87
4.1.4 Hambatan Dalam Pelaksanaan Eksekusi Hak Tanggungan di PT. BRI
Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu
Menurut Cahyadi Tri W. Account Officer PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu, hambatan-hambatan yang dialami dalam pelaksanaan eksekusi Hak
Tanggungan adalah ada beberapa debitur yang sulit untuk diajak bernegoisasi dalam penyelesaian kredit, kemudian ada debitur yang protes terhadap harga lelang agunan
sehingga pelaksanaan eksekusi menjadi terhambat karena debitur tidak sepakat jaminannya dilelang dan tetap mengharapkan harga yang tinggi akibatnya
menghabiskan waktu yang lama untuk negoisasi. Dan yang terakhir adalah adanya upaya hukum dari pihak debitur yaitu gugatan ke Pengadilan Negeri yang keberatan
atas pelaksanaan eksekusi jaminan. wawancara dengan Bapak Cahyadi Tri W. Account Officer PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu, tanggal 11 Juni 2013
Pernyataan tersebut juga diklarifikasikan oleh Irawan Bagus S. Bagian Administrasi Kredit PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu yang mengatakan
bahwa: “…Kalau masalah hambatan, ada beberapa hal yang menghambat
jalannya eksekusi. Yang cukup menyita waktu itu saat melawan debitur di pengadilan mas. Jadi pekerjaan utama kita terganggu untuk
mengikuti proses sidang yang lumayan lama. Dasar gugatannya ya ia merasa keberatan terhadap pelaksanaan ekskusi Jaminan yang
dilakukan oleh pihak bank. Untuk masalah lainnya itu ada yang tidak setuju dengan harga lelang, terus ada yang sulit diajak mediasi dalam
pelaksanaan lelang…”. wawan cara dengan Irawan Bagus S. Bagian Administrasi Kredit PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu,
tanggal 10 Juni 2013.
88
Menurut hasil wawancara dengan debitur bernama C nama disamarkan untuk menjaga kode etik Perbankan yang melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri atas
keberatan terhadap pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan yang dilakukan PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu mengatakan bahwa :
“…Sebelumnya bank telah memberikan penyelamatan kredit saat saya kesulitan membayaran angsuran pokok beserta bunganya selama 9
sembilan bulan berturut-turut. Dan pada saat berjalan penyelamatan kredit, saya kembali menunggak pembayaran angsuran pokok beserta
bunganya. Perubahan syarat perjanjian kredit telah diubah sebanyak 2 dua kali, tetapi saya tetap kesusahan untuk membayar angsuran
beserta bunganya sehingga menurut pihak bank jaminan saya harus dilelang. Kemudian pihak bank memberikan surat peringatan untuk
dilaksanakannya eksekusi terhadap jaminan kredit saya. Saya tentu keberatan dong mas jika jaminan saya dieksekusi. Karena saya itu
beranggapan bahwa perjanjian kredit tersebut masih bisa saya jalankan dengan merubah lagi persyaratan perjanjian kredit, sehingga saya
melakukan permohonan gugatan ke Pengadilan Negeri atas keberatan terhadap pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan yang dilakukan oleh
PT. BRI Persero
Tbk. Kantor Cabang Cepu…”. wawancara dengan debitur C nama disamarkan untuk menjaga kode etik perbankan,
tanggal 6 Juli 2013 Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dialami
pihak kreditur dalam pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan yang dilakukan PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Cepu adalah:
1. Debitur yang berbelit-belit
2. Ketidakcocokan harga lelang
3. Upaya perlawanan hukum debitur
89
4.2 PEMBAHASAN