60
untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil analisis koefisien
determinasi yang diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 16.
Tabel 4.10 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.340
a
.116 .078
.04815 a. Predictors: Constant, Ukuran_Perusahaan, Proporsi_
Dewan_Komisaris, Kepemilikan_Manajerial, Komite_Audit
b. Dependent Variable: Manajemen_Laba Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015
Dari tabel 4.10 dapat diketahui nilai R
2
R Square adalah 0,116. Artinya, besarnya pengaruh dari variabel independen yaitu 11,6
sedangkan sisanya sebesar 88,4 100 - 11,6 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba
Hasil pengujian mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,407
dengan nilai signifikansi 0,163. Nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel, serta signifikansi lebih dari 0,05 menandakan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Heny Syarah
Universitas Sumatera Utara
61
Tambunan 2011 yang mengungkapkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dan juga sejalan dengan
penelitian Fretty Siagian 2011 dan Muhammad Irsyad 2011 yang mengungkapkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Hal ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Thiodara Panjaitan 2012 yang mengungkapkan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan bedanya alat ukur yang digunakan dalam
meghitung manajemen laba dalam sektor industri yang berbeda.
4.5.2 Pengaruh porporsi dewan komisaris terhadap manajemen laba
Hasil pengujian mengenai pengaruh porporsi dewan komisairis terhadap manajemen laba menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,213
dengan nilai signifikansi 0,832. Nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel, serta signifikansi lebih dari 0,05 menandakan bahwa proporsi dewan
direksi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Heny Syarah
Tambunan 2011 dan Muhammda Irsyad 2011 yang mengungkapkan bahwa Proporsi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba. Hal ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Thiadiora Panjaitan 2012 yang mengungkapkan ukuran proporsi dewan komisaris
berpengaruh terhadap manajemen laba. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan bedanya alat ukur yang digunakan dalam meghitung
manajemen laba dalam sektor industri yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
62
4.5.3 Pengaruh komite audit terhadap manajemen laba