Proses Pemastaan Halus PENELITIAN PENDAHULUAN 1. Pengukuran Bahan Baku

49 4. RPM Pengukuran RPM mesin pemasta kasar pada proses pembentukan pasta kasar dari biji kakao non fermentasi ini dilakukan di dua tempat yaitu silinder dan belt yang berputar pada mesin yang sedang beroperasi. Proses pengukurannya dilakukan tiap tiga menit sekali, pengukuran menggunakan alat Tachometer. Didapat nilai RPM terbesar pada silinder adalah 318.00 dan nilai putaran terkecilnya 297.78 putaran per menit. Sedangkan untuk nilai RPM pada belt mesin pemasta kasar nilai terbesarnya adalah 128.82 dan 119.76 untuk nilai terkecilnya. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Data pengukuran RPM mesin pemasta kasar pada proses pemastaan kasar biji kakao non fermentasi. Waktu menit RPM silinder RPM belt 0 318.00 128.82 1 300.48 125.94 3 312.84 120.06 6 297.78 126.36 9 311.16 119.76 12 306.42 122.34 15 298.44 123.60 18 314.40 126.66

5. Proses Pemastaan Halus

Proses Pemastaan Halus 1: 1. Persentase berat a. Berat yang masuk dalam proses pemastaan halus 1 = 2381.9 g b. Berat yang keluar dalam proses pemastaan halus 1 persentasenya = 2290.1 g 96.15 c. Berat yang hilang selama proses pemastaan halus 1 persentasenya = 91.8 g 3.85 50 2. Waktu yang dibutuhkan Waktu yang dibutuhkan selama proses pemastaan halus 1 ini berlangsung adalah 26 menit. 3. Kebutuhan Energi motor tiga fase a. V tegangan mesin pemasta halus =380 volt b. I arus rata-rata = 2.21 ampere c. Waktu yang di butuhkan selama proses pemastaan halus 1 = 26 menit d. Kebutuhan energi yang di butuhkan selama proses pemastaan halus = √3 380 v x 2.21A x 26 menit 60 menit = 1.7321 x 0.364 kWh = 0.630 kWh 4. RPM Silinder Waktu Pengukuran RPM mesin pemasta halus pada proses pembentukan pasta halus dari biji kakao fermentasi ini dilakukan hanya di satu tempat yaitu hanya di silinder saja namun pengukuran dilakukan di lima silinder mesin yang berbeda. Proses pengukurannya dilakukan tiap tiga menit sekali, pengukuran menggunakan alat Tachometer. Didapat nilai RPM terbesar pada silinder secara keseluruhan mulai dari silinder 1 hingga lima adalah 28.56 dan nilai putaran terkecilnya 12.30 putaran per menit. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 19. 51 Tabel 19. Data pengukuran RPM mesin pemasta halus pada proses pemastaan halus 1 Waktu menit RPM Silinder 1 RPM Silinder 2 RPM Silinder 3 RPM Silinder 4 RPM Silinder 5 0 28.56 21.42 24.72 27.30 25.44 1 20.76 20.34 22.44 23.94 25.86 3 19.80 22.02 20.34 22.12 19.74 6 19.02 27.66 23.04 26.46 26.88 9 23.94 21.60 23.04 24.96 25.32 12 19.62 21.48 24.90 26.46 25.56 15 18.90 21.36 22.14 21.78 23.40 18 22.02 19.86 23.28 23.64 24.96 21 13.68 20.76 23.28 26.94 25.62 24 12.30 13.80 18.48 24.42 25.62 27 19.56 23.02 20.38 23.12 25.74 Proses Pemastaan Halus 2: 1. Persentase berat a. Berat yang masuk dalam proses pemastaan halus 2 = 2290.1 g b. Berat yang keluar dalam proses pemastaan halus 2 persentasenya = 2277.9 g 99.47 b. Berat yang hilang selama proses pemastaan halus 2 persentasenya = 12.12 g 0.529 2. Waktu yang dibutuhkan Waktu yang dibutuhkan dalam pemastaan halus 2 ini adalah 23 menit. 3. Kebutuhan Energi motor tiga fase a. V tegangan mesin pemasta halus = 380 volt b. I arus rata-rata = 2.22 ampere c. Waktu yang di butuhkan selama proses pemastaan halus 2 = 23 menit 52 d. Kebutuhan energi yang di butuhkan selama proses pemastaan halus = √3 380 v x 2.22 A x 23 menit 60 menit = 1.7321 x 0.323 kWh = 0.559 kWh 4. RPM Silinder Waktu Pengukuran RPM mesin pemasta halus pada proses pembentukan pasta halus dari biji kakao fermentasi ini dilakukan hanya di satu tempat yaitu hanya di silinder saja namun pengukuran dilakukan di lima silinder mesin yang berbeda. Proses pengukurannya dilakukan tiap tiga menit sekali, pengukuran menggunakan alat Tachometer. Didapat nilai RPM terbesar pada silinder secara keseluruhan mulai dari silinder 1 hingga lima adalah 26.88 dan nilai putaran terkecilnya 19.68 putaran per menit. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Data pengukuran RPM mesin pemasta halus pada proses pemastaan halus 2. Waktu menit RPM Silinder 1 RPM Silinder 2 RPM Silinder 3 RPM Silinder 4 RPM Silinder 5 0 20.20 20.88 20.70 23.28 25.44 1 21.72 21.06 22.80 23.31 25.50 3 20.16 20.34 22.02 24.48 25.14 6 19.68 21.30 22.44 25.26 26.94 9 20.22 21.42 23.88 21.54 26.28 12 20.04 23.82 22.62 22.20 24.60 15 20.40 20.52 23.58 24.48 26.10 18 20.64 21.78 23.28 24.30 24.54 21 19.68 21.78 22.20 25.08 25.68 24 20.94 22.02 24.18 24.60 26.88 53 Proses Pemastaan Halus 3: 1. Persentase berat a. Berat yang masuk dalam proses pemastaan halus 3 = 2277.9 g b. Berat yang keluar dalam proses pemastaan halus 2 persentasenya = 2277.1 g 99.96 b. Berat yang hilang selama proses pemastaan halus 2 persentasenya = 0.8 g 0.04 . 2. Waktu yang dibutuhkan Waktu yang dibutuhkan dalam pemastaan halus 3 ini adalah 31 menit. 3. Kebutuhan Energi motor tiga fase a. V tegangan mesin pemasta halus = 380 volt b. I arus rata-rata = 2.215 ampere c. Waktu yang di butuhkan selama proses pemastaan halus 3 = 31 menit d. Kebutuhan energi yang di butuhkan selama proses pemastaan halus = √3 380 v x 2.215 A x 31 menit 60 menit = 1.7321 x 0.435 kWh = 0.753 kWh 4. RPM Silinder Waktu Pengukuran RPM mesin pemasta halus pada proses pembentukan pasta halus dari biji kakao fermentasi ini dilakukan hanya di satu tempat yaitu hanya di silinder saja namun pengukuran dilakukan di lima silinder mesin yang berbeda. Proses pengukurannya dilakukan tiap tiga menit sekali, pengukuran menggunakan alat Tachometer. Didapat nilai RPM terbesar pada silinder secara keseluruhan mulai dari silinder 1 hingga lima adalah 27.30 dan nilai putaran terkecilnya 18.30 putaran per menit. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 21. 54 Tabel 21. Data pengukuran RPM mesin pemasta halus pada proses pemastaan halus 3 Waktu menit RPM Silinder 1 RPM Silinder 2 RPM Silinder 3 RPM Silinder 4 RPM Silinder 5 0 19.86 20.76 22.74 27.06 27.84 1 20.04 22.62 22.50 25.26 24.00 3 20.60 21.18 22.26 24.06 25.56 6 20.58 21.06 22.80 24.16 25.98 9 20.16 21.00 22.50 25.38 25.62 12 18.30 21.42 22.80 24.42 27.18 15 20.22 21.18 22.68 24.42 26.52 18 20.26 21.42 22.92 24.78 26.04 21 20.34 23.10 22.40 24.42 25.86 24 20.10 21.72 23.14 24.48 25.02 27 20.82 21.54 22.62 23.28 25.74 30 20.04 21.30 22.74 24.60 25.98 33 24.36 22.80 23.28 27.30 26.52

B. PENGARUH TINGKAT KEKASARAN BAHAN UMPAN TERHADAP KINERJA PENGEMPAAN MEKANIK