Pembiayaan. Rancangan APBDes dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa bersama BPD menetapkan APBDes setiap tahun
dengan Peraturan Desa. Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan, yakni lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintahan desa dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan
ditetapkan dengan Peraturan Desa. Salah satu fungsi lembaga kemasyarakatan adalah sebagai penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan. Hubungan kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan pemerintahan desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Tinjauan Yuridis Peraturan Daerah Mengenai Sistem Pemeritahan Desa di Kabuapten Semarang dan Kabupaten Wonosobo”.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Belum efektifnya perencanaan dari bawah yang disebabkan oleh kurang akuratnya data pendukung perencanaan pembangunan.
2. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan pembangunan dan masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat
dalam musyawarah perencanaan pembangunan. 3. Kemampuan keuangan desa dalam pembangunan masih terbatas.
4. Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal.
5. Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa dan tata kelola pemerintahan desa.
6. Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
7. Belum optimalnya kapasitas perangkat desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa baik secara kelembagaan, sumber daya manusia
maupun mananjemenketatalaksanaan. 8. Belum siapnya SDM aparatur desa yang akan mengelola Alokasi Dana
Desa 9. Minimnya sumber-sumber pendapatan desa untuk menopang APBDes.
10. Sebagian besar kepala desa belum memiliki kompetensi yang memadai untuk menyelenggarakan pemerintahan desa.
11. Adanya perbedaan Peraturan daerah tiap-tiap daerah yang mengatur tentang Pemerintahan Desa.
1.3 Pembatasan Masalah
Tinjauan Yuridis Peraturan Daerah Mengenai Sistem Pemeritahan Desa di Kabuapten Semarang dan Kabupaten Wonosobo. Pembatasan ini dilakukan guna
mendapatkan hasil yang lebih intensif dan karya tulis ini tidak menyimpang dari judul yang telah ditetapkan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Legislasi Peraturan Daerah yang mengatur mengenai pemerintahan desa di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Wonosobo.
2. Isu-isu strategis mengenai Peraturan Daerah yang mengatur mengenai pemerintahan desa di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Wonosobo.
a. Struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa b. Badan Permusyawaratan Desa BPD
c. Kepala desa d. Perangkat desa
e. Lembaga kemasyarakatan f. Kerjasama desa
g. Sumber pendapatan desa h. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa.
1.4 Rumusan Masalah