berikut:


(41)

1. Monotonicity. Pelaku percobaan harus selalu menyukai imbalan yang lebih besar.

2. Salience. Imbalan yang diterima pelaku tergantung dari tindakan mereka (dan pelaku-pelaku lain) dalam percobaan sesuai aturan institusi yang mereka pahami.

3. Dominance. Adanya dominasi kepentingan pelaku di dalam

pelaksanaan percobaan, yaitu mereka lebih mengutamakan imbalan dan mengabaikan hal-hal lain.

Menurut Matjik (2000) Prinsip dasar dari percobaan adalah:

1. Harus ada ulangan, yaitu pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam. Tujuan dari pengulangan tersebut adalah:

a) Menduga ragam dari galat percobaan

b) Menduga galat baku (standard error) dari rataan perlakuan c) Meningkatkan ketepatan percobaan

d) Memperluas presesi kesimpulan percobaan yaitu melalui pemilihan dan penggunaan satuan-satuan percobaan yang lebih bervariasi. 2. Pengacakan, yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang

sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere, secara manual atau dapat juga menggunakan komputer.


(42)

3. Pengendalian lingkungan (local control), yaitu usaha untuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan.

Lingkungan ekonomi terdiri dari individu atau pelaku ekonomi bersama aturan yang berlaku dalam suatu institusi sebagai tempat bertransaksi para pelaku ekonomi. Kelompok yang terpilih menjadi subjek penelitian berasal dari mahasiswa, dengan alasan paling siap untuk masuk dalam kelompok eksperimen dan biayanya relatif murah (Juanda, 2000).

Prinsip Percobaan:

Gambar 2.1. Prinsip Dasar Percobaan

Diagram tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: dalam percobaan ini ingin diketahui apakah perbedaan sistem asuransi akan membuat perbedaan kinerja asuransi. Untuk mengetahui hal itu dibuat kontrol lingkungan dengan membuat semua faktor sama. Dengan demikian dapat diketahui bahwa perbedaan kinerja asuransi benar-benar dari perbedaan sistem asuransi, bukan faktor lain seperti faktor publikasi, rate premi, dan faktor-faktor lain.

Adapun asumsi yang digunakan dalam percobaan ekonomi dalam membandingkan antara asuransi kendaraan bermotor syariah dan konvensional adalah:

Perbedaan Kinerja

Kontrol Lingkungan (semua faktor dibuat

sama) Perbedaan


(43)

1. Semua peserta masuk pada awal tahun 2. Investasi dihitung pada akhir tahun 3. Klaim dikeluarkan pada akhir tahun

4. Semua kendaraan dalam keadaan baru karena akan berpengaruh terhadap besarnya premi yang harus dibayarkan.

5. Inflasi dianggap tetap.

6. Kendaraan yang dimiliki oleh peserta percobaan sama yakni Daihatsu Xenia VVT-i 1.0 Li DLX Family M/T seharga Rp 102.200.000,-

7. Untuk menyederhanakan perhitungan semua angka dibagi dengan 100.000.

8. Kerugian yang terjadi hanyalah berupa kehilangan.

2.1.5 Tingkah Laku Konsumen Di Bawah Kondisi Ketidakpastian

Dalam percobaan ekonomi ini, peserta dituntut untuk mengambil keputusan dalam kondisi yang tidak pasti. Dalam hal ini adalah keputusan peserta percobaan dalam mengambil keputusan untuk mengasuransikan kendaraan atau tidak. Sementara mereka tidak mengetahui apakah kendaraan yang dimilikinya akan hilang atau tidak pada masa yang akan datang.

Menurut Nicholson (2001) untuk memahami tingkah laku di bawah keadaan tidak pasti ini ada dua konsep yang perlu diketahui, yaitu probabilitas dan nilai yang diharapkan (expected value). Dalam penelitian ini probabilitas yang dimaksudkan adalah persentase peluang kehilangan kendaraan. Peluang tersebut


(44)

dilihat dari data-data tahun sebelumnya mengenai kehilangan mobil baru dengan jenis penggunaan pribadi dan disewakan. Sementara nilai yang diharapkan (expected value) pada penelitian ini adalah peristiwa atau kejadian yang diharapkan akan terjadi pada masa depan oleh pelaku ekonomi. Bagi peserta asuransi mereka mempunyai expected value kendaraan mereka hilang sehingga mereka mengasuransikan kendaraan dengan harapan perusahaan asuransi dapat mengganti kerugian yang mereka alami dimasa depan. Sementara bagi mereka yang tidak mengikuti asuransi, mereka mempunyai expected value kendaraan mereka tidak akan hilang. Sehingga mereka tidak perlu mengasuransikan kendaraan mereka.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang penulis lakukan bukan merupakan penelitian yang baru. Sebelumnya penelitian dengan metode percobaan ekonomi untuk asuransi telah dilakukan oleh Salma (2004) dan Anggia Kumala Maharani (2004).

Namun penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan dua penelitian sebelumnya yang membandingkan asuransi konvensional dan syariah dalam asuransi pendidikan serta asuransi kecelakaan diri. Sementara yang penulis teliti adalah asuransi kendaraan bermotor dimana menitik beratkan pada analisis ekonomi, bukan analisis statistika seperti yang dilakukan sebelumnya.

Pada penelitian tersebut, keduanya menggunakan analisis ANOVA, namun pada penelitian ini selain digunakan analisis ANOVA juga digunakan uji sebaran t dalam pengolahan data. Asumsi-asumsi yang digunakan juga berbeda.


(45)

Penelitian terdahulu dengan menggunakan percobaan ekonomi dalam bidang asuransi mengasumsikan bahwa peserta dapat melakukan tawar-menawar untuk harga pertanggungan. Sementara pada penelitian kali ini harga pertanggungan dianggap sama dan penghitungan untuk insentif pada peserta adalah total aset akhir bukan keuntungan seperti yang dilakukan sebelumnya. Pada penelitian kali ini pun peserta diperbolehkan tidak mengikuti asuransi. Sehingga perbadingan keuntungan antara peserta yang mengikuti asuransi dengan yang tidak mengikuti asuransi dapat diketahui.

2.3 Kerangka pemikiran

Kerangka berfikir dari penelitian ini adalah dengan membandingkan antara sistem asuransi syariah dengan asuransi konvensional dalam perlindungan terhadap kendaraan bermotor. Dengan metode percobaan ekonomi penulis akan mengamati bagaimana respon masyarakat atau pelaku ekonomi ketika berada di sistem asuransi syariah dan konvensional. Adapun variabel yang diamati meliputi keuntungan perusahaan, keuntungan nasabah dan keikutsertaan peserta dalam asuransi.

Perbedaan dari kedua sistem tersebut meliputi banyak hal, seperti perhitungan rate premi yang berbeda antara asuransi syariah dan konvensional dan juga pemutaran uang diantara keduanya dimana asuransi syariah menginvestasikan dananya di bank syariah, sementara pada asuransi konvensional menginvestasikan dananya di bank konvensional.


(46)

Kedua sistem asuransi mempunyai perhitungan rate premi yang berbeda namun keduanya sama-sama memasukkan risiko dalam menetapkan rate premi. Risiko sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu risiko tinggi dan risiko rendah. Tinggi dan rendahnya risiko dilihat dari jenis penggunaan kendaraan yaitu digunakan pribadi dan disewakan. Pada penelitian ini risiko tersebut disebutkan dalam bentuk jenis penggunaannya.

Sistem asuransi syariah dan konvensional dalam menentukan harga pertanggungan sama-sama mendasarkan pada harga dan jenis kendaraan dimana selanjutnya akan menentukan besarnya premi yang harus dibayarkan apabila dikalikan dengan rate premi. Adapun premi tersebut akan menjadi dana terkumpul bagi kedua perusahaan asuransi yang selanjutnya akan digunakan untuk membayar klaim dan untuk diinvestasi. Untuk perusahaan asuransi syariah akan menginvestasikannya pada bank syariah sementara perusahaan asuransi konvensional akan menginvestasikannya pada bank konvensional. Dari investasi tersebut perusahaan asuransi syariah akan mendapatkan bagi hasil dari bank syariah dengan proporsi 40:60 per tahun dengan 60 bagian adalah keuntungan perusahaan asuransi dan inilah yang menjadi keuntungan perusahaan asuransi syariah serta diberikan pula untuk bagi hasil pada peserta asuransi yang tidak mengalami klaim dengan perhitungan 10% x premi. Sementara itu investasi perusahaan asuransi konvensional ke bank konvensional akan mendapat bunga sebesar 8,5% per tahun yang keseluruhannya akan menjadi keuntungan perusahaan.


(47)

Asuransi

Syariah Konvensional

Harga

Rate Premi Rate Premi

Harga Pertanggungan

(sesuai harga pasar)

Premi Syariah Premi Konvensional Penggunaan Kendaraan Disewakan Pribadi Dana Terkumpul Klaim:

- Hilang karena pencurian

Investasi

Dana Terkumpul

Bank Syariah

(bagi hasil 60:40 dimana 60 untuk

perusahaan asuransi)

Keuntungan Perusahaan

Bagi hasil nasabah yang tidak klaim

(10% x premi)

Bank Konvensional

8,5% per tahun

Investasi Keuntungan Perusahaan Nasabah lain Nasabah lain


(48)

III.METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus IPB Darmaga pada tanggal 3 Mei 2007.

3.2 Jenis dan Sumber data

Jenis data adalah data interval yang terdiri dari keuntungan dan proporsi keikutsertaan peserta percobaan sementara sumber data yang digunakan adalah data primer dihasilkan dari percobaan ekonomi yang melibatkan 20 mahasiswa.

3.3 Rancangan Percobaan

Percobaan ini adalah suatu gambaran dari asuransi kendaraan bermotor dengan penyederhanaan-penyederhanaan untuk mempermudah penelitian. Pada kenyataannya kerugian-kerugian yang dijamin pada asuransi kendaraan bermotor sangat banyak seperti yang dibahas pada bab II, namun pada percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penyederhanaan lainnya tentang percobaan ini dapat dilihat dari asumsi-asumsi yang telah disebutkan pada tinjauan pustaka. Keuntungan bagi peserta dan perusahaan asuransi dipengaruhi oleh banyak faktor, namun dalam percobaan ini faktor keuntungan dibatasi yaitu hanya memuat faktor sistem asuransi (syariah dan konvensional) dan jenis penggunaan (pribadi dan sewa). Adapun keuntungan untuk perusahaan dihitung dari total premi yang dikumpulkan perusahaan dari peserta yang mengikuti asuransi bukan per unit premi peserta. Sementara


(49)

keuntungan peserta asuransi dihitung dari rata-rata aset akhir yang dimiliki peserta.

Dalam melaksanakan percobaan, peserta diberikan instruksi percobaan dan lembar keputusan yang menjelaskan tentang aturan-aturan dalam percobaan. Instruksi dan lembar keputusan ini dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Instruksi ini dibuat dan diujicobakan terlebih dahulu sebelum percobaan dilaksanakan untuk menguji apakah peserta percobaan dapat memahami instruksi tersebut.

Penelitian ini menggunakan Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor, dalam tiap faktor terdiri dari dua taraf sehingga didapat empat perlakuan. Tiap perlakuan tersebut diamati sebanyak lima kali. Adapun respon yang diamati adalah jumlah peserta yang mengikuti asuransi, keuntungan peserta dan perusahaan.

Perlakuan tersebut adalah:

1. Asuransi syariah dengan penggunaan pribadi 2. Asuransi syariah dengan penggunaan disewakan 3. Asuransi konvensional dengan penggunaan pribadi 4. Asuransi konvensional dengan penggunaan disewakan

Percobaan ini terdiri dari dua jenis, yaitu percobaan secara terpisah dan percobaan dengan alternatif.

Percobaan terpisah adalah ketika peserta percobaan hanya dihadapkan pada satu perusahaan asuransi (syariah saja atau konvensional saja). Adapun kerangka pemikiran untuk percobaan terpisah tersebut sebagai berikut:


(50)

Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Percobaan Terpisah Dengan perhitungan:

(1) = Aset – 100% harga mobil

(2) = Aset – 10% harga mobil (depresiasi)

(3) = Aset - premi – 100% harga mobil + 100% mobil – 5% harga mobil (risiko sendiri)

(4) untuk syariah = Aset – premi – 10% harga mobil (depresiasi) + 10% dari premi dibayarkan (bagi hasil) (4) untuk konvensional = Aset – premi – 10% harga mobil (depresiasi)

Percobaan kedua adalah percobaan dengan alternatif atau perusahaan asuransi bersaing, maksudnya adalah peserta percobaan dihadapkan pada dua alternatif sistem asuransi yakni syariah dan konvensional. Peserta percobaan dapat

Aset peserta (Rp1.200)

Mobil Rp1.022

Uang Rp 178

Tidak

diasuransikan Diasuransikan

Hilang (1)

Tidak Hilang

(2)

Hilang (3)

Tidak Hilang


(51)

memilih untuk bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional. Kerangka pemikiran untuk percobaan jenis dua adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2. Kerangka Pemikiran Percobaan dengan Alternatif Dengan perhitungan:

(1) = Aset – 100% harga mobil

(2) = Aset – 10% harga mobil (depresiasi)

(3)&(5)= Aset - premi – 100% harga mobil + 100% mobil – 5% harga mobil (risiko sendiri)

(4) = Aset – premi – 10% harga mobil (depresiasi) + 10% dari premi dibayarkan (bagi hasil)

(6) = Aset – premi – 10% harga mobil (depresiasi) Aset peserta (Rp1.200) Mobil Rp1.022 Uang Rp 178 Tidak

diasuransikan Diasuransikan

Hilang (1) Tidak Hilang (2) Hilang (3) Tidak Hilang (4) Perusahaan Asuransi syariah Perusahaan Asuransi konvensional Hilang (5) Tidak Hilang (6)


(52)

3.4 Metode Analisis

Motode analisis yang digunakan untuk rancangan percobaan adalah dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Pada ANOVA terdapat asumsi-asumsi yang sangat ketat, yaitu:

1. Galat percobaan saling bebas. Ini berarti tidak ada korelasi antar galat. 2. Galat percobaan menyebar normal. Galat harus menyebar normal

karena uji yang digunakan adalah uji-F.

3. Galat percobaan memiliki ragam yang homogen.

Apabila data yang diolah tidak memenuhi asumsi-asumsi ANOVA tersebut maka data harus ditransformasikan dan kembali diuji dengan ANOVA, dan apabila tetap tidak memenuhi asumsi, maka digunakan uji t.

Model estimasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Dimana: i = sistem asuransi, i = 1,2 j = jenis penggunaan, j = 1, 2

k= periode sebagai ulangan, k = 1,2,3,4,5 dengan:

Yijk = Respon untuk sistem asuransi ke-i dengan

jenis penggunaan ke-j pada periode ke-k

μ = Rataan umum

αi =Pengaruh sistem asuransi ke-i

βj = Pengaruh jenis penggunaan ke-j


(53)

penggunaan

εijk = Galat percobaan untuk sistem asuransi ke-i dengan jenis penggunaan ke-j pada periode ke-k

Faktor-faktor yang akan dilihat pengaruhnya:

1. Sistem asuransi, terdiri dari dua taraf yaitu syariah dan konvensional

2. Jenis penggunaan, terdiri dari dua taraf yaitu penggunaan pribadi dan penggunaan disewakan.

Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah:

1. Data diperoleh melalui percobaan ekonomi yang melibatkan 20 mahasiswa.

2. Hasil data yang diperoleh dari percobaan ekonomi kemudian diolah menggunakan software microsoft excell dan Minitab 14.

Hipotesis dari analisis ini adalah:

a) H0: µ1-µ2 = 0, artinya bahwa keuntungan antar kedua sistem asuransi

tersebut tak ada perbedaan.

b) H1: µ1-µ2 ≠ 0, artinya bahwa keuntungan antar dua sistem asuransi tersebut

berbeda.

Pembangkitan data melalui percobaan ekonomi dengan sistem syariah dan konvensional untuk tiap periode dengan prosedur sebagai berikut:

1. Percobaan terpisah

a. Prosedur Percobaan ekonomi asuransi kendaraan bermotor pada sistem asuransi syariah jenis penggunaan pribadi:


(54)

1) Peserta terdiri dari 5 orang

2) Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem syariah jenis penggunaan pribadi dan ”lembar keputusan peserta asuransi”.

3) Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp

178,-4) Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti.

5) Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti.

6) Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi.

7) Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Premi tersebut dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan (HP). Rate

premi untuk sistem asuransi syariah dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 1,65 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Ketika peserta mengasuransikan kendaraannya maka apabila terjadi kerugian atas kendaraan, perusahaan asuransi akan mengganti kerugian tersebut. Pada percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan


(55)

kendaraan. Penggantian tersebut senilai 100 persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta akan mendapatkan bagi hasil sebesar 10 persen dari premi yang dibayarkan.

8) Jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita.

9) Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.1. Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Syariah Jenis Penggunaan Pribadi

Kejadian Peluang (%) Angka pengacakan

Hilang 4,8 0.000-0.047 Tidak hilang 95,2 0.048-0.999

Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 10)Proses diatas diulang sebanyak lima kali.

11)Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan.

b. Prosedur Percobaan ekonomi asuransi kendaraan bermotor pada sistem asuransi konvensional jenis penggunaan pribadi:


(56)

1) Peserta terdiri dari 5 orang

2) Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem konvensional dan ”lembar keputusan peserta asuransi”.

3) Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp

178,-4) Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti.

5) Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti.

6) Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi.

7) Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Premi tersebut dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan (HP). Rate

premi untuk sistem asuransi konvensional dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 1,7 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Ketika peserta mengasuransikan kendaraannya maka apabila terjadi kerugian atas kendaraan, perusahaan asuransi akan mengganti kerugian tersebut. Pada percobaan ini kerugian yang


(57)

terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian tersebut senilai 100 persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta tidak akan mendapatkan apa-apa.

8) Jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita.

9) Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.2. Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Konvensional Jenis Penggunaan Pribadi

Kejadian Peluang (%) Angka pengacakan

Hilang 4,8 0.000-0.047

Tidak hilang 95,2 0.048-0.999

Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 10)Proses diatas diulang sebanyak lima kali.

11)Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan.

c. Prosedur Percobaan ekonomi asuransi kendaraan bermotor pada sistem asuransi syariah jenis penggunaan sewa:


(58)

1) Peserta terdiri dari 5 orang

2) Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem syariah jenis penggunaan pribadi dan ”lembar keputusan peserta asuransi”.

3) Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp

178,-4) Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti.

5) Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti.

6) Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi.

7) Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Premi tersebut dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan (HP). Rate

premi untuk sistem asuransi syariah dengan jenis penggunaan disewakan adalah sebesar 2,5 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Ketika peserta mengasuransikan kendaraannya maka apabila terjadi kerugian atas kendaraan, perusahaan asuransi akan mengganti kerugian tersebut. Pada percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan


(59)

kendaraan. Penggantian tersebut senilai 100 persen dari HP yang dikurangi 5persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta akan mendapatkan bagi hasil sebesar 10 persen dari premi yang dibayarkan.

8) Jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita.

9) Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.3. Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Syariah Jenis Penggunaan Sewa

Kejadian Peluang (%) Angka pengacakan

Hilang 5,6 0.000-0.055 Tidak hilang 94,4 0.056-0.999

Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 10) Proses diatas diulang sebanyak lima kali.

11) Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan

d. Prosedur Percobaan ekonomi asuransi kendaraan bermotor pada sistem asuransi konvensional jenis penggunaan sewa:


(60)

1) Peserta terdiri dari 5 orang

2) Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem konvensional dan ”lembar keputusan peserta asuransi”.

3) Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp 178.

4) Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti.

5) Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti.

6) Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi.

7) Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Premi tersebut dihitung dengan mengalikan rate premi dan harga pertanggungan (HP). Rate premi untuk sistem asuransi konvensional dengan jenis penggunaan disewakan adalah sebesar 2,55 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Ketika peserta mengasuransikan kendaraannya maka apabila terjadi kerugian atas kendaraan, perusahaan asuransi akan mengganti kerugian tersebut. Pada percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan


(61)

kendaraan. Penggantian tersebut senilai 100 persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta tidak akan mendapatkan apa-apa.

8) Namun jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita.

9) Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.4. Peluang Kejadian dan Angka Acak Sistem Konvensional Jenis Penggunaan Sewa

Kejadian Peluang (%) Angka pengacakan

Hilang 5,6 0.000-0.055 Tidak hilang 94,4 0.056-0.999

Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 10) Proses diatas diulang sebanyak lima kali.

11) Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan.


(62)

a. Prosedur Percobaan ekonomi preferensi peserta percobaan dengan alternatif sistem asuransi kendaraan bermotor jenis penggunaan pribadi:

1) Peserta terdiri dari 10 orang

2) Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem konvensional dan ”lembar keputusan peserta asuransi”.

3) Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp 178.

4) Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti.

5) Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti.

6) Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi.

7) Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Dalam percobaan ini terdapat dua sistem asuransi yakni sistem syariah dan sistem konvensional. Peserta diperkenankan memilih untuk bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional.


(63)

8) Apabila peserta memilih bertransaksi dengan sistem syariah, maka Premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan

rate premi denganharga pertanggungan (HP). Rate premi untuk sistem asuransi syariah dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 1,65 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem syariah peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta akan mendapatkan bagi hasil sebesar 10persen dari premi yang dibayarkan.

9) Jika peserta memilih bertransaksi dengan sistem asuransi konvensional, maka premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan rate premi dan harga pertanggungan (HP).

Rate premi untuk sistem asuransi konvensional dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 1,7 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem konvensional peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan


(64)

kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta tidak akan mendapatkan apa-apa. 10) Namun jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya,

peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita.

11) Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.5. Peluang Kejadian dan Angka Acak Jenis Penggunaan Pribadi

Kejadian Peluang (%) Angka pengacakan

Hilang 4,8 0.000-0.047 Tidak hilang 95,2 0.048-0.999

Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 12) Proses diatas diulang sebanyak lima kali.

13) Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan.

b. Prosedur Percobaan ekonomi preferensi peserta percobaan dengan alternatif sistem asuransi kendaraan bermotor jenis penggunaan sewa:


(65)

1) Peserta terdiri dari 10 orang

2) Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem konvensional dan ”lembar keputusan peserta asuransi”.

3) Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp 178.

4) Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti.

5) Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti.

6) Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi.

7) Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Dalam percobaan ini terdapat dua sistem asuransi yakni sistem syariah dan sistem konvensional. Peserta diperkenankan memilih untuk bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional.

8) Apabila peserta memilih bertransaksi dengan sistem syariah, maka Premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan

rate premi dengan harga pertanggungan (HP). Rate premi untuk sistem asuransi syariah dengan jenis penggunaan disewakan


(66)

adalah sebesar 2,5 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem syariah peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100 persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta akan mendapatkan bagi hasil sebesar 10 persen dari premi yang dibayarkan.

9) Jika peserta memilih bertransaksi dengan sistem asuransi konvensional, maka premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan (HP).

Rate premi untuk sistem asuransi B dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 2,55 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem konvensional peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta tidak akan mendapatkan apa-apa.


(67)

10) Namun jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita.

11) Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.6. Peluang Kejadian dan Angka Acak Jenis Penggunaan Sewa

Kejadian Peluang (%) Angka pengacakan

Hilang 5,6 0.000-0.055 Tidak hilang 94,4 0.056-0.999

Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 12) Proses diatas diulang sebanyak lima kali.

13) Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan.

Pada instruksi percobaan sebenarnya, tak disebutkan sistem syariah dan konvensional. Kedua sistem tersebut disimbolkan dengan A dan B. Hal ini dimaksudkan supaya peserta percobaan tidak melakukan transaksi berdasarkan emosi melainkan tindakan rasional yang bertujuan memaksimumkan keuntungan.


(68)

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kontrol Lingkungan

Pada kenyataannya dalam mengikuti asuransi setiap pelaku ekonomi mempertimbangkan melalui berbagai aspek. Pelaku ekonomi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga antar individu mempunyai persepsi dan pertimbangan yang berbeda dalam mengambil keputusan. Adapun setiap keputusan yang mereka ambil berdasarkan atas background individu yang tentu berbeda satu sama lain. Percobaan ini menggunakan induce value theory dalam mengendalikan perilaku individu. Sehingga pelaku ekonomi mengambil tindakan dalam memutuskan mengikuti asuransi kendaraan bermotor hanya karena ingin memaksimalkan keuntungan, bukan karena faktor-faktor lain. Penerapan kontrol lingkungan tersebut ternyata dapat diterapkan pada percobaan ini. Seluruh peserta percobaan sebagai pelaku ekonomi melupakan faktor-faktor lain sebagai pertimbangan keputusan dan hanya memperhatikan pemaksimalan keuntungan dalam mengambil keputusan mengikuti asuransi kendaraan bermotor.

Hal tersebut tercermin dari evaluasi terhadap pertimbangan keputusan peserta dalam mengambil keputusan ketika melakukan transaksi asuransi terdapat pada lembar keputusan (Lampiran 3). Perilaku seluruh (100 persen) peserta dalam mengambil keputusan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini menunjukkan bahwa teori induced value dapat dipenuhi, sehingga karakteristik atau perilaku peserta selama percobaan dapat dikontrol.


(1)

Lembar Keputusan Peserta Asuransi Kendaraan Bermotor Sistem B Jenis Penggunaan Sewa

0 1 2 3 4 5

Aset (1) 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Uang pertanggungan (UP) (2) 1022 1022 1022 1022 1022 1022

Rate Premi 2.55% 2.55% 2.55% 2.55% 2.55% 2.55%

Premi (3) 2.55% x UP 26.061 26.061 26.061 26.061 26.061 26.061

Kejadian: (4) Hilang karena pencurian Tidak ada kehilangan Depresiasi kendaraan bagi yang

tidak klaim (5) 10% x harga kendaraan Resiko Sendiri (6) 5% x UP

Keuntungan tiap periode (1)-(3)-(4)+(4)-(5)-(6)

Aset (1) 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Kejadian (2) Hilang karena pencurian Tidak ada kehilangan Depresiasi (3) 10% x harga kendaraan Keuntungan tiap periode (1)-(2)-(3)

Tidak mengikuti asuransi

Total keuntungan 5 periode Periode

Mengikuti

asuransi

Total Keuntungan 5 periode Keterangan

Catatan:

9 Apabila terjadi kehilangan kendaraan, maka deperesiasi nol. 9 Apabila tidak ada kehilangan maka risiko sendiri nol Apa motivasi anda mengikuti percobaan ini?


(2)

Lembar Keputusan Peserta Asuransi Kendaraan Bermotor Jenis Penggunaan Pribadi Percobaan Alternatif

0 1 2 3 4 5

Aset (1) 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Uang pertanggungan (UP) (2) 1022 1022 1022 1022 1022 1022 Jenis sistem asuransi yang dipilih

Rate Premi

Premi (3) Rate premi x UP Kejadian: (4) Hilang karena pencurian

Tidak ada kehilangan Depresiasi kendaraan bagi yang

tidak klaim (5) 10% x harga kendaraan Resiko Sendiri (6) 5% x UP

Bagi hasil untuk peserta yang

tidak klaim untuk sistem A (7) 10% x premi

Keuntungan tiap periode (1)-(3)-(4)+(4)-(5)-(6)+(7)

Aset (1) 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Kejadian (2) Hilang karena pencurian Tidak ada kehilangan Depresiasi (3) 10% x harga kendaraan Keuntungan tiap periode (1)-(2)-(3)

Tidak mengikuti asuransi

Total keuntungan 5 periode

Periode

Mengikuti asuransi

Total Keuntungan 5 periode

Keterangan

Catatan:

9 Apabila terjadi kehilangan kendaraan, maka deperesiasi nol dan bagi hasil juga nol (untuk sistem A). Untuk sistem B bagi hasil selalu nol

9 Apabila tidak ada kehilangan maka risiko sendiri nol

9 Sistem A rate premi 1,65% → Premi =1022 x 1,65% = 16,863 9 Sistem B rate premi 1,7 % → Premi =1022 x 1,7% = 17,374


(3)

Lembar Keputusan Peserta Asuransi Kendaraan Bermotor Jenis Penggunaan Sewa

PercobaanAlternatif

0 1 2 3 4 5

Aset (1) 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Uang pertanggungan (UP) (2) 1022 1022 1022 1022 1022 1022

Jenis sistem asuransi yang dipilih Rate Premi

Premi (3) Rate premi x UP

Kejadian: (4) Hilang karena pencurian Tidak ada kehilangan Depresiasi kendaraan bagi yang

tidak klaim (5) 10% x harga kendaraan Resiko Sendiri (6) 5% x UP

Bagi hasil untuk peserta yang

tidak klaim untuk sistem A (7) 10% x premi

Keuntungan tiap periode (1)-(3)-(4)+(4)-(5)-(6)+(7)

Aset (1) 1200 1200 1200 1200 1200 1200

Kejadian (2) Hilang karena pencurian Tidak ada kehilangan Depresiasi (3) 10% x harga kendaraan Keuntungan tiap periode (1)-(2)-(3)

Tidak mengikuti asuransi

Total keuntungan 5 periode

Periode

Mengikuti

asuransi

Total Keuntungan 5 periode

Keterangan

Catatan:

9 Apabila terjadi kehilangan kendaraan, maka deperesiasi nol dan bagi hasil juga nol (untuk sistem A). Untuk sistem B bagi hasil selalu nol

9 Apabila tidak ada kehilangan maka risiko sendiri nol 9 Sistem A rate premi 2,5% → Premi =1022 x 2,5% = 25,55 9 Sistem B rate premi 2,55 % → Premi =1022 x 2,55% = 26,061

Lembar Keputusan Peserta Asuransi Kendaraan Bermotor

Sistem A jenis penggunaan pribadi


(4)

Lembar Keputusan Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Sistem A jenis penggunaan pribadi

0 1 2 3 4 5

1 Premi 16.863 16.863 16.863 16.863 16.863 16.863 2 Rate Investasi 9.94% 9.94% 9.94% 9.94% 9.94% 9.94% 3 Hasil Investasi = (1) x (2) 1.6762 1.6762 1.6762 1.6762 1.6762 1.6762 4 Kumpulan dana Peserta = (1) + (3) 18.539 18.539 18.539 18.539 18.539 18.539 5 Klaim

6 Kumpulan dana akhir = (4) - (5) 7 Bagi hasil untuk Perusahaan 8 Keuntungan Perusahaan No Keterangan

Periode

Lembar Keputusan Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Sistem A Jenis Penggunaan Sewa

0 1 2 3 4 5

1 Premi 25.55 25.55 25.55 25.55 25.55 25.55

2 Rate Investasi 9.94% 9.94% 9.94% 9.94% 9.94% 9.94%

3 Hasil Investasi = (1) x (2) 2.5397 2.5397 2.5397 2.5397 2.5397 2.5397 4 Kumpulan dana Peserta = (1) + (3) 28.09 28.09 28.09 28.09 28.09 28.09 5 Klaim

6 Kumpulan dana akhir = (4) - (5) 7 Bagi hasil untuk Perusahaan 8 Keuntungan Perusahaan

No Keterangan

Periode

Lembar Keputusan Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Sistem B jenis penggunaan pribadi

0 1 2 3 4 5

1 Premi 17.374 17.374 17.374 17.374 17.374 17.374 2 Rate Investasi 8.50% 8.50% 8.50% 8.50% 8.50% 8.50% 3 Hasil Investasi = (1) x (2) 1.4768 1.4768 1.4768 1.4768 1.4768 1.4768 4 Kumpulan dana Peserta = (1) + (3) 18.851 18.851 18.851 18.851 18.851 18.851 5 Klaim

6 Kumpulan dana akhir = (4) - (5) 7 Keuntungan Perusahaan

No Keterangan


(5)

Lembar Keputusan Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Sistem B Jenis Penggunaan Sewa

0 1 2 3 4 5

1 Premi 26.061 26.061 26.061 26.061 26.061 26.061 2 Rate Investasi 8.50% 8.50% 8.50% 8.50% 8.50% 8.50% 3 Hasil Investasi = (1) x (2) 2.2152 2.2152 2.2152 2.2152 2.2152 2.2152 4 Kumpulan dana Peserta = (1) + (3) 28.276 28.276 28.276 28.276 28.276 28.276 5 Klaim

6 Kumpulan dana akhir = (4) - (5) 7 Keuntungan Perusahaan

No Keterangan

Periode

Lembar Keputusan Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Jenis Penggunaan Pribadi Percobaan dengan Alternatif

0 1 2 3 4 5

Sistem yang dipilih 1 Premi

2 Rate Investasi

3 Hasil Investasi = (1) x (2)

4 Kumpulan dana Peserta = (1) + (3) 5 Klaim

6 Kumpulan dana akhir = (4) - (5) 7 Bagi hasil untuk Perusahaan 8 Keuntungan Perusahaan

No Keterangan

Periode

Lembar Keputusan Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Jenis Penggunaan Sewa Percobaan dengan Alternatif

0 1 2 3 4 5

Sistem yang dipilih 1 Premi

2 Rate Investasi

3 Hasil Investasi = (1) x (2)

4 Kumpulan dana Peserta = (1) + (3) 5 Klaim

6 Kumpulan dana akhir = (4) - (5) 7 Bagi hasil untuk Perusahaan 8 Keuntungan Perusahaan

No Keterangan


(6)

Lampiran 4. Transformasi Data Proporsi Keikutsertaan dalam Percobaan Terpisah

Sistem Jenis penggunaan Periode

Proporsi keikutsertaan

(%)

Transformasi Proporsi

Syariah Pribadi 1 100 1.571

Syariah Pribadi 2 80 0.927

Syariah Pribadi 3 60 0.644

Syariah Pribadi 4 100 1.571

Syariah Pribadi 5 80 0.927

Syariah Sewa 1 60 0.644

Syariah Sewa 2 60 0.644

Syariah Sewa 3 0 0.000

Syariah Sewa 4 0 0.000

Syariah Sewa 5 20 0.201

Konvensional Pribadi 1 80 0.927

Konvensional Pribadi 2 80 0.927

Konvensional Pribadi 3 80 0.927

Konvensional Pribadi 4 60 0.644

Konvensional Pribadi 5 60 0.644

Konvensional Sewa 1 80 0.927

Konvensional Sewa 2 20 0.201

Konvensional Sewa 3 40 0.412

Konvensional Sewa 4 40 0.412