Materi Penipisan Lapisan Ozon Materi Upaya penanggulangan

2.5.2.6 Materi Penipisan Lapisan Ozon

Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat di lapisan stratosfer ketinggian 20 —35 km di atas permukaan bumi. Bagian paling atas dari stratosfer, terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan ozon terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Freon atau chlorofluorocarbon CFC banyak digunakan dalam peralatan pendingin AC. Freon yang lepas ke udara akan membebaskan atom klor yang dapat bereaksi dengan ozon. Reaksi antara klor dan ozon akan memecah ozon O 3 menjadi oksigen O 2 , akibatnya lapisan ozon menjadi berlubang-lubang. Proses terjadinya penipisan lapisan ozon dapat dilihat seperti pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Proses terjadinya Penipisan Lapisan Ozon Molekul CFC akan melepaskan atom klorin, dan atom yang dilepaskan ini akan mengikat satu atom O sehingga molekul ozon O 3 menghasilkan O 2 . Pada setiap atom Cl yang terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak karena reaksi lain. Dengan demikian, terjadilah penguranganperusakan lapisan ozon.

2.5.2.7 Materi Upaya penanggulangan

Pencemaran yang terjadi di air, tanah, dan udara serta kerusakan lingkungan dapat ditanggulangi dengan beberapa tindakan sebagai berikut: 2.5.2.7.1 Pencemaran Air 1 Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah UPL. 2 Menggunakan pupuk buatan dan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 3 Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana. 4 Limbah cair industri tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan, tetapi harus diolah dulu di unit pengolahan limbah. Setelah memenuhi persyaratan tertentu, limbah baru boleh dibuang ke alam 5 Penyuluhan dan pengawasan penggunaan pupuk pada lahan pertanian agar dilakukan secara efisien. 6 Pengawasan terhadap batas minimal kandungan fosfat dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga. 2.5.2.7.2 Pencemaran tanah 1 Melakukan daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime. 2 Memisahkan sampah plastik dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus. 3 Jangan membuang sampah di sembarang tempat. 4 Mendaur ulang sampah-sampah yang masih berpotensi untuk dimanfaatkan. Misalnya sampah kertas, plastik, dan logam dapat didaur ulang untuk dicetak menjadi bahan baru. 5 Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos dan gas bio. 6 Membuang sampah pada tempatnya. 7 Memisahkan sampah yang mudah terurai dan yang sulit terurai. 8 Penggunaan pestisida sesuai dengan aturan. 9 Menghindari penebangan hutan secara liar. 2.5.2.7.3 Pencemaran udara 1 Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yang tinggi agar gas pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin. 2 Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman. 3 Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara 4 Tidak membakar bahan-bahan beracun di udara terbuka. 5 Pengurangan atau penghentian penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang. 6 Menggunakan bahan bakar yang mengeluarkan sedikit asap, misalnya bahan bakar gas elpiji. 7 Membatasi penggunaan freon dalam kehidupan sehari-hari. 8 Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC. 9 Penghentian penggunaan busa yang dibuat dengan CFC. 10 Membatasi emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan mesin-mesin industri. 2.5.2.7.4 Kerusakan hutan 1 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan liar. 2 Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup 3 Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan. 4 Mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan. 5 Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon sebagai pengganti reboisasi ditingkatkan. 2.5.2.7.5 Pemanasan global 1 Pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara 2 Penghentian emisi CFC 3 Penggunaan filter untuk menyaring CO 2 dari asap pembuangan pabrik.

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA KURIKULUM 2013 DI SMK

0 8 157

STUDI KOMPARASI TGT BERBASIS MEDIA KARTU SOAL DENGAN Studi Komparasi TGT Berbasis Media Kartu Soal dengan Team Quiz Berbasis Lelang Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar IPA Siwa Kelas V MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura Tahun 2015/2016.

0 3 10

STUDI KOMPARASI TGT BERBASIS MEDIA KARTU SOAL DENGAN Studi Komparasi TGT Berbasis Media Kartu Soal dengan Team Quiz Berbasis Lelang Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar IPA Siwa Kelas V MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura Tahun 2015/2016.

0 4 18

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK–MANIK BERANTAI TERHADAP Studi Komparasi Penggunaan Media Congklak Dengan Menggunakan Media Manik–Manik Berantai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas II Di

0 3 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK–MANIK BERANTAI TERHADAP Studi Komparasi Penggunaan Media Congklak Dengan Menggunakan Media Manik–Manik Berantai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas II Di

0 2 11

PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIAVIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATAPELAJARAN Perbandingan Antara Penggunaan Media Gambar dengan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Padasiswa Kelas IV SD

0 1 15

PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA Perbandingan Antara Penggunaan Media Gambar dengan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada

0 2 10

STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN MEDIA HANDOUT PADA MATERI TOLERANSI SUAIAN MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK.

0 0 41

133 1 344 1 10 20170428

0 1 9

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PAPERCRAFT DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

1 1 8