1 Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yang tinggi agar gas
pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin. 2
Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman. 3
Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara 4
Tidak membakar bahan-bahan beracun di udara terbuka. 5
Pengurangan atau penghentian penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.
6 Menggunakan bahan bakar yang mengeluarkan sedikit asap, misalnya bahan
bakar gas elpiji. 7
Membatasi penggunaan freon dalam kehidupan sehari-hari. 8
Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC. 9
Penghentian penggunaan busa yang dibuat dengan CFC. 10
Membatasi emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan mesin-mesin industri.
2.5.2.7.4 Kerusakan hutan
1 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak
melakukan penebangan liar. 2
Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup
3 Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
4 Mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan.
5 Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon sebagai pengganti
reboisasi ditingkatkan. 2.5.2.7.5
Pemanasan global 1
Pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara 2
Penghentian emisi CFC 3
Penggunaan filter untuk menyaring CO
2
dari asap pembuangan pabrik.
2.6 Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Chotimatul Chusna, dkk yang berjudul Studi Komparasi Penggunaan Media Macromedia Flash
dengan Handout Inovatif dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Student Teams Achievement Divisions terhadap Prestasi Belajar Materi Pokok Koloid Siswa
Kelas XI MA Darul Huda Ponorogo Tahun Pelajaran 20112012 menunjukkan bahwa penggunaan media macromedia flash dalam pembelajaran kooperatif
metode STAD lebih efektif dibandingkan dengan media handout inovatif dalam pembelajaran kooperatif metode STAD terhadap prestasi belajar siswa materi
pokok koloid. Jenis penelitian adalah penelitian Eksperimen dengan sampel yang terdiri dari 3 kelas, data prestasi kognitif menggunakan tes, prestasi afektif
menggunakan angket, uji hipotesis menggunakan uji t-pihak kanan. Hal ini ditunjukkan oleh kedua harga t
hitung
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berdasarkan uji t-pihak kanan untuk nilai kognitif 1,711 dan
afektif 2,113 lebih besar dari pada t
tabel
= 1,671, sehingga Ho ditolak, karena tampilan materi pada media macromedia flash lebih menarik, mudah dan lebih
cepat dipahami serta lebih lama diingat dari pada media handout inovatif. Hasil penelitian yang diukur yaitu efektivitas penggunaan media
macromedia flash dalam pembelajaran STAD terhadap prestasi belajar materi koloid, efektivitas penggunaan media handout inovatif dalam pembelajaran
kooperatif STAD terhadap prestasi belajar materi koloid, dan efektivitas penggunaan media macromedia flash dalam pembelajaran STAD dengan media
handout inovatif dalam pembelajaran STAD terhadap prestasi belajar materi koloid.
Harga t
hitung
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berdasarkan uji t- pihak kanan untuk nilai kognitif 1,711 dan afektif 2,113 lebih besar dari pada
t
tabel
= 1,671, sehingga Ho ditolak, karena tampilan materi pada media macromedia flash lebih menarik, mudah dan lebih cepat dipahami serta lebih lama
diingat dari pada media handout inovatif
2.7 Kerangka Berpikir