Kebijakan yang diterapkan saat ini

49 Berdasarkan hal tersebut di dalam konteks lokal atau otonomi daerah, pengembangan UKM di Kabupaten Bogor perlu adanya kebijakan yang dapat memajukan UKM di wilayah ini dintaranya : a. Kebijakan dalam pengembangan pemasaran. b. Kebijakan dalam pengembangan sumberdaya manusia. c. Kebijakan dalam pengaturan dan perizinan. d. Kebijakan dalam perencanaan tata ruang.

6.2. Kebijakan yang diterapkan saat ini

Menurut Parson 1995 kebijakan merupakan pengaturan yang sifatnya berlaku umum. Kalau dikaitkan dengan pengertian publik hal itu akan mencakup upaya pengaturan bagi semua dimensi kegiatan manusia dalam suatu wilayah. Kebijakan dihasilkan karena ada hal-hal yang memerlukan pengaturan, yang dalam hal ini khususnya oleh pemerintah, sesuai dengan kewenangan dan lingkup kerangka kebutuhan sosial kelompoknya. Pengaturan tersebut merupakan bentuk intervensi atau aplikasi tindakan umum yang dapat dilakukan oleh Pemerintah. Menurut Eugene dan Morce 1965 dalam Tambunan 2001, terdapat 4 empat pilihan tipe kebijakan pemerintah sangat menentukan pertumbuhan UKM : a. Kebijakan do nothing policy: pemerintah apapun alasannya sadar tidak perlu berbuat apa-apa dan membiarkan UKM begitu saja. b. Kebijakan memberi perlindungan protection policy terhadap UKM: kebijakan ini bersifat melindungi UKM dari kompetisi dan bahkan memberi subsidi. c. Kebijakan berdasarkan ideology pembangunan developmentalist: kebijakan ini memilih industri yang potensial picking the winner namun tidak diberi subsidi. d. Kebijakan yang semakin popular adalah apa yang disebut market friendly policy tanpa subsidi dan kompetisi. 50 Dalam kaitan usaha pengembangan UKM khususnya di daerah, Pemerintah Kabupaten Bogor memilih kebijakan tipe ketiga developmentalis dan mengusahakannya dalam program pembagunan daerah tahun 2002-2006 di bidang ekonomi. Program tersebut sebenarnya diciptakan untuk dapat memberdayakan baik langsung dan atau tidak langsung berpengaruh terhadap UKM. Program tersebut antara lain : 1 Program Peningkatan Produktivitas Potensi Ekonomi Daerah. Tujuan program adalah untuk memberdayakan berbagai potensi ekonomi daerah meliputi potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatanteknologi dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat. Sasaran program adalah : a Tercapainya pemanfaatan yang optimal dan berkelanjutan berbagai potensi ekonomi daerah berupa potensi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, hutan, tanah dan air, pariwisata, pertambangan dan energi, industri dan perdagangan, serta potensi ekonomi daerah lainnya. b Terwujudnya peningkatan produktivitas potensi ekonomi daerah untuk pemenuhan kebutuhan daerah, regional, nasional maupun untuk tujuan ekspor. c Terciptanya struktur ekonomi dalam rangka pemantapan keterkaitan bidang ekonomi dengan bidang lainnya untuk meningkatkan nilai tambah dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. d Terwujudnya kerjasama dan hubungan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan antara koperasi, swasta dan Badan Usaha Milik NegaraDaerah BUMND, serta antara usaha besar, menengah dan usaha kecil dalam rangka memperkuat struktur ekonomi daerah. e Terbukanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha. f Tersedianya sarana dan prasarana dalam menujang kegiatan ekonomi. g Tercapainya peningkatan dan pengembangan sumber daya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 51 Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah : a Mengembangkan dan menerapkan teknologi berbagai keterampilan, kewirausahaan untuk memanfaatkan berbagai potensi daerah. b Mengkaji potensi, cadangan dan produktivitas riil dari setiap potensi ekonomi daerah berupa pertanian dalam arti luas, pariwisata, industri dan perdagangan, pertambangan dan energi serta potensi ekonomi daerah lainnya. c Mengembangkan komoditas unggulan yang kompetitif di tingkat regional dan nasional serta pengembangan sentra-sentra produksi. d Memperkuat permodalan melalui pola kemitraan antara pemerintah daerah, masyarakat dan swasta. e Memanfaatkan dan mengembangkan kelembagaan serta prasarana yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menunjang kegiatan ekonomi. f Melakukan pengawasan terhadap standar, mutu produksi dan sistem usaha. g Menyusun Rencana Strategis Pengembangan Ekonomi Daerah. h Mengembangkan potensi Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga. 2 Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Informasi serta Pemasaran. Tujuan program adalah Mengembangkan jaringan informasi dan sistem pemasaran yang mendorong kemajuan dunia usaha. Sasaran program adalah: a. Tersedianya sistem informasi pasar beserta jaringannya mencakup informasi di tingkat produsen, distributor hingga ke tingkat konsumen bagi setiap dunia usaha yang beraktifitas di Kabupaten Bogor. b. Tersedianya pusat-pusat pelayanan informasi dan pemasaran bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi serta petani kecil. c. Tersedianya media informasi potensi sumber daya beserta perangkat aturan lainnya yang dapat dikembangkan dan diperoleh secara mudah. 52 Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah : a Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan pemasaran beserta personil, sarana penunjang dan databasenya. b Membangun pusat-pusat pelayanan informasi dan pemasaran bagi masyarakat pelaku usaha. c Melakukan publikasi dalam rangka penyebarluasan sistem informasi pasar dan pemasaran melalui media cetak, media elektronik dan pameran. d Membangun kepedulian anggota masyarakat untuk memanfaatkan pusat informasi dan pemasaran bagi pengembangan dan kemajuan usahanya. e Mengembangkan pasar desa, pasar kabupaten dan pusat perdagangan. f Mendirikan tempat pemasaran hasil produksi usaha kecil, menengah dan koperasi beserta jaringannya. g Mengembangkan kemajuan lembaga penyedia informasi dan teknologi bagi masyarakat. h Mengembangkan jaringan produksi dan distribusi serta informasi harga melalui pemanfaatan teknologi informasi Propeda, 2002 Untuk mencapai hasil yang diharapkan diperlukan suatu payung kebijakan dalam melaksanakan program-program tersebut. Kebijakan dapat berupa keputusan kepala daerah atau peraturan daerah perda. Perda-perda yang sudah ada seperti Perda nomor 34 tahun 2004 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja kantor koperasi dan usaha kecil menengah Kabupaten Bogor, Perda nomor 3 tahun 2002 tentang pengelolaan usaha industri dan perdagangan, Perda nomor 7 tahun 2002 tentang retribusi izin usaha industri, perda nomor 8 tahun 2002 tentang retribusi usaha industri masih lebih mengarah pada kegiatan teknis administratif sehingga belum dapat menjadi payung dalam program pengembangan UKM. Perda tersebut belum cukup membuat UKM lebih berkembang dan belum mampu menjawab kebutuhan UKM di wilayah ini. Berdasarkan hal tersebut perlu ada peraturan daerah yang mengedepankan UKM lokal, misalnya perda yang mengedepankan UKM dalam ikut serta menjadi mitra usaha besar yang berada di wilayah Kabupaten Bogor. Kebijakan ini diharapkan 53 dapat memperkuat perekonomian daerah yang pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat, mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi serta mengurangi potensi konflik.

6.3. Usulan Kebijakan