Sejarah Penyiaran Agama Buddha

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 137 demikian juga di Indonesia pada zaman Majapahit ini. Diduga bahwa praktik-praktik Tantra yang cenderung mistik dan klenik bahkan penyembahan berhala menjadi titik lemah kehidupan keagamaan Buddha pada zaman Majapahit ini. Dari sisi politik, hal yang berpengaruh terhadap kehidupan agama Buddha pada zaman Majapahit adalah adanya perebutan kekuasaan oleh Raden Patah, putra Raja Prabu Brawijaya Majapahit sendiri. Raden Patah tidak menyukai jika kerajaan dipimpin oleh seorang raja selain Islam. Karena Raden Patah beragama Islam, haram hukumnya jika negara dipimpin oleh orang yang tidak Islam kafir Dari sisi sosial, secara umum agama Islam sudah mulai meluas di Indonesia pada waktu itu. Hal ini dapat diketahui dari berita laporan Rui de Brito, Gubernur Portugis di Malaka pada tahun 1514 yang menyatakan bahwa di Jawa masih ada raja yang bukan Islam kafir, yaitu raja Sunda dan raja Jawa Majapahit. Berita yang sama juga disampaikan oleh Antonio Pigafetta tahun 1522. Dari berita-berita tersebut dapat disimpulkan bahwa agama Buddha sudah tidak berpengaruh lagi dan digeser oleh agama baru, yaitu Islam. Berdasarkan bukti-bukti sejarah, kemudian terungkap bahwa yang menyebabkan Majapahit hilang dari muka bumi bukanlah terjadi pada tahun 1400 tahun Saka karena serangan tentara Demak yang dipimpin oleh Raden Patah. Lenyapnya Majapahit dari muka bumi terjadi antara tahun 1518 dan 1521 yang dilakukan oleh Adipati Unus, anak Raden Patah penguasa Demak, sebagai tindakan balasan terhadap Girindrawardana yang telah mengalahkan neneknya, Bhre Kertabumi. Zaman sesudah runtuhnya Majapahit adalah masa gelap agama Buddha. Tidak ada sumber sejarah yang ditemukan yang menceritakan keadaan agama Buddha waktu itu. Hal ini dapat dimengerti bahwa masyarakat secara umum yang sudah beragama Islam, tidaklah mungkin untuk mencatat dan membicarakan agama yang tidak dianutnya.

2. Masa Kebangkitan Agama Buddha di Indonesia

Kerajaan Majapahit yang mengalami keruntuhan pada tahun 1478 juga membawa dampak runtuhnya pilar-pilar kejayaan agama Buddha di Nusantara Indonesia. Rakyat yang tetap setia memeluk agama Shiva-Buddha mengungsi dan berkumpul di berbagai tempat di Jawa Timur dan Pulau Bali. Namun, sebuah literatur kuno mengatakan bahwa agama Buddha di Indonesia akan tertidur dalam 4 zaman dan akan bangkit kembali setelah 500 tahun kemudian semenjak runtuhnya Kerajaan Mahapahit pada tahun 1478. Pada akhir masa kejayaan kerajaan-kerajaan Islam, bangsa Eropa mulai menjejakkan kakinya ke bumi pertiwi dan Nusantara memasuki zaman kolonial penjajahan. Bangsa Belanda mulai menjajah Indonesia setelah didahului oleh bangsa Portugis. Selama lebih kurang 350 tahun, Belanda menjajah beberapa daerah di Indonesia.