53
2. Nilai kepemilikan manajerial X
1
sebesar 0,002 menunjukkan bahwa setiap peningkatan kepemilikan manajerial dalam perusahaan sebesar 1
akan diikuti peningkatan tindakan manajemen laba sebesar 0,002 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
3. Nilai proporsi dewan komisaris X
2
sebesar 0,01 menunjukkan bahwa setiap peningkatan proporsi dewan komisaris dalam perusahaan sebesar
1 akan diikuti peningkatan tindakan manajemen laba sebesar 0,01 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
4. Nilai komite audit X
3
sebesar 0,339 menunjukkan bahwa setiap peningkatan komite audit dalam perusahaan sebesar 1 akan diikuti
peningkatan tindakan manajemen laba sebesar 0,339 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
5. Nilai ukuran perusahaan X
4
sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran perusahaan dalam perusahaan sebesar 1 akan
diikuti peningkatan tindakan manajemen laba sebesar 0,001 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
4.4.1 Uji parsial Uji-t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara individual menerangkan variasi. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai signifikansi t 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi t 0,05 artinya tidak
Universitas Sumatera Utara
54
terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengolahan SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficient
s t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant -.240
.083 -2.887
.005 Kepemilikan_Manajeri
al .002
.001 .138
1.407 .163
Proporsi_Dewan_Komi saris
.010 .045
.021 .213
.832 Komite_Audit
.339 .105
.319 3.225
.002 Ukuran_Perusahaan
.001 .001
.064 .642
.522 a. Dependent Variable:
Manajemen_Laba Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015
Pengujian masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variable dependen dijelaskan sebagai berikut:
1 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba
dapat diuji dengan hipotesis sebagai berikut: H
a
:bX
1
= 0 Artinya kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap manajemen laba H
1
:bX
1
≠ 0 Artinya kepemilikan manajerial secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
55
Dengan Kriteria sebagai berikut: H
a
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
H
1
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau
signifikansi 0,05 Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai t hitung
adalah 1.407. Nilai t tabel yang diperoleh dari tabel statistik pada sigifikansi 0,05 : 2 = 0,025 uji 2 sisi dengan df= n-k-1 =
99-4-1 = 94, yaitu 1,985523. Dapat diketahui bahwa nilai t hitung t tabel 1,407 1,985523 dan signifikansi 0,05
0,163 0,05, maka H
1
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 2
Pengaruh proporsi dewan komisaris terhadap manajemen laba dapat diuji dengan hipotesis sebagai berikut:
H
a
:bX
2
= 0 artinya proporsi dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap manajemen laba H
2
:bX
2
≠ 0 artinya proporsi dewan komisaris secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Dengan Kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
56
H
a
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
H
2
diterima jika t hitung t tabel unt uk α = 5 atau
signifikansi 0,05 Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai t hitung
adalah 0,213. Nilai t tabel yang diperoleh dari tabel statistik pada sigifikansi 0,05 : 2 = 0,025 uji 2 sisi dengan df= n-k-1 =
99-4-1 = 94, yaitu 1.985523. Dapat diketahui bahwa nilai t hitung t tabel 0,213 1,985523 dan signifikansi 0,05
0,832 0,05, maka H
2
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proporsi dewan komisaris secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 3
Pengaruh komite audit terhadap manajemen laba dapat diuji dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha:bX
3
= 0 artinya komite audit tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap manajemen laba H
3
:bX
3
≠ 0 artinya komite audit secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap manajemen laba. Dengan Kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
57
H
a
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
H
3
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai t hitung adalah 3,225. Nilai t tabel yang diperoleh dari tabel statistik
pada sigifikansi 0,05 : 2 = 0,025 uji 2 sisi dengan df= n-k-1 = 99-4-1 = 94, yaitu 1,985523. Dapat diketahui bahwa nilai t
hitung t tabel 3,225 1,985523 dan signifikansi 0,05 0,02 0,05, maka H
3
diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komite audit secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap manajemen laba. 4
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba dapat diuji dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha:bX
4
= 0 artinya terhadap ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap manajemen laba H
4
:bX
4
≠ 0 artinya ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap manajemen laba. Dengan Kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
58
H
a
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
H
4
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai t hitung adalah 0,642. Nilai t tabel yang diperoleh dari tabel statistik
pada sigifikansi 0,05 : 2 = 0,025 uji 2 sisi dengan df= n-k-1 = 99-4-1 = 94, yaitu 1,985523. Dapat diketahui bahwa nilai t
hitung t tabel 0,642 1,985523 dan signifikansi 0,05 0,522 0,05, maka H
4
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
4.4.2 Uji simultan Uji-F