43
5.3. Pemilihan tujuan pengembangan UKM.
Perumusan tujuan merupakan hal yang cukup penting untuk mengarahkan strategi pengembangan sehingga dapat mengikuti dinamika perubahan-perubahan yang
terjadi. Dengan perumusan maupun pernyataan tujuan tersebut diharapkan seluruh aktor yang berpengaruh dapat mengenal serta mengetahui alasan
keberadaan dan perannya dengan lebih baik. Selain itu pemahaman mengenai tujuan pengembangan dirasakan cukup penting karena dapat melihat peluang-
peluang yang dapat dimanfaatkan dan meletakan prioritas untuk menfokuskan arah strategi pengembangan. Berdasarkan kajian literatur, referensi serta diskusi
dengan responden ahli dirumuskan empat tujuan pengembangan yaitu : a Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha
kecil IKLIM. b Mewujudkan usaha kecil menjadi usaha yang efisien, sehat dan memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi
pembangunan ekonomi nasional EFISIEN. c Mendorong usaha kecil agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan
tenaga kerja dan surnber pendapatan PROFIT. d Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan
usaha kecil dalam kompetisi di tingkat nasional maupun internasional ALIANSI.
Pendapat gabungan dari empat responden ahli menghasilkan penilaian seperti disajikan pada tabel 24. Tabel 24 menyajikan hasil prioritas tujuan strategi
pengembangan UKM di Kabupaten Bogor. Tabel 6. Prioritas tujuan pengembangan UKM di Kabupaten Bogor.
Tujuan Pengembangan Bobot
Prioritas
IKLIM 0,311 1
EFISIEN 0,162 4
PROFIT 0,301 2
ALIANSI 0,266 3
44
Berdasarkan analisis PHA, dihasilkan tingkat kepentingan tujuan terhadap aktor dengan prioritas pertama yaitu menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya usaha kecil IKLIM. Agar dapat bertahan dan maju usaha kecil di Kabupaten Bogor harus mampu berkompetisi dengan pelaku ekonomi lain di
wilayah ini maupun di wilayah lain sekitarnya. Situasi dan iklim bisnis secara keseluruhan dapat menjadi peluang sekaligus penghalang. Yang perlu
diperhatikan adalah sebuah kenyataan bahwa situasi bisnis tidak selalu menguntungkan, bahkan seringkali merugikan usaha kecil, walaupun dalam
situasi dimana pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Dari faktor internal UKM sendiri, inovasi dan peningkatan produktivitas sebenarnya merupakan prasyarat
untuk menciptakan perlindungan yang baik bagi mereka yang terlibat dalam usaha kecil di Kabupaten Bogor.
Selain itu dalam menghadapi situasi atau iklim persaingan saat usaha ini perlu juga dibentuk berbagai bentuk kerjasama kolektif seperti asosiasi usaha kecil, dan
membangun pusat pelayanan pengembangan UKM yang dapat memainkan peranan besar dalam pengkoordinasian dan penyampaian informasi-informasi
terbaru, memenuhi kebutuhan-kebutuhan bersama, membantu meningkatkan efisiensi produksi dan sekaligus merepresentasikan kepentingan usaha kecil dalam
hubungannya dengan pihak-pihak lain termasuk usaha besar dan pemerintah daerah Kabupaten Bogor.
5.4. Perumusan alternatif strategi pengembangan UKM.