1 Pendidik  harus  dapat  merancang  dan  menggunakan  permasalahan
yang  ada  disekitar  maupun  dunia  nyata,  agar  peserta  didik  dapat belajar pembelajaran berbasis masalah dengan baik.
2 Pendidik  harus  dapat  menjadi  pelatih  peserta  didik  dalam
pemecahan masalah, pengarahan peserta didik serta belajar dengan teman sebaya.
3 Pendidik  harus  dapat  menjadikan  pandangan  peserta  didik
bahwasanya  diri  mereka  sendiri  sebagai  pemecah  masalah  yang utama.
Pendidik  dalam  Pembelajaran  Berbasis  Masalah  juga  memusatkan perhatiannya pada:
1 Memfasilitasi proses belajar mengajar, yaitu dengan cara mengubah
cara  berfikir  peserta  didik,  mengembangkan  keterampilan  inkuiri, menggunakan pembelajaran kooperatif.
2 Melatih  peserta  didik  tentang  pemecahan  suatu  masalah,  yakni
pemberian  alasan  mendalam  tentang  berfikir  secara  kritis  dan berfikir secara ilmiah.
3 Menjadi  perantara  proses  penyampaian  informasi  “meneliti
lingkungan informasi, mengakses sumber informasi  yang beragam, dan mengada
kan koneksi”.
3. Pembelajaran PPKn
a. Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Aziz  Wahab,  dkk  dalam  Cholisin,  2004:10  mengemukakan  bahwa, “Pendidikan  Kewarganegaraan  ialah  media  pengajaran  yang  akan  meng-
Indonesiakan  para  siswa  secara  sa dar,  cerdas  dan  penuh  tanggung  jawab”.
Indonesia  yang  terkenal  keberanekaragaman  budaya,  agama,  serta  bahasa akan sangat sulit jikalau tidak ada pelajaran yang materinya berisikan hal-hal
tersebut  untuk  menjadikan  pembentukan  diri  warga  negara  sesuai  dengan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan  Pancasila  dan  Kewarganegaraan  merupakan  salah  satu upaya untuk membangkitkan rasa nasionalisme kebangsaan penerus bangsa,
dalam  menghadapi  tekanan  gejolak  dari  dalam  negeri  maupun  luar  negeri. Pendidikan  ini  lebih  mengajarkan  tentang  konsep  atau  materi  saja,
implementasi dari pelajaran ini dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari- sehari.
b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dalam  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  Republik  Indonesia  No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menjelaskan bahwa tujuan mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut: 1
Berfikir  secara  kritis,  rasional  dan  kreatif  dalam  menanggapi  isu kewarganegaraan
2 Berpartisipasi  secara  bermutu  dan  bertangguung  jawab,  serta
bertindak  secara  cerdas  dalam  kegiatan  bermasyarakat,  berbangsa, bernegara.
3 Berkembang  secara  positif  dan  demokratis  untuk  membentuk  diri
berdasarkan  pada  karakter-karakter  masyarakat  Indonesia  agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain
4 Berinteraksi  dengan  bangsa-bangsa  lain  dalam  percaturan  dunia
secara  langsung  atau  tidak  langsung  dengan  memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi.
Terdapat  beberapa  aspek  penting  dalam  tujuan  yang  ingin  diwujudkan dalam  pembelajaran  Pendidikan  Pancasila  dan  Kewarganegaraan  diatas,
yaitu  menjadikan  warga  negara  yang  cerdas  dengan  memiliki  pengetahuan kewarganegaraan  yang  baik,  terampil  dan  berfikir  kritis  serta  aktif  dalam
partisipasi  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara  serta  memiliki  sikap  dan keterampilan yang baik sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
c. Ruang  Lingkup  Mata  Pelajaran  Pendidikan  Pancasila  dan