Penentuan Strategi IDENTIFIKASI STRATEGI

37 terpinggirkan sebagai akibat munculnya pedagang eceran skala besar nasional dan internasional di sekitar pasar tradisional diasumsikan lebih berpengaruh dibandingkan faktor-faktor: 1 Globalisasi memaksa produk UKM langsung harus berbenturan dengan produk-produk perusahaan multinasional. 2 Tuntutan masyarakatkonsumen akan mutu produkhasil produksi yang kian tinggi dengan bench-mark pada produk-produk luar negeri. Hasil total perkalian bobot dan peringkat untuk kedua faktor eksternal, yaitu: peluang dan ancaman, menghasilkan selisih nilai sebesar 0,13 seperti yang terlihat pada Tabel 22. Nilai sebesar 0,13 merupakan angka yang bernilai positif yang berada pada sumbu Y matriks dampak pengaruh menyilang dan hampir pasti berada pada kuadran I atau kuadran IV yang selanjutnya akan diketahui strategi tipe apa yang perlu di rumuskan dalam pengembangan UKM di Kabupaten Bogor.

4.3. Penentuan Strategi

Hasil penentuan bobot dan peringkat melalui metoda analisis Internal-Eksternal Factor Evaluation selanjutnya diplot dalam Matrik Dampak Pengaruh Menyilang Cross Impact Matrix untuk menentukan posisi organisasi dan strategi generik umum seperti yang terlihat pada gambar 8. Gambar 8. Matrik Dampak Pengaruh Menyilang Peluang Ancaman 0,21 ; 0,13 38 Matrik dampak pengaruh menyilang pada Gambar 5 menunjukkan bahwa secara umum posisi UKM agroindusti berkaitan dengan strategi pengembangan terletak pada koordinat 0,21; 0,13 dan menempati kuadran I. Posisi tersebut mengindikasikan bahwa dalam pengembangan kebijakan UKM agroindustri dapat menggunakan strategi yang bersifat agresif dengan mempertimbangkan kendala maupun sumberdaya yang tersedia. Agresif dalam arti UKM perlu memberdayakan dirinya dan diberdayakan melalui penumbuhan iklim usaha yang mendukung bagi pengembangan UKM dan pembinaan serta pengembangan UKM serta kemitraan usaha. Pemberdayaan UKM dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sehingga UKM menjadi tangguh dan mandiri. UKM yang tangguh, madiri dan berkembang dengan sendirinya akan meningkatkan produk daerahnasional, kesempatan kerja, ekspor serta pemerataan hasil-hasil pembangunan yang pada gilirannya akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap penerimaan negara atau daerah. Dalam konteks internasional dan dalam era persaingan bebas, UKM harus agresif dengan memnbangun persekutuan strategis diantara UKM sendiri. Aliansi yang terbentuk harus dapat memberikan keuntungan kepada pihak yang terlibat di dalamnya. Kerjasama antara UKM harus memusatkan diri pada keunggulan kompetitif yang dimilikinya. 39 Tabel 5. Analisis SWOT KEKUATAN S KELEMAHAN W 1 Sumber Penciptaan Wirausaha Baru 1 SDM yang handal sesuai kebutuhan terbatas INTERNAL 2 Memiliki tingkat fleksibilitas tinggi dalam menghadapi dinamika perubahan pasar 2 Penguasaan teknologi terbatas 3 Menggunakan teknologi sederhana sampai madya barriers to entry rendah 3 Akses terhadap sumber-sumber dana terbatas 4 Tidak memerlukan skill yang tinggi 4 Mutu produk belum mencapai kualitas ekspor 5 Rendahnya jwa kewirausahaan 6 Masih terbatasnya institusi pemasaran bagi produk ukm, sehingga produk ukm kurang dikenal 7 Kesadaran dalam menerapkan HaKI masih rendah 8 Kemampuan mengakses pasar terbatas, khususnya dengan pemanfaatan teknologi informasi EKSTERNAL 9 Batasankriteria tentang UKM masih beragam. PELUANG O STRATEGI SO STRATEGI WO 1 Dukungan dan komitmen pemerintah semakin tinggi terhadap pengembangan UKM 1 Mewujudkan UKM menjadi usaha yang efisien, sehat, dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan ekonomi daerah. 1 Memberikan perhatian yang lebih besar pada proses formulasi kebijakan 2 SDA lokal cukup tersedia 2 Mendorong UKM agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan. 2 Membuka pasar bagi produk dan jasa UKM 3 Peluang pasar lokaldalam negeri besar 3 Meningkatkan akses UKM kepada sumber dana dan modal 4 Tersedianya SDM angkatan kerja yang cukup besar 4 Pengembangan unit-unit pelayanan pengembangan UPT 5 Semakin banyak komoditi yang dapat dikembangkan seiring dengan terbukanya akses pasar khususnya AFTA 6 Dukungan fasilitas telekomunikasi yang semakin baik dapat mempermudah akses pemasaran. ANCAMAN T STRATEGI ST STRATEGI WT 1 Tingkat kepercayaan konsumen akan kualitas dan keandalan produk dalam negeri terlebih lagi ukm belum juga membaik 1 Meningkatkan pertumbuhan UKM 1 Memperkuat institusi pendukung gerakan pengembangan UKM 2 Globalisasi memaksa produk ukm langsung harus berbenturan dengan produk-produk perusahaan multinasional. 2 Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM 2 - Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan UKM dalam kompetisi di tingkat daerah, nasional, dan internasional. 3 Tuntutan masyarakatkonsumen akan mutu produkhasil produksi yang kian tinggi dengan bench- mark pada produk-produk luar negeri 3 Restrukturisasi strategi pembangunan ekonomi ke arah ekonomi kerakyatan 3 Pengembangan unit-unit pelayanan pengembangan BDS dan BDC 4 Pengusaha dagang kecil terpinggirkan sebagai akibat munculnya pedagang eceran skala besar nasional dan internasional di sekitar pasar tradisional 4 Pengembangan sentra dilaksanakan berdasarkan skala prioritas berdasarkan komoditi dan lokasi, 4 Pengembangan lembaga pendukung lainnya Perbankan, transportasi dan jasa lainnya Hasil penentuan alternatif pilihan strategi bagi pengembangan kebijakan UKM, sebagaimana hasil analisis dari dampak silang antar faktor-faktor: internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman pada Tabel 23, dapat diuraikan sebagai berikut: 40 a Mewujudkan UKM menjadi usaha yang efisien, sehat, dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan ekonomi daerah. b Mendorong UKM agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan. c Memberikan perhatian yang lebih besar pada proses formulasi kebijakan. d Membuka pasar bagi produk dan jasa UKM. e Meningkatkan akses UKM kepada sumber dana dan modal. f Pengembangan unit-unit pelayanan pengembangan UPT. g Meningkatkan pertumbuhan UKM. h Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM i Restrukturisasi strategi pembangunan ekonomi ke arah ekonomi kerakyatan. j Pengembangan sentra dilaksanakan berdasarkan skala prioritas berdasarkan komoditi dan lokasi. k Memperkuat institusi pendukung gerakan pengembangan UKM. l Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan UKM dalam kompetisi di tingkat daerah, nasional, dan internasional. m Pengembangan unit-unit pelayanan pengembangan BDS Business Development Services dan BDC Business Development Center n Pengembangan lembaga pendukung lainnya Perbankan, transportasi dan jasa lainnya. Alternatif strategi kebijakan pengembangan UKM yang dihasilkan berdasarkan analisis SWOT selanjutnya dipilih 4 strategi yang penting dan kemudian ditetapkan satu prioritas yang paling utama dengan menggunakan metode PHA. 41

5. STRATEGI PENGEMBANGAN UKM