5. Output
Setelah mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok siswa diharapkan memiliki sikap dan keterampilan yang lebih baik. Dalam hal ini siswa kaitannya
dengan meningkatkan minat siswa yang ditandai dengan kemampuan berimajinasi, kesadaran diri dan kesadaran terhadap orang lain. Selain itu siswa
diharapkan memiliki keterbukaan, rasa positif, empati, sikap saling mendukung dan memiliki rasa setara dan kebersamaan yang tinggi.
Menurut Anti dan Marjohan dalam Prayitno 1995:150 mengemukakan bahwa setelah mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok diharapkan
anggota mampu mengembangkan sikap dan ketrampilan sebagai berikut : a.
Sikap, meliputi tidak mau menang sendiri, tidak gegabah dalam berbicara, ingin membantu orang lain, lebih melihat aspek positif dalam
menanggapi pendapat teman-temannya, sopan dan bertanggung jawab, menahan dan mengendalikan diri, mau mendengar pendapat orang lain,
dan tidak mau memaksakan kehendak. b.
Keterampilan, meliputi mengemukakan pendapat kepada orang lain, menerima pendapat orang lain dan memberikan tanggapan secara tepat
dan positif.
2.4 Meningkatkan Minat Mengikuti Kegiatan Kepramukaan
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Minat merupakan kecenderungan untuk memilih aktivitas tertentu, kecenderungan yang terarah secara intensif terhadap sesuatu yang menimbulkan
perasaan senang dan tertarik sehingga individu termotivasi untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang disenanginya dalam jangka waktu yang cukup lama. Anak
yang berminat pada sesuatu akan memberikan perhatian kepadanya, mencarinya, mengarahkan diri kepadanya, atau berusaha mencapai atau memperoleh sesuatu
yang bernilai baginya. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat dalam belajar anak. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan akan berusaha lebih keras
untuk meraih yang diinginkannya dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan dan tidak suka terhadap suatu hal.
Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama mengadakan
pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan memberikan pertolongan sebagaimana ditegaskan
oleh tokoh kepramukaan sedunia Lord Boden Powell. Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu
kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Berdasarkan kajian teori diatas diketehaui bahwa dalam minat memiliki
beberapa aspek-aspek. Menurut Jefkins 1997: 242, menyatakan bahwa aspek- aspek dalam minat tersebut yang juga merupakan sebuah kerangka tindakan
meliputi, mendapatkan perhatian attention, ketertarikan minat interest, menimbulkan keinginan desire, keinginan conviction dan memperoleh
perlakuan action. Dalam penelitian ini peneliti bukan hanya menginginkan untuk membentuk
minat mengikuti kegiatan kepramukaan saja. Akan tetapi sampai pada tahap siswa
mampu mempraktekkan dalam bukti nyata bahwa mereka benar-benar memiliki minat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. Oleh sebab itu, maka siswa harus
menumbuhkan aspek demi aspek minat mengikuti kegiatan kepramukaan. Mulai dari memberikan perhatian terhadap minat mengikuti kegiatan kepramukaan,
ketertarikan terhadap minat kegiatan kepramukaan, menimbulkan keinginan untuk senantiasa mengikuti kegiatan kepramukaan mempunyai rasa keyakinan dalam
mengikuti kegiatan kepramukaan dan menunjukkan dalam tindakan action. Untuk mewujudkan semua itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
layanan bimbingan kelompk. Menurut Mugiarso 2007: 66 layanan bimbingan kelompok yaitu “dimana siswa diajak bersama-sama mengemukakan pendapat
tentang topik-topik yang dibicarakan dan mengembangkan bersama permasalahan yang dibicarakan pada kelompok, sehingga terjadi komunikasi antara individu di
kelompoknya kemudian siswa dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang diinginkan dapat terungkap di kelompok”. Topik-topik yang dibahas dalam hal ini
adalah pengembangan dari aspek-aspek dalam minat mengikuti kegiatan kepramukaan. Hal ini dimaksudkan, agar pada setiap pertemuan terjadi
peningkatan pada setiap aspeknya.
2.5 Paradigma Teori