lema yang akan disajikan. Bausastra yang dikeluarkan Balai Bahasa D.I.Yogyakarta dan aplikasi KBBI online digunakan sebagai sumber kamus.
Langkah  ketiga  yaitu  tahap  pengumpulan  data.  Setelah  data  yang  telah dibina,  selanjutnya  adalah  menyusun  kata  atau  lema  berdasarkan  kata  dasar,  kata
berimbuhan,  kata  berulang,  frasa,  dan  bentuk-bentuk  idiomatik.  Guna  memudahkan pencarian dan pendataan, maka data yang terkumpul disusun secara alfabetis.
Langkah  selanjutnya  yaitu  memberikan  makna  dalam  bahasa  sasaran. Bahasa  sasarannya  hanya  bahasa  Indonesia  mengingat  kamus  ini  adalah  kamus
dwibahasa.  Pada  kamus  juga  diberikan  kemungkinan  makna  atau  arti  dari  sebuah lema. Pemberian makna melalui beberapa proses revisi. Diharapkan makna kata yang
ditampilkan benar dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Pemberian label-label informasi adalah langkah terakhir dalam penyusunan
kamus dari segi materi. Informasi  yang disajikan dalam kamus  yaitu informasi jenis kata  termasuk  ke  dalam  ragam  ngoko  atau  krama.  Pemberian  label  informasi
mencakup  pula  pemberian  audio  pengucapan.  Langkah  yang  dilakukan  yaitu merekam suara menggunakan format .amr untuk menghindari ukuran aplikasi terlalu
besar.
4.2.2. Perancangan  Sistem  Kamus  Praktis  Jawa-Indonesia  dan  Indonesia-Jawa
Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android
Sebuah aplikasi akan berjalan dengan baik jika dilakukan perancangan yang
baik pula. Beberapa hal dibahas dalam bagian ini meliputi;  use case diagram kamus
Input Kata Petunjuk
Tentang Keluar
User
Gambar 4.1. Use case diagram
praktis , activity case diagram kamus, dan flowchart kamus Jawa-Indonesia. Use case diagram kamus dapat dilihat pada bagan berikut.
Berdasarkan  diagram  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa  pada  aplikasi, pengguna  dapat  melakukan  beberapa  aktifitas  mengenai  kamus  praktis  Jawa-
Indonesia  dan  Indonesia  Jawa  ini.  Aktifitas  tersebut  yaitu  menerjemahkan  kata  dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia atau sebaliknya, mengetahui petunjuk penggunaan
kamus,  informasi  aplikasi,  dan  mengakhiri  aplikasi.  Apabila  mengakses  menu bausastra,  maka  aktifitas  yang  dapat  dilakukan  yaitu  menerjemahkan  kata  baik  dari
bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Pada menu bausastra,  pengguna  juga  dapat  mengetahui  pengucapannya  melalui  audio  sebagai
realisasi kamus berbasis audiolingual. Aktifitas  pada  menu  bausastra  dapat  digambarkan  pada  activity  diagram
berikut.
Pada  bagan  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  kata  yang  dimasukkan  ke  kolom secara otomatis akan menampilkan daftar lema pada database. Hal ini menggunakan
kemampuan  auto  complete  text  yang  memungkinkan  pengguna  dapat  mencari  arti kata dengan waktu yang relatif singkat. Apabila kata yang diketikkan tidak terdapat di
dalam database, maka program tidak menampilkan terjemahan kata. Pada menu ini, user dapat menerjemahkan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya.
Secara  keseluruhan,  alur  program  kamus  ini  dapat  dilihat  pada  flowchart berikut.
Gambar 4.2.
Activity Case Diagram
INPUT KATA AUTO COMPLETE TEXT
MENAMPILKAN DAFTAR KATA
DATA TIDAK COCOK DENGAN DATABASE
DATA TIDAK TAMPIL
Pada gambar di  atas, terdapat  empat menu utama  yaitu  bausastra  kamus, pituduh  petunjuk,  dan  babagan  tentang.  Berdasarkan  flowchart  di  atas,  alur
pertama merupakan alur untuk menerjemahkan, alur kedua merupakan alur petunjuk yang  berisi  petunjuk  singkat  penggunaan  kamus,  alur  ketiga  merupakan  informasi
mengenai  aplikasi  dan  pengembang,  serta  alur  keempat  adalah  alur  mengakhiri aplikasi kamus.
4.2.3. Desain  Aplikasi  Kamus  Praktis  Jawa-Indonesia  dan  Indonesia-Jawa