pengucapannya. Pendapat Tarigan dikuatkan oleh Barnhart dalam Tarigan, 1989: 229 yang menyatakan bahwa kamus adalah jenis buku berisi pilihan kata-kata suatu
bahasa atau kelas kata khusus dan biasanya daftar kata disusun secara alfabetis dan lengkap dengan penjelasan-penjelasan mengenai maknanya serta informasi lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kamus merupakan sebuah acuan berisi kata, istilah atau kelas kata khusus yang
disusun secara alfabetis dan disertai makna kata atau istilah dalam bahasa tersebut atau bahasa lain serta diikuti dengan pemakaiannya.
2.2.1.1. Fungsi Kamus
Pada umumnya kamus memiliki fungsi untuk pencarian makna dan pemakaian kata. Chaer 2007:184-190 memaparkan fungsi kamus ke dalam tujuh
fungsi praktis di antaranya 1 sarana pencarian makna sebuah kata 2 sarana petunjuk pelafalan kata menggunakan ejaan fonetis 3 petunjuk pengejaan kata yang
benar 4 petunjuk penyukuan atau pemenggalan sebuah kata 5 sarana untuk menunjukkan kata baku pada suatu bahasa 6 sebagai sumber informasi kata tersebut
baik asal-usul kata, kategori gramatikal kata, maupun penggunaan kata 7 sumber istilah.
Berdasarkan fungsi kamus tersebut, dapat disimpulkan mengenai fungsi kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang dikembangkan adalah
sebagai sarana untuk mengetahui makna kata bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia serta sebaliknya. Di samping fungsi tersebut, kamus praktis Jawa-Indonesia dan
Indonesia-Jawa ini juga berfungsi sebagai sarana belajar ejaan bahasa Jawa yang baik melalui fitur audiolingual.
2.2.1.2. Jenis Kamus
Chaer 2007:196-202 membagi jenis kamus ke dalam tiga sub pokok, di antaranya berdasarkan kategori ukuran, isi, dan bahasa sasarannya. Setiap kategori
kamus memiliki spesifikasi masing-masing. Ditinjau dari kategori ukuran, kamus dibagi menjadi dua yaitu kamus besar dan kamus terbatas. Pembagian kamus ini
didasarkan oleh tebal tipisnya sebuah kamus kaitannya dengan sedikit banyaknya lema yang disajikan serta informasi yang diberikan.
Ditinjau dari kategori isinya, kamus dibedakan menjadi dua jenis yaitu kamus umum dan khusus. Pembagian kamus ini didasarkan dari pilihan lema-lema
yang disajikan dalam kamus. Kamus umum menitikberatkan pada lema-lema umum yang digunakan suatu bahasa, sedangkan lema-lema khusus dimuat dalam kamus
khusus. Ditinjau dari kategori bahasa sasarannya kamus dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu kamus ekabahasa, kamus dwibahasa, dan kamus aneka bahasa. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut.
1 Kamus Ekabahasa
Kamus ekabahasa atau kamus monolingual merupakan kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa sasarannya. Dapat dijelaskan bahwa kata-kata
yang dimuat di dalam kamus ini dijelaskan dengan bahasa yang sama.
Kamus ini menggunakan satu bahasa, sehingga kamus ini ditujukan kepada penutur asli bahasa tersebut untuk meluaskan pengetahuannya atau mereka bukan
penutur asli bahasa tersebut namun ingin mempelajarinya. Contoh kamus ini adalah Bausastra Jawa yang memuat lema hanya dari satu bahasa Jawa yaitu
bahasa Jawa. 2
Kamus Dwibahasa Kamus dwibahasa atau kamus bilingual merupakan kamus yang bahasa
sumbernya tidak sama dengan bahasa sasarannya. Kamus ini disusun tidak dalam satu bahasa, artinya kata-kata dari bahasa yang dikamuskan dijelaskan dengan
kata-kata bukan dari bahasa tersebut, melainkan dijelaskan dengan bahasa lain. Kamus dwibahasa ini digunakan untuk berbagai kebutuhan praktis. Salah
satunya adalah pembaca dapat mengartikan kata dari bahasa satu ke bahasa lainnya. Contoh dari kamus ini adalah Kamus Bahasa Jawa-Indonesia karangan
Prabawa yang menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dalam wilayah kajiannya.
3 Kamus Aneka bahasa
Kamus aneka bahasa merupakan kamus yang lema-lema bahasa sumbernya dijelaskan dengan padanannya dalam tiga bahasa atau lebih. Pada umumnya
bahasa sumber hanya dijelaskan dengan padanan kata dari bahasa sasaran. Contohnya adalah Kamus Indonesia-Inggris-Arab karangan Abdullan bin Nuh dan
Omar Bakry.
Adapun kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa yang dikembangkan dalam penelitian ini termasuk pada kamus praktis dan kamus
dwibahasa. Hal ini didasarkan pada dua hal yaitu lema-lema dalam kamus ini dan bahasa sasarannya. Kamus yang dikembangkan dalam penelitian ini memuat kosakata
bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan bahasa sasaran yang berbeda dengan bahasa sumbernya.
2.2.1.3. Cara Penyusunan Kamus