WAKTU DAN TEMPAT BAHAN DAN ALAT PERLAKUAN

19

III. BAHAN DAN METODE

A. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian mengenai penegempaan kakao ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2006. Sedangkan tempat penelitiannya berlokasi di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember yang tepatnya di Laboratorium Rekayasa Alat dan Mesin Pengolahan. Laboratorium ini merupakan tempat dibuatnya rekayasa alat dan mesin pengolahan kopi kakao mulai dari proses pasca panen hingga pengolahan produk jadi. Selain itu dilingkungan laboratorium ini terdapat pabrik pupuk organic dan pabrik olahan makanan yang berasal dari bahan baku kakao serta kopi. pada pabrik olahan makanan tersebut penelitian banyak dilakukan.

B. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan pada penelitian ini merupakan kakao jenis Bulk atau lindak. Diambil dari dua kebun yang berbeda, untuk kakao yang telah difermentasi menggunakan kakao dari perkebunan kakao di Glemor, Banyuwangi, sedangkan untuk kakao yang tidak difermentasi sebagai kontrol pembanding berasal dari perkebunan percobaan PUSLIT Kaliwining, Jember. Biji kakao ini kemudian diolah Gambar 8 menjadi daging biji kakao nib, pasta kakao kasar, dan pasta kakao halus sebagai variasi i bahan baku proses pengempaan Gambar 9. Sedangkan peralatan yang akan digunakan selama penelitian ini dilakukan adalah mesin penyangrai biji kakao, mesin pemisah nib, mesin pemasta kasar, mesin penghalus cokelat refiner, mesin pengempa hidrolik, kako tester oven penyimpan bahan cokelat, timbangan digital, oven kadar air, cawan, gelas ukur, wadah tampung lemak, kantung pasta, stopwatch, kabel termokopel, komputer, data logger 20 saluran, amperemeter, tachometer, plastik penampung biji kakao, dan label. 20 Gambar 8. Proses mendapatkan bahan baku untuk pengempaan. Proses Penyangraian Biji Kakao Setelah Penyangraian Proses Pemisahan nib nib Proses Pemastaan Kasar Pasta Kakao Kasar Proses Penghalusan Pasta Pasta Kakao Halus Bahan Baku 1 Bahan Baku 2 Bahan Baku 3 Biji Kakao 21 Gambar 9. Daging biji nib, pasta kasar, dan pasta halus.

C. PERLAKUAN

Perlakuan yang diberikan pada mesin pengempa hidrolik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. kombinasi tingkat kekasaran bahan baku biji kakao, pasta halus, dan pasta kasar; 2. kombinasi berat umpan 100, 200, 300, 400, 500, 750, dan 1000 g; 3. kombinasi suhu penyimpanan di oven selama 24 jam sebelum proses pengempaan dilakukan suhu lingkungan, suhu 40 °C dan suhu 45°C. D.PENGAMATAN Pengamatan yang dilakukan selama penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kapasitas pengempaan Dimana : KP = Kapasitas Pengempaan gmenit BKM = Berat Kakao Masuk gmenit t = Waktu Pengempaan menit 2. Gaya hidrolik maksimal yang diciptakan KP = BM t Fm = Pm x As 22 Dimana : Fm = Gaya Mesin Pengempa Newton Pm = Tekanan Mesin Pengempa Pascal As = Luas Permukaan Bidang Sentuh Tekan m 2 3. Konsumsi energi a Motor listrik satu fase Dimana : KE = Konsumsi Energi KWh V = Tegangan volt I = Arus ampere t = Waktu jam b Motor listrik tiga fase Dimana : KE = Konsumsi Energi KWh V = Tegangan volt I = Arus ampere t = Waktu jam 4. Rendemen lemak hasil pengempaan Dimana : Rl = Rendemen Lemak Yang Dihasilkan Bl = Berat Lemak Yang Dihasilkan g Bin = Berat Input Kakao g 5. Suhu rata-rata ruang penyangraian Pengamatan suhu ruang penyangraian di butuhkan untuk dapat menjaga kestabilan suhu yang diciptakan oleh mesin penyangrai agar kakao yang dihasilkan memiliki kualitas yang sama. Suhu ruang penyangraian diamati dengan mengunakan termokopel yang dihubungkan dengan sistem pencatat data fluke pada komputer. Titik pengukuran suhunya hanya pada ruang penyangraian saja. KE = V x I x t Rl = Bl Bin x 100 KE = √3 V x I x t 23

E. METODE PENELITIAN