37
12. Hak Tanggungan wajib didaftarkan publisitas;
13. Pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan mudah dan pasti;
14. Hak Tanggungan dapat diberikan dengan disertai janji-janji tertentu Sutedi,
2010: 34. 2.4.6
Hapusnya Hak Tanggungan Hak Tanggungan yang membebani tanah danatau bangunan dapat hapus
sebagaimanan diatur dalam Pasal 18 Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan serta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, apabila terjadi
hal-hal sebagai berikut: 1.
Utang yang dijamin sudah lunas; 2.
Hak Tanggungan tersebut dilepaskan secara sukarela oleh pemegangnya; 3.
Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penghapusan penetapan peringat yang telah ditetapkan oleh ketua Pengadilan Negeri;
4. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani dengan Hak Tanggungan
Purnamasari, 2011:70-71.
2.5 Wanprestasi dan Kredit Macet
Kredit macet pada mulanya selalu diawali dengan terjadinya “wanprestasi”
ingkar janji atau cidera janji, yaitu suatu keadaan dimana debitur tidak mau dan atau tidak mampu memenuhi janji-janji yang telah dibuatnya sebagaimana tertera dalam
perjanjian kredit Hatiyani, 2010: 28.
38
Tindakan wanprestasi membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk
memberikan ganti rugi, sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu pihak pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut. Tindakan wanprestasi ini dapat
terjadi karena : 1.
Kesengajaan; 2.
Kelalaian; 3.
Tanpa Kesalahan tanpa kesengajaan atau kelalaian. Akan tetapi berbeda dengan Hukum Pidana atau hukum tentang perbuatan
melawan hukum, Hukum Kontrak tidak begitu membedakan apakah suatu kontrak tidak dilaksanakan karena adanya unsur kesalahan dari para pihak atau tidak.
Akibatnya umumnya tetap sama, yakni pemberian ganti rugi dengan perhitungan- perhitungan tertentu. Kecuali tidak dilaksanakan kontrak tersebut karena alasan-
alasan pemaksaan, yang umumnya memang membebaskan pihak yang tidak memenuhi prestasi untuk sementara atau selama-lamanya.
Suatu kredit digolongkan sebagai kredit macet sejak tidak ditepatinya atau dipenuhinya ketentuan yang tercantum dalam perjanjian kredit, yaitu apabila debitur
selama tiga kali berturut-turut tidak membayar angsuran dan bunganya Muljono, 1996: 65.
Sedangkan menurut Pasal 4 SK Direktur BI Nomor 30267KEPDIR tanggal 27 Februari 1998, Kredit macet bad-debt yaitu apabila memenuhi kriteria :
39
1. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui
270 dua ratus tujuh puluh hari; atau 2.
Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; atau 3.
Dari segi hukum atau kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.
Sebelum batas akhir pengembalian pinjaman, terlihat tanda-tanda sebagai berikut:
1. Sebelum jatuh tempo, rekening tidak menunjukkan mutasi debit dan kredit;
2. Kredit mengalami penunggakan pembayaran premi secara terus menerus;
3. Adanya tanda-tanda bahwa debitur tidak sanggup lagi membayar bunga atas
kredit yang diberikan oleh bank. Apabila terjadi tanda-tanda seperti diatas, maka pihak bank akan memberi
teguran kepada debitur dan jika dalam waktu satu bulan teguran ini tidak ditanggapi maka diadakan teguran untuk kedua kalinya. Dan juga teguran kedua juga tidak
ditanggapi oleh debitur, akan diberikan untuk ketiga kalinya terakhir disertai dengan pemanggilan terhadap debitur. Lalu terhadap debitur ini diberikan untuk
menyelesaikan pinjamannya. Setelah batas akhir pengembalian tiba ternyata debitur tidak dapat mengembalikan pinjaman beserta bunganya maka debitur diberi upaya
penyelamatan kredit bermasalah oleh pihak bank. Akan tetapi bila hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa debitur sudah tidak mungkin atau tidak mampu untuk
mengangsur pinjamannya maka kredit tersebut diklasifikasikan sebagai kredit macet.
40
Langkah penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan bank bagi debitur yang masih mempunyai iktikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya adalah:
1 Rescheduling
Rescheduling adalah upaya penyelamatan kredit dengan melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran
kembali kredit atau jangka waktunya. 2
Reconditioning Reconditioning ialah upaya penyelamatan kredit dengan cara melakukan
perubahan atas sebagian atau seluruh syarat perjanjian kredit, yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, dan persyaratan
lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo kredit. 3
Restructuring Restructuring ialah upaya penyelamatan dengan melakukan perubahan syarat-
syarat perjanjian kredit yaitu antara lain dengan : Penurunan suku bungan kredit; Perpanjangan jangka waktu kredit; Pengurangan tunggakan bunga;
Pengurangan tunggakan pokok; Penambahan fasilitas kredit; dan Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara Hariyani, 2010: 39.
Apabila upaya penyelamatan kredit yang dilakukan oleh bank ternyata tidak berhasil, maka bank dapat melakukan tindakan lanjutan berupa penyelesain kredit
macet melalui program penghapusan kredit macet. Bagan langkah penyelamatan kredit bermasalah dan penghapusan kredit macet di bank umum yaitu sebagai berikut
Hariyani, 2010:153:
41
Gambar 2.2 Langkah Penyelamatan Kredit Bermasalah Dan Penghapusan
Kredit Macet Di Bank Umum
Kredit Bermasalah Penjadwalan Kembali
Rescheduling Persyaratan Kembali
Reconditioning Penataan Kembali
Restruckturing
Bank bertambah sehat Debitur tambah maju
Sektor riil berkembang Kualitas Kredit Membaik
Berhasil Gagal
Hapus Buku Hapus Tagih
Penyelesaian Kredit
Non Litigasi Litigasi
1. Gugatan perdata via Pengadilan
Negeri 2.
Eksekusi Grosse akta pengakuan utang
3. Eksekusi sertifikat HT
4. Permohonan pailit via
Pengadilan Niaga 5.
Pelelangan agunan via Lelang Eksekusi melalui Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL
1. Penjualan portofolio kredit macet
2. Pengembalian agunan debitur
3. Alternatif penyelesaian sengketa
4. Penjualan agunan via parate
eksekusi 5.
Penjualan agunan di bawah tangan
6. Penjualan agunan secara sukarela
7. Penjualan agunan via lelang
sukarela
42
2.6 Eksekusi Hak Tanggungan