Metode Percobaan Pinjaman Kredit dan Pembiayaan

dan hukumnya haram. Pembiayaan menggunakan konsep profit and loss sharing atau bagi hasil. Besarnya bagian tergantung pada perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Jika mengalami kerugian maka kerugian itu akan dibagi sesuai dengan akadnya.

2.1.4 Metode Percobaan

Pada pertengahan abad kedua puluh para ahli ekonomi masih percaya bahwa ilmu ekonomi tidak dapat diuji dengan menggunakan percobaan seperti yang sering dijumpai dalam disiplin ilmu lainnya. Persepsi ini muncul karena para ahli ekonomi beranggapan bahwa karakteristik yang dimiliki pelaku ekonomi sangat beragam dan sulit dikontrol. Namun seiring dengan dikembangkannya metode percobaan ekonomi, muncul teori Induced Value yang memungkinkan untuk mengontrol karakteristik-karakteristik tersebut dan tercipta kondisi yang mudah dipenuhi dalam melakukan percobaan sehingga anggapan awal tidak berlaku lagi Juanda, 2003. Teori induced value dikembangkan oleh Smith 1976 dalam Davis dan Holt 1993 dalam Chrisanti 2005. Dasar pemikiran teori ini adalah pemberian imbalan reward yang tepat yang memungkinkan peneliti untuk memunculkan induced karakteristik pelaku ekonomi dan karakteristik bawaan menjadi tidak berpengaruh lagi. Apabila karakteristik pelaku ekonomi telah sama homogen maka peneliti dapat melakukan percobaan ekonomi. Dalam memunculkan karakteristik dasar subjek unit experiment, ada tiga kondisi yang diperlukan dalam percobaan, yaitu: 1. Monotonicity. Subjek atau pelaku percobaan harus dapat dipengaruhi agar menyukai imbalan yang terbesar dan tidak merasa puas akan imbalan yang mereka peroleh. Kondisi ini mudah dipenuhi dengan cara pemberian imbalan dengan uang domestik. 2. Salience. Imbalan yang diterima pelaku percobaan tergantung dari tindakan mereka dan pelaku lainnya yang sesuai dengan peraturan yang ada dalam percobaan, sehingga ada hubungan antara tindakan dan imbalan yang akan berimplementasi kepada tujuan dan hubungan antar subjek penelitian. 3. Dominance. Adanya dominasi kepentingan subjek penelitian dalam percobaan yaitu lebih mengutamakan imbalan dan mengabaikan hal-hal lain. Menurut Friedman dan Sunder 1994 dalam Noviati 2005, percobaan ekonomi harus dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol. Lingkungan ekonomi itu sendiri adalah lingkungan yang terdiri dari individu atau pelaku ekonomi dan aturan yang berlaku dalam suatu institusi sebagai tempat bertransaksinya para pelaku ekonomi tersebut. Disini pelaku ekonomi bisa sebagai pembeli nasabah dan penjual jasa pembiayaan, sedangkan institusi sebagai bank. Pada umumnya kelompok yang terpilih menjadi subjek penelitian atau pelaku percobaan di bidang ekonomi berasal dari kalangan mahasiswa. Alasan digunakannya pelaku ekonomi dari kalangan pelajar atau mahasiswa adalah: 1. Pelajar atau mahasiswa dinilai paling siap masuk ke dalam kelompok eksperimen 2. Berasal dari kampus tempat munculnya peneliti 3. Biaya imbalan relatif lebih murah Instruksi percobaan berisi deskripsi tentang tujuan penelitian, ketentuan percobaan, pilihan tindakan yang harus dilakukan subjek penelitian dan yang terpenting adalah aturan pemberian imbalan reward kepada subjek sesuai tindakan yang mereka lakukan Friedman Sunder 1994 dalam Noviati 2005. Instruksi percobaan ini diberikan kepada subjek peneliti pada saat percobaan akan dilaksanakan sehingga subjek peneliti saat percobaan akan dilaksanakan sehingga subjek memahami prosedur dan aturan yang berlaku. Instruksi dapat dilengkapi dengan ilustrasi sederhana untuk memperjelas permasalahan. Isi instruksi dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kondisi di lapangan. Berdasarkan referensi dari website Bank Mandiri Syariah jumlah pembiayaan maksimum adalah 70 dari total modal usaha. Risiko adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian atau suatu keadaan ketidakpastian. Suatu keputusan dikatakan mengandung risiko apabila hasil keputusan tersebut tidak diketahui secara pasti sebelumnya, tetapi dapat diketahui nilai probabilitasnya kemungkinannya. Menurut Supranto 2004 dalam Noviati 2005, pada dasarnya manusia bisa dibedakan menjadi tiga kelompok dalam menanggapi risiko yaitu: 1. Kelompok yang berani mengambil risiko disebut pengambil atau pencari risiko risk seeker. 2. Kelompok yang netral terhadap risiko risk neutral. 3. Kelompok yang senang menghindar dari risiko risk avoiderrisk averter. Dalam Mattjik 2002 disebutkan terdapat tiga prinsip dasar dalam rancangan percobaan, yaitu: a. Ulangan, yang fungsinya untuk: 1 Menghasilkan nilai dugaan bagi galat kekeliruan 2 Meningkatkan ketepatan percobaan dengan memperkecil simpangan baku nilai tengah perlakuan 3 Mengendalikan galat percobaan b. Pengacakan. Sebelum percobaan pengalokasian subjek ke kelompok yang akan dicobakan dengan randomization. Dengan pengacakan ini dapat dianggap ekuivalen bahwa subjek-subjek tersebut hanya berbeda karena faktor kebetulan dalam peubah yang dikaji. Selain itu pengacakan juga berfungsi untuk mendapatkan dugaan tak bias bagi galat percobaan dan nilai tengah perlakuan. c. Pengelompokan kontrol lingkungan. Fungsinya adalah untuk mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi respon dan mengurangi galat percobaan. Kelebihan metode percobaan dibandingkan dengan metode survey dalam Juanda, 2003, antara lain: a. Peneliti memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap sumber-sumber keragaman data. b. Dapat menciptakan jenis perlakuan yang diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada responnya. c. Bersifat analitik, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar berbagai faktor.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian serupa pernah dilaksanakan sebelumnya oleh Yuline Rena Chrisanti 2005 dalam skripsinya yang berjudul Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Sistem Pembiayaan Bank Syariah dan Bank Konvensional. Dalam skripsi yang ditulisnya Yuline menggunakan dua kondisi yang berbeda yaitu percobaan yang menggambarkan realitas suatu wilayah yang tidak ada pilihan sistem pembiayaan yang lain dan percobaan yang menggambarkan realitas suatu wilayah dimana nasabah mempunyai pilihan dalam menentukan jenis pembiayaan yang akan digunakan yaitu sistem bagi hasil perbankan syariah dan sistem bunga bank konvensional. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Yuline pada kondisi tidak terdapat pilihan jenis pembiayaan diketahui bahwa sistem bagi hasil memberikan keuntungan yang maksimum kepada nasabah sedangkan pada sistem bunga pihak bank lebih diuntungkan dibandingkan dengan nasabah. Besar pinjaman pada bank syariah cenderung lebih besar dibandingkan dengan bank konvensional. Penelitian yang hampir serupa juga pernah dilakukan oleh Noviati dalam tesisnya yang berjudul Metode Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Sistem Pembiayaan di Perbankan. Dalam percobaan tersebut membandingkan dua sistem pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah yaitu sistem bagi hasil dan sistem jual beli dengan sistem bunga yang dilakukan oleh bank konvensional. Dalam hasilnya disimpulkan yang pertama, bahwa secara umum sistem pembiayaan dan risiko berpengaruh pada besar pinjaman dan keuntungan bank, sedangkan keuntungan nasabah lebih dipengaruhi risiko dan periode. Kedua,