Yang Ariya Rahula Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 39
Pangeran Rahula yang masih lugu dan belum tahu apa-apa itu langsung pergi mendekati Buddha. Ia memegang jari tangan Buddha dan menatap muka-Nya.
Selanjutnya, Rahula mengatakan apa yang tadi dipesankan ibunya, seraya menambahkan:
“Ayah, bahkan bayangan Ayah membuat hatiku senang.” Setelah makan siang, Buddha meninggalkan istana dan Rahula mengikuti
sambil terus merengek: “Ayah, berikan aku harta pusaka; aku kelak menjadi raja; aku ingin memiliki
harta pusaka; Ayah, aku mohon berikanlah kepadaku warisan.” Tidak ada satu orang yang dapat menghalang-halanginya dan Buddha pun
membiarkan Rahula terus mengikuti berjalan di samping-Nya. Setelah tiba di taman, Buddha berpikir:
“Rahula minta warisan harta pusaka ayahnya, tetapi semua harta dunia penuh dengan penderitaan. Lebih baik Aku memberinya warisan berupa
Tujuh Faktor Penerangan Agung yang pernah Aku peroleh di bawah pohon Bodhi. Dengan demikian, ia akan memiliki harta pusaka yang paling mulia.”
Setelah tiba di vihara, Buddha meminta kepada Sariputta untuk menahbiskan Rahula menjadi samanera. Mendengar berita bahwa Pangeran Rahula telah
ditahbiskan menjadi samanera, Raja Suddhodana menjadi sangat sedih. Raja lalu pergi menemui Buddha dan dengan sopan menegur dengan kata-kata:
“Walau dulu anakku meninggalkan istana membuatku sedih, sedih dan sakit sekali. Waktu Nanda meninggalkan istana, hatiku menjadi hancur dan
menderita sekali. Kemudian, aku mencurahkan cinta dan perhatianku kepada cucuku Rahula dan mencintai melebihi cintaku kepada siapa pun juga. Sekarang
Sumber: http:what-buddha-said.net Gambar 2.13 Rahula mengikuti Buddha
Ayo, Mengamati
Diskusikan, peristiwa apa
yang terjadi seperti pada
Gambar 2.13
40 Kelas VIII SMP
Rahula telah ditahbiskan menjadi samanera. Aku sangat menyesal dan tidak senang akan apa yang telah terjadi. Aku mohon dengan sangat agar mulai hari
ini tidak ada lagi ada seorang bhikkhu atau samanera yang ditahbiskan tanpa izin dari orang tuanya.”
Buddha menyetujui permohonan Raja Suddhodana. Mulai hari itu, tidak menahbiskan bhikkhu atau samanera tanpa terlebih dulu mendapat izin dari
orang tuanya. Keesokan harinya, setelah mendengarkan khotbah Buddha, Raja Suddhodana mencapai tingkat kesucian Anagami.
Pada usia dua puluh tahun, Rahula ditahbiskan menjadi bhikkhu dengan pembimbing upajjhaya adalah Y.A. Sariputta dan guru penahbisan adalah
Y.A. Moggallana.
Ketika Buddha mengetahui bahwa pikiran Pangeran Rahula sudah matang, lalu mengajaknya ke hutan Andha dan menguraikan ajaran yang
dikenal sebagai Nasihat Kecil untuk bhikkhu Rahula Cullarahulovada Sutta, Majjhima Nikaya. Ia merasakan kegembiraan setelah mendengar nasihat
Buddha dan mencapai tingkat kesucian Arahat. Sejak itulah, bhikkhu Rahula bergelar Yang Ariya Y.A., artinya Yang Suci.
Delapan tahun setelah mencapai tingkat Arahat, terdapat para bhikkhu yang datang memakai tempat tidur Y.A. Rahula. Karena tidak menemukan tempat
untuk beristirahat, Y.A. Rahula tidur di ruang terbuka di depan tempat Buddha. Y.A. Rahula wafat Parinibbana setelah wafatnya Buddha. Diperkirakan
Rahula wafat pada usia lima puluh tahun. Sebuah stupa dibangun untuk menyimpan relik Rahula.
Sumber: biografibuddha.wordpress.co Gambar 2.14 Rahula sedang ditahbiskan menjadi samanera oleh Y.A. Sariputta
Ayo, Mengamati
Tahukah kamu, peristiwa
apakah yang terjadi seperti
pada Gambar 2.14?
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 41
Sumber: www.payer.de Gambar 2.15 Samanera Rahula, Buddha, dan
Sariputta
Ayo, Mengamati Tahukah kamu,
peristiwa apakah yang terjadi
seperti pada Gambar 2.15?
Tugasku
Setelah kamu mempelajari kisah Y.A. Rahula, keteladanan apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari?
42 Kelas VIII SMP
Ayo, Merangkum
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 43
Uji Komptensi Keterampilan
Ciptakan sebuah puisi dan sajikan di depan kelas Waktu: satu minggu
Hasil Karya
1. Mengapa Rahula menjadi salah satu siswa utama Buddha? 2. Jelaskan keunggulan yang dimiliki oleh Rahula
3. Mengapa Buddha memberi warisan Dharma kepada Rahula, bukan warisan
harta kekayaan? 4. Mengapa keluarga istana tidak senang setelah Rahula ditahbiskan menjadi
samanera? 5. Jelaskan pelajaran dari Y.A. Rahula yang dapat kamu terapkan dalam
kehidupanmu
Ayo, Uji Kompetensi
Latihan Soal-Soal
44 Kelas VIII SMP