Populasi Sampel Teknik Sampling

kelompok-kelompok kecil 5 s.d. 10 orang. Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum common problem dan tidak rahasia. Tahapan dalam kegiatan ini adalah pembentukan, peralihan, kegiatan dan pengakhiran. 3.3.2.2 Minat Mengikuti Kegiatan Kepramukaan Minat mengikuti kegiatan kepramukaan adalah keinginan yang kuat, gairah, kecenderungan hati yang tinggi, serta ketertarikan yang kuat terhadap kegiatan kepramukaan sehingga menyebabkan seseorang merasa senang untuk senantiasa mengikuti kegiatan kepramukaan. Indikator yang akan digunakan pada variabel ini adalah mendapatkan perhatian attention, mempertahankan minat interest, menimbulkan keinginan desire, keyakinan conviction dan memperoleh perlakuan action.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono 2009: 117., “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Selain itu menurut Arikunto 2002: 108, ”populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksudkan adalah siswa kelas X-4 SMA N 11 Semarang. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini sebanyak 35 siswa. Dengan rincian 18 orang siswa perempuan dan 17 orang siswa laki-laki. Penentuan populasi ini adalah dengan cara acak. Tabel 3.3 Jumlah populasi dalam penelitian No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Total Wanita Pria 1 X-4 18 17 35 Sumber: Data siswa

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2009: 118 “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dan berdasarkan pupulasi tersebut, yang akan menjadi sampel penelitian adalah beberapa orang siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan kepramukaan rendah, sedang dan tinggi. Kriteria minat mengikuti kegiatan kepramukaan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik, 1 Memiliki atau tidak memiliki perhatian attention terhadap kegiatan kepramukaan, 2 kemampuan untuk mempertahankan minat interest terhadap kegiatan kepramukaan, 3 Kemampuan menimbulkan keinginan desire untuk mengikuti kegiatan kepramukaan,4 dan kesediaan untuk memberikan perlakuan action untuk mengikuti kegiatan kepramukaan.

3.4.3 Teknik Sampling

Margono, 2005: 126 menyatakan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling atau sampel berstrata. Arikunto, 2006:138 menyatakan bahwa stratified random sampling digunakan apabila ada perbedaan ciri atau karakteristik antara strata- strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel. Menggunakan stratified random sampling karena peneliti mengambil siswa yang tingkat minat mengikuti kegiatan kepramuka rendah, sedang dan siswa yang tingkat minat mengikuti kegiatan kepramuka tinggi untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Selain itu teknik ini digunakan dengan pertimbangan lebih efektif dan efisien mengingat adanya keterbatasan dalam hal waktu, tenaga dan biaya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah satu kelompok eksperimen dengan jumlah 10 siswa yang tingkat minat mengikuti kegiatan kepramuka masuk dalam katagori rendah, sedang dan siswa yang minat mengikuti kegiatan kepramuka tinggi. Sampel penelitian ditentukan melalui kriteria sebagai berikut. 1 siswa yang tingkat minat mengikuti kepramukaan rendah, sedang dan siswa yang tingkat minat mengikuti kegiatan kepramukaan tinggi, 2 siswa yang memiliki heterogen jenis kelamin dan latar belakang masalah yang berbeda, 3 kelompok eksperimen dengan jumlah 10 siswa, yang tingkat minat mengikuti kegiatan kepramukaan rendah, sedang dan memasukan minat mengikuti kegiatan kepramukaan yang tinggi agar dinamika kelompok dapat muncul ketika semua anggota ikut berperan aktif dalam bimbingan kelompok. Prayitno, 2004: 9 menyatakan kekurang efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang.

3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA 8 SISWA KELAS X IIS 2 SMA N 1 MUNTILAN TAHUN AJ

1 9 215

MENINGKATKAN MINAT TERHADAP JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 1 SMK NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 10 309

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

1 17 238

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 286

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK NEGERI 1 Jambu

4 20 241

EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMANFAATKAN Efektifitas Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling (Penelitian Pada Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo).

0 2 14

EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING Efektifitas Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling (Penelitian Pada Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo).

0 3 14

Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Melalui Layanan Bimbingan Kelompok (Penelitian Pada Siswa Kelas X SMA Kesatrian 1 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009).

1 1 1

Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar siswa Kelas X SMA Negeri 15 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.

0 0 2

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DAN TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 JENEPONTO

0 1 61