Peraturan Daerah KabupatenKota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sekurang-kurangnya memuat:
a. Sumber pendapatan;
b. Jenis pendapatan;
c. Rincian bagi hasil pajak dan retribusi daerah;
d. Bagian dana perimbangan;
e. Persentase dana alokasi desa;
f. Hibah;
g. Sumbangan;
h. Kekayaan.
2.4.6 Anggaran Pendapatan Desa APBDes
Pasal 1 angka 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, menjelaskan bahwa “Anggaran Pendapatan
Desa, selanjutnya disebut APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan
Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa”.
2.4.7 Kerjasama Desa
Untuk kepentingan pembangunan, desa dapat mengadakan kerjasama, yang diatur dengan keputusan bersama dan dilaporkan kepada bupatiwalikota
melalui camat. Kerjasama antardesa dan desa dengan pihak ketiga, dilakukan sesuai kewenangan yang dimiliki. Kerjasama ini dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pelaksana dari kerjasama ini dapat dibentuk badan kerjasama.
Desa dapat mengadakan kerja sama antar desa untuk kepentingan desa masing-masing. Pasal 83 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa, menyebutkan kerja sama meliputi bidang:
a. Peningkatan perekonomian masyarakat desa; b. Peningkatan pelayanan pendidikan;
c. Kesehatan; d. Sosial budaya;
e. Ketentraman dan ketertiban; danatau f. Pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan. Pengaturan lebih lanjut mengenai desa ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Perda, dimana perda dimaksud wajib menghormati hak, asal-usul dan adat istiadat yang berlaku di desa.
63
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode memegang peran penting dalam mencapai suatu tujuan, termasuk juga metode dalam suatu penelitian. Metode penelitian yang dimaksud adalah
cara-cara melaksanakan penelitian yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan berdasarkan
fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. “Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menentukan aturan hukum,
prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi” Marzuki, 2010: 35. Dalam menyusun skripsi ini, penyusun
menggunakan penelitian sebagai berikut.
3.1 Dasar Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Menurut Johnny Ibrahim 2006: 57 penelitian hukum normatif adalah “suatu prosedur penelitian
ilmiah untuk menentukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan dari sisi normatifnya”.
Spesifikasi penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif. David Williams dalam Moleong 2007: 5 menuliskan bahwa “penelitian kualitatif
adalah pengumpulan data suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara ilmiah”. Pada
penelitian kualitatif ini analisis terhadap dinamika hubungan fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif merupakan