Berfikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berfikir deduktif dan induktif. Proses berfikir ini dilakukan secara sistematis dan
empiris. Sistematis artinya berfikir ilmiah dilakukan melalui tahapan- tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah menurut Wardhani dalam
Supinah dan Sutanti, 2010:45 adalah sebagai berikut: 1
Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pertanyaan dan masalah
yang diajukan pada awal kegiatan pembelajaran adalah yang secara sosial penting dan secara pribadi bermakna bagi siswa.
2
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Masalah yang diangkat
hendaknya dipilih yang benar-benar nyata sehingga dalam pemecahannya siswa dapat meninjaunya dari banyak mata
pelajaran.
3
Penyelidikan autentik. Penyelidikan autentik, berarti Peserta didik
dituntut untuk menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan
dan menganalisis
informasi, melakukan
eksperimen jika
diperlukan, membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan. Metode yang digunakan tergantung pada masalah yang dipelajari.
4
Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya. Peserta
didik dituntut untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak. Artefak yang dihasilkan antara lain dapat
berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video, program komputer. Siswa juga dituntut untuk menjelaskan bentuk
penyelesaian masalah yang ditemukan. Penjelasan antara lain dapat dilakukan dengan presentasi, simulasi, peragaan.
c. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik seperti
pada pembelajaran langsung dan ceramah, tetapi pembelajaran berbasis
masalah dikembangkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,
keterampilan intelektual, dan menjadi siswa yang mandiri.
d. Langkah-langkah Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Ada lima tahapan dalam model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning-PBL dan perilaku yang dibutuhkan oleh guru Sugiyanto,
2010:159-160 Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran berbasis masalah
Fase Perilaku pendidik
Perilaku peserta didik Fase 1 Memberikan
orientasi tentang permasalahan kepada
peserta didik Pendidik
membahas tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan dan memotivasi
peserta didik untuk terlibat dalam
kegiatan mengatasi masalah
Peserta didik memahami bahwa
pembelajaran berbasis masalah bukan untuk
memperoleh informasi sebanyaknya, tetapi
melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah penting dan menjadi
siswa yang mandiri
Fase II Mengorganisasikan
siswa untuk meneliti Pendidik
membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan
mengorgansasikan tugas-tugas belajar
yang terkait dengan
permasalahannya Peserta didik secara
mandiri atau berkelompok saling
bekerjasama dan saling
membantu untuk menyelidiki masalah
secara bersama
Fase III Membantu menyelidiki secara
mandiri atau Pendidik
mendorong peserta didik untuk
Peserta didik bertukar ide dan gagasan dengan
peserta didik lain serta
kelompok mendapatkan
informasi yang tepat,
melaksanakan eksperimen
mencari penjelasan dan solusi
pendidik Peserta didik aktif
melakukan penyelidikan terhadap
masalah yang dibahas
Fase IV Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil kerja
Pendidik membantu peserta
didik untuk menyiapkan hasil
belajar seperti laporan atau
rekaman viideo untuk
menyampaikan pada yang lain
Peserta didik secara mandiri atau kelompok
membuat produk hasil belajar serta
menyajikannya untuk kemudian peserta didik
atau kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil karya temannya.
Fase V : Menganalisis dan mengevaluasi
proses mengatasi masalah
Pendidik membantu peserta
didik untuk melakukan refleksi
terhadap investigasinya dan
proses yang peserta didik jalankan
Peserta didik berkewajiban untuk
bertanya kepada pendidik akan hal-hal
yang masih belum untuk dipahami.
Berikut Adalah Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Tabel 2. SINTAKS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Orientasi siswa pada
masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya. Tahap 2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tertentu
Tahap 3 Mamandu
menyelidiki secara mandiri atau
kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan
pemecahan masalah.
Tahap 4 Mengembangkan
dan menyajikan
hasil kerja
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.
Tahap 5 Menganalisis dan
mengevaluasi hasil
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.
e. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah