5
terdorong untuk melakukan penelitian replikasi dari penelitian Irsyad dengan variabel dependen manajemen laba dan variable independennya adalah
kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, komite audit serta ukuran perusahaan. Perbedaan dari penelitian Irsyad adalalah periode tahun penelitian ini
adalah 2010-2013, sedangkan Irsyad periode tahun penelitiannya adalah 2004- 2008. Dan penelitian ini manambahkan satu lagi varibel independen yaitu ukuran
perusahaan yang dimana pada penelitian Irsyad tidak menggunakan variable independen ukuran perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik
melakukan penelitian berjudul Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian atau penjelasan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah good corporate governance, yang diproksikan
dalam kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris dan komite audit serta ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 hingga 2013?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good corporate
governace yang diproksi dalam kepemilikan manajerial, proporsi dewan
Universitas Sumatera Utara
6
komisaris dan komite audit, serta ukuran perusahaan terhadap manajemen laba yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 hingga 2013
1.4. Manfaat Peneliti
1. Bagi peniliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
mampu memberikan tambahan literatur mengenai good corporate governance
dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
2. Bagi perusahaan, peneliti berharap penelitian ini menjadi masukan
terhadap pengaruhnya good corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba di perusahaan manufaktur serta
dapat mambantu investor dalam membuat keputusan investasinya. 3.
Bagi peneliti lainnya, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi penelitian dan dasar pengembangan penelitian berikutnya mengenai
masalah yang sama. 4.
Bagi investor, menjadi masukan dan salah satu bahan pertimbangan investor dalam menentukan atau memutuskan untuk berinvestasi
pada suatu perusahaan manufaktur.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Laba
Scott 2011:423 mendefinisikan manajemen laba merupakan keputusan dari manajer untuk memilih kebijakan akuntansi tertentu yang dianggap bisa
mengurangi tingkat kerugian yang dilaporkan. Manajemen laba merupakan prilaku yang tidak dapat diterima, melakukan manajemen laba berarti suatu
pengurangan keakuratan dalam informasi laporan keuangan. Menurut Scott 2011:426 motivasi yang mendorong manajemen melakukan manajemen laba:
1. Motivasi bonus yaitu, manajer akan berusaha mengatur laba bersih
akan dapat memaksimalkan bonusnya. 2.
Hipotesis perjanjian hutang, berkaitan dengan persyaratan perjanjian hutang yang harus dipenuhi, laba yang tinggi diharapkan dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran syarat perjanjian hutang.
3. Meet Inverstor Earnings Expectations and Maintain Reputasion,
perusahaan yang melaporkan laba lebih besar daripada ekspektasi investor harga sahamnya akan mengalami peningkatan yang signifikan
karena investor memprediksi karena perusahaan akan mempunyai masa depan yang lebih baik.
4. IPO Initial Public Offering, manajer perusahaan yang akan go public
termotivasi untuk melakukan manajemen laba sehingga laba yang dilaporkan menjadi tinggi dengan harapan dapat menaikkan harga
saham perusahaan.
Manajemen adalah pihak yang dipercaya pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Dalam teori agensi pihak pemegang saham
disebut prinsipal dan manajer merupakan agensi. Prinsip utama agensi adalah suatu hubungan kerja antara yang memberi wewenang prinsipal yaitu investor
Universitas Sumatera Utara
8
pemilik dengan pihak yang menerima wewenang agensi yaitu manajer Elqorni, 2009
Tugas manajemen adalah memberikan informasi kondisi perusahaan kepada pemilik perusahaan atau pihak berkepentingan. Salah satu kendala yang
akan mucul adalah asimetri informasi. Bila terjadi asimetri informasi manajemen dan pemilik perusahaan, akan membuat manajemer untuk melakukan manajemen
laba yang dapat menyesatkan pemegang saham tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya.
2.2 Good Corporate Governance