2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok
Menurut Mugiarso 2007: 66, Layanan bimbingan kelompok yaitu “dimana siswa diajak bersama-sama mengemukakan pendapat tentang topik-topik yang
dibicarakan dan mengembangkan bersama permasalahan yang dibicarakan pada kelompok, sehingga terjadi komunikasi antara individu di kelompoknya kemudian
siswa dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang diinginkan dapat terungkap di kelompok”. Menurut Sarono 2008: 09, “Bimbingan Kelompok, yaitu layanan
yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir atau jabatan, dan pengambilan keputusan,
serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok”. Menurut Prayitno 1994: 309, “Bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan dalam suasana
kelompok”. Menurut Jalal 2007: 57
Bimbingan kelompok adalah layanan dimana Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-
kelompok kecil 5 s.d. 10 orang. Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum common problem dan tidak rahasia, seperti: cara-cara
belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stres.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir atau jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui kelompok-
kelompok kecil. Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat
para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia.
2.3.2 Unsur-unsur dalam Bimbingan Kelompok
Prayitno 1995: 27 menjelaskan ada beberapa unsur dalam Bimbingan Kelompok antara lain sebagai berikut:
2.3.2.1 Unsur utama suasana kelompok
Unsur utama dalam bimbingan kelompok antara lain: 2.3.2.1.1
Saling hubungan Antara anggota Saling hubungan antara anggota kelompok sangatlah penting. Sebaliknya
hubungan anggota kelompok dengan pemimpin kelompok tidaklah begitu penting. Jika dalam kelompok hanya terjadi hubungan antara anggota dengan pemimpin
kelompok, dan hubungan antara anggota kelompok tidak terjadi maka bisa di katakana bahwa dinamika kelompok tidak terjadi. Hal itu akan terlihat seperti
hubungan antara guru dengan murid atau sekumpulan penonton terhadap lakon. 2.3.2.1.2
Tujuan Bersama Tujuan bersama adalah pusat dari kegiatankehidupan kelompok. Dalam
“kelompok tugas” tujuan bersama kelompok jelas, yaitu menjalankan tugas yang dibebankan kepada kelompok itu. Dalam hal ini semua anggota kelompok
memusatkan diri pada satu tujuan tertentu. Dalam “kelompok bebas” tujuannya tidaklah jelas atau kabur. Maka tugas kelompoklah untuk bersatu menentukan
tujuan yang hendak mereka raih bersama.
2.3.2.1.3 Itikad dan Sikap Para Anggota Kelompok
Itikad dan sikap para anggota kelompok sangat menentukan kehidupan kelompok.
2.3.2.1.4 Kemandirian
Kemandirian merupakan unsur yang penting dalam kelompok. Hal ini akan menciptakan ketidaktergantungan antara satu dengan yang lainnya dalam
kelompok. 2.3.2.2
Anggota kelompok
Dalam unsur anggota kelompok yang akan dijelaskan yaitu tentang keragaman dan keseragaman serta peranan anggota kelompok:
2.3.2.2.1 Keragaman dan Keseragaman
Pertimbangan mengenai keragaman dan keseragaman ciri-ciri para anggota kelompok itu perlu diperhatikan, yaitu berdasarkan jenis kelompok,
umur, kepribadian dan hubungan awal. 2.3.2.2.2
Peranan Anggota Kelompok Peranan anggota kelompok diantaranya adalah:
a Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antara anggota
kelompok b
Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok
c Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama
d Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan
baik
e Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan
kelompok f
Mampu berkomunikasi secara terbuka g
Berusaha membantu anggota lain h
Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalankan peranannya
i Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu
2.3.2.3 Pemimpin Kelompok
Unsur dalam pemimpin kelompok antara lain: 2.3.2.3.1
Ketrampilan dan Sikap Serta Peranan Pemimpin Kelompok Hal ini meliputi:
a Kehendak dan usaha untuk mengenal dan mempelajari dinamika
kelompok, fungsi-fungsi pemimpin kelompok dan saling hubungan antar orang-orang didalam suatu kelompok.
b Kesediaan menerima orang lain yang menjadi anggota kelompok, tanpa
pamrih pribadi. c
Kehendak untuk dapat didekati dan membantu tumbuhnya saling hubungan antara anggota kelompok.
d Kesediaan menerima berbagai pandangan dan sikap yang berbeda, yang
barangkali sangat berlawanan terhadap pandangan pemimpin kelompok. e
Pemusatan perhatian terhadap suasana, perasaan dan sikap seluruh anggota kelompok dan pemimpin kelompok itu sendiri.
f Penimbulan dan pemeliharaan saling hubungan antara anggota kelompok.
g Pengarahan yang teguh demi tercapainya tujuan bersama yang telah
ditetapkan. h
Keyakinan akan kemanfaatan proses dinamika kelompok sebagai wahana untuk membantu para anggota.
i Rasa humor, rasa bahagia, dan rasa puas, baik yang dialami oleh pemimpin
kelompok sendiri maupun para anggota kelompok. 2.3.2.3.2
Ciri-ciri Kepemimpinan Kelompok a
Tut Wuri Handayani Tut wuri handayani yaitu yang mengikuti kegiatan kelompok itu secara
cermat, ikut serta dalam “timbul dan tenggelamnya” suasana perasaan yang mewarnai kelompok itu, dan memberikan bantuan secara tepat jika
memang bantuan itu diperlukan. b
Mengayomi vs Mengawasi Sikap ini akan berimbas kepada anggota kelompok dalam bentuk saling
hubungan dan rasa kebersamaan. c
Pemimpin Kelompok Sebagai Tokoh. Pemimpin kelompok harus mampu menjadi tokoh yang mampu ditiru oleh
anggota kelompok.
2.3.3 Tujuan Bimbingan Kelompok