Yang Ariya Maha Kassapa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 25
Dalam perjalanan kembali ke Rajagaha, Kassapa mohon untuk menukar jubahnya yang baru dengan jubah Buddha yang sudah tua. Merasa merupakan kehormatan
besar baginya untuk dapat memakai jubah Buddha, Kassapa memutuskan untuk melaksanakan latihan keras Dhutanga. Delapan hari kemudian, dia mencapai
tingkat kesucian Arahat. Selama menjadi bhikkhu, Y.A. Kassapa selalu tinggal di hutan. Tiap hari ia
mengumpulkan dana makanan, selalu memakai jubah bekas pembungkus mayat. Sebagai penghormatan, ia diberi nama Maha Kassapa, artinya Kassapa Agung.
Ketika Buddha Parinibbana dan jenazah Beliau disiapkan untuk diperabukan, 4 orang dari suku Malla, menyalakan api untuk perabuan jenazah Buddha.
Y.A. Maha Kassapa mengetahui berita wafatnya Buddha setelah petapa Ajivika dan rombongannya membawa bunga Mandarava dari tempat wafatnya Buddha di
Kusinara. Di antara mereka, terdapat seorang bhikkhu tua bernama Subhadda yang baru memasuki kebhikkhuan pada usia
lanjut. Ia berkata: “Cukup kawan-kawan, janganlah sedih
atau meratap. Kita sekarang terbebas dari Buddha. Kita telah dipersulit oleh kata-kata
Buddha ‘Ini boleh, ini tidak boleh’. Kini kita bebas untuk berbuat apa yang kita sukai.”
Mendengar kata-kata itu, Y.A. Maha Kassapa berpikir ingin mengadakan
pertemuan para Arahat untuk melindungi dan menjaga kemurnian ajaran Buddha.
Setelah Y.A. Maha Kassapa dan rombongannya sampai di tempat perabuan, mereka memberi penghormatan. Tiba-tiba api menyala dengan sendirinya dan
membakar jenazah Buddha. Tiga bulan setelah Buddha wafat, diadakan Sidang Agung Sangha-samaya
pertama di Gua Sattapanni di Rajagaha dengan bantuan Raja Ajatasattu yang dihadiri oleh 500 Arahat. Sidang itu dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa. Isinya, mengulang
Vinaya para bhikkhu dan bhikkhuni serta semua khotbah Buddha selama 45 tahun yang disampaikan berbeda dan kepada orang-orang yang berbeda. Sidang berakhir
selama tujuh bulan. Setelah Buddha Parinibbana, Y.A. Maha Kassapa dianggap sebagai teladan para
bhikkhu. Hal ini tidak mengherankan karena Y.A. Maha Kassapa adalah salah satu siswa utama yang sangat dihormati. Selain itu, beliau pernah bertukar jubah dengan
Buddha. Y.A. Maha Kassapa memiliki 7 tujuh tanda dari 32 tiga puluh dua tanda Manusia Agung Mahapurisa yang dimiliki Buddha. Beliau hidup sampai usia yang
sangat lanjut dan mencapai Parinibbana pada usia 120 tahun. Ajaib,
berkali-kali mereka
mencoba tapi tidak berhasil menyalakan api. Api tidak
menyala karena para dewa agar api jangan dinyalakan terlebih
dahulu karena
menunggu kedatangan rombongan Y.A.
Maha Kassapa dalam perjalanan untuk memberi hormat di kaki
jenazah Buddha.
26 Kelas VIII SMP
Ayo, Merangkum
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 27
1. Mengapa Y.A. Maha Kassapa menjadi salah satu siswa utama Buddha? 2. Keunggulan apa yang dimiliki olehnya?
3. Jelaskan keajaiban yang terjadi ketika setelah rombongan Maha Kassapa
menghormat jenazah Buddha 4. Temukan keistimewaan yang dimiliki Y.A. Maha Kassapa
5. Temukan nilai-nilai positif yang dapat kamu ambil dari kisah Y.A. Maha Kassapa yang patut kamu terapkan dalam kehidupanmu
Ayo, Uji Kompetensi
1. Buatlah biografi Y.A. Maha Kassapa 2. Sajikan dengan mempresentasikan di depan kelas pada pertemuan
selanjutnya
Tugas Individu