3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data
3.6.1 Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini yaitu: 1
Prestasi belajar siswa 2
Aktivitas Siswa 3
Dokumentasi
3.6.2 Metode pengumpulan data
Sumber data yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari: 1
Data prestasi belajar siswa, diambil dari nilai pretest dan posttest 2
Dokumentasi 3
Observasi
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Uji Normalitas Data
Data nilai posttest siswa diuji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji ini dapat digunakan untuk memutuskan
statistik parametrik maupun non parametrik pada analisis berikutnya. Menurut Sudjana 2005, uji normalitas menggunakan uji Chi Square dengan
menggunakan rumus: ∑
Keterangan: χ
2
= nilai Chi-Kuadrat Oi
= frekuensi yang diperoleh dari data penelitian K
= banyak kelas interval Ei
= frekuensi yang diharapkan Taraf signifikansinya adalah 5 dengan derajat kebebasan d
k
= k - 1. Kriteria kenormalannya adalah jika
χ
2 hitung
χ
2 tabel
maka data tersebut berdistribusi normal Sudjana, 2005. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan masing-
masing data berdistribusi normal sehingga uji berikutnya menggunakan statistik
parametrik. Hasil pengujian normalitas data posttest siswa kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Posttest Variansi
Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Rata-rata
̅ Standar deviasi s
Jumlah sampel n
hitung tabel
Keterangan 82,6
4,9 32
9,7817 11,1
Distribusi normal 79,9
5,9 32
7,8998 11,1
Distribusi normal Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33
3.7.2 Analisis Data Prestasi Belajar
Data prestasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus berikut: 1
Menghitung skor evaluasi tes
Dikatakan tuntas jika siswa mencapai nilai ≥ 75, sesuai dengan KKM mata pelajaran IPA yang ditentukan sekolah.
2 Menentukan perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol Untuk menganalisis peningkatan skor rata-rata posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol ialah menggunakan rumus uji t seperti dibawah ini: ̅
̅ √
dimana
√
Keterangan : X
1
: Rata-rata data skor kelompok eksperimen X
2
: Rata-rata data skor kelompok kontrol
n
1
: jumlah data kelompok eksperimen n
2
: jumlah data kelompok kontrol s
1
: standar deviasi data skor kelompok eksperimen s
2
: standar deviasi data skor kelompok kontrol s
: standar deviasi gabungan Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat terlihat jika t
hitung
t
tabel
, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai
dan taraf signifikansi sebesar 5. Data pemahaman konsep siswa juga dianalisis menggunakan analisis
korelasi. Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara media dan media gambar dengan tingkat pemahaman konsep siswa. Derajat hubungan antara keduanya
dinyatakan dengan r atau biasa disebut koefisien korelasi. Menurut Sudjana 2005, koefisien korelasi r berdasarkan sekumpulan data Xi,Zi berukuran n
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ∑
∑ ∑
√{ ∑ ∑
}{ ∑ ∑
}
Keterangan: r
= koefisien korelasi. X
i
= sekumpulan data nilai jawaban LKS. Z
i
= sekumpulan data nilai akhir yang diperoleh siswa. n
= jumlah data Harga koefisien korelasi yang diperoleh dari persamaan di atas adalah
. Harga menyatakan adanya hubungan linier sempurna tak langsung antara X dan Z. Tanda negatif menyatakan korelasi bernilai negatif. Harga
menyatakan adanya hubungan linier sempurna langsung antara X dan Y. Tanda positif menyatakan korelasi bernilai positif. Khusus untuk
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara variabel X dan Y. Interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel
3.10 berikut
Tabel 3.10 Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi yang Diperoleh Interval Koefisien Korelasi r
Tingkat Hubungan 0,00 ≤ r 0,20
Sangat rendah 0,20 ≤ r 0,40
Rendah 0,40 ≤ r 0,60
Cukup 0,60 ≤ r 0,80
Kuat 0,80 ≤ r ≤ 1,000
Sangat kuat Keberadaan koefisien korelasi dapat digunakan untuk mengetahui koefisien
determinasi atau koefisien penentu. Koefisien determinasi ini dapat menentukan besar pengaruh variabel media interaktif dan media gambar terhadap variabel
pemahaman konsep siswa. Menurut Sudjana 2005, nilai koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: I
= koefisien determinasi r
= koefisien korelasi Penghitungan koefisen korelasi r ini tidak cukup jika untuk mengetahui
apakah antara variabel X dan Y terdapat hubungan atau tidak maka harus menggunakan uji independen. Dalam hal ini, hipotesis yang harus diuji adalah:
H
01
: ρ = 0 melawan H
a1
: ρ ≠ 0 Menurut Sudjana 2005, hipotesis ini hanya dapat diuji jika sampel
berdistribusi normal pada sampel yang berukuran n dan memiliki koefisien korelasi r. Sehingga pegujian hipotesis ini dapat menggunakan statistik t.
√ √
Keterangan: t = distribusi t
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
Untuk taraf nyata α = 5, maka H
01
diterima jika
⁄ ⁄
, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai . Dalam hal lainnya H
01
ditolak.
3.7.3 Analisis Data Aspek Afektif dan Psikomotorik Siwa