Hasil Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia

4.3. Hasil Uji Validasi Terhadap Model Kamus Praktis Jawa-Indonesia dan

Indonesia-Jawa Berbasis Audiolingual pada Aplikasi Android. Subbab ini berisi deskripsi hasil penilaian ahli terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa pada aplikasi android yang meliputi hasil uji validasi materi dan sistem. Aspek penilaian dan validasi atas prototipe mencakup beberapa hal yakni tampilan kamus, penggunaan kamus, kompatibilitas, dan materi. Validasi ahli terhadap model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa bertujuan untuk mendapatkan peniaian terhadap prototipe dimana hasilnya akan dijadikan acuan dan bahan pertimbangan perbaikan. Adapun penjabaran uji ahli validasi sebagai berikut.

4.3.1. Hasil Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia

Validasi materi kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual meliputi hal-hal mengenai kebahasaan baik bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia. Penilaian materi kamus melibatkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gambar 4.11 tampilan keluar aplikasi dengan yang bertugas untuk memvalidasi adalah Sutarsih dan Sunarti. Beliau adalah pegawai kantor Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang memiliki pengalaman dalam menyusun sebuah kamus. Pada saat pengambilan data, beliau berdua juga sedang menyusun kamus bahasa Jawa. Aspek penilaian materi kamus mencakup atas empat hal yaitu ketersediaan kosakata, kesesuaian lema-lema kamus elektronik dengan kamus utama, kesesuaian audio dengan lema yang ditampilkan, dan kejernihan atau kejelasan audio. Validator materi tidak hanya memberikan penilaian terhadap materi yang disajikan, namun juga memberikan penilaian mengenai keseluruhan aspek kamus baik tampilan, penggunaan, dan kompatibilitas kamus. Alasannya, kamus juga perlu mendapat penilaian secara universal. Adapun hasil validasi oleh ahli materi sebagai berikut. Tabel 4.1. Hasil Uji Validasi Materi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia No. Aspek Nilai Penguji 1 Nilai Penguji 2 1 Kosakata yang disediakan memenuhi kebutuhan 4 4 2 Lema dalam kamus android sesuai dengan makna dalam kamus cetak Bausastra dan KBBI 3 4 3 Audio lema sesuai dengan lema yang ditampilkan 4 1 4 Audio pada kamus andoid jelas dan mudah didengarkan 3 4 JUMLAH 14 13 NILAI MAKSIMAL 16 16 Data tabulasi di atas selanjutnya diolah menjadi persentase. Berikut hasil penilaian yang diolah menjadi persentase menggunakan rumus. P = = = = 84,375 Persentase yang didapat sebesar 84,375 , maka dapat dikategorikan sangat baik. Hasil tersebut perlu penjabaran yang lebih eksplisit karena masih berupa angka. Data yang digunakan untuk mendeskripsikan adalah data persentase serta jawaban pertanyaan pendukung yang meliputi saran dan penjelasan pemberian nilai di atas. Menurut penilai, lema-lema yang disajikan cukup mewakili kosakata sehari- hari. Penambahan kosakata yang belum tercantum dalam kamus perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Contohnya adalah kata leher, sepatu, dan sandal. Segi kesesuaian lema pada kamus android dengan Bausastra dan KBBI mendapatkan skor tiga dan empat. Penilaian dari salah satu ahli bahasa tersebut menyebutkan bahwa terdapat frasa „dengan lagi‟. Menurutnya, kata tersebut bukan termasuk ke dalam golongan frasa. Oleh karena itu, lema dengan lagi perlu dihapus agar makna selaras dengan makna dalam KBBI. Berikut perubahan dari sebelum dan sesudah validasi. Penilaian kamus android dari segi materi juga meliputi mengenai kesesuian audio pengucapan dengan lema yang ditampilkan. Pada segi ini, ahli materi mempunyai sudut pandang yang berbeda. Penguji satu atau penilai satu mempunyai sudut pandang bahwa audio pengucapan sudah sesuai dengan lema yang ditampilkan. Penguji dua memiliki sudut pandang bahwa audio tidak sesuai dengan lema karena tidak ada lema yang ditulis secara fonetis. Penguji dua menghendaki untuk ditambahkan penulisan fonetis tiap kata. Saran dan masukan oleh penguji dua menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan kamus ini dengan beberapa alasan konseptual. Hal pertama, dalam sistem operasional tidak tersedia font-font simbol fonetis. Penulisan secara fonetis bisa dimasukkan ke dalam kamus jika diubah menjadi format .jpg atau .png, selanjutnya diubah menjadi bugs. Proses yang demikian mengakibatkan ukuran aplikasi menjadi besar dan memberatkan kinerja smartphone. Hal kedua yakni Gambar 4.12. gambar sebelum dan sesudah kata‟dengan lagi‟ dihapus mengurangi fungsi dan manfaat audio. Fungsi ditambahkan audio adalah guna memberikan contoh secara langsung pengucapan kata. Aspek terakhir adalah untuk kejelasan dan kejernihan audio pengucapan kamus yang dinilai baik oleh penguji. Pengucapan jelas dan sesuai dengan kaidah bahasa Jawa. Ditegaskan pada fonem-fonem d,dh,th. Pada beberapa bagian masih terdapat kata yang tidak terdengar suaranya. Audio tidak muncul pada kata disebabkan oleh bugs, artinya pada databse antara nama lema dan audio yang dipanggil tidak sama. Kata-kata yang ditemukan tidak muncul audionya di antaranya adalah wanti-wanti, wayah, nedha, dan tindak. Pada proses revisi sistem operasional diperbaiki guna mengatasi hal tersebut. Segi tampilan, penggunaan kamus, dan kompatibilatas, secara keseluruhan para ahli materi memberikan nilai baik pada model kamus ini. Tampilan kamus sederhana dan cukup menarik. Kelebihannya adalah penggunaan kamus yang tidak sulit dan kompatibel di android jenis apapun. Model kamus praktis Jawa-Indonesia dan Indonesia-Jawa berbasis audiolingual pada aplikasi android dinilai layak. Saran untuk pembaharuan ke depan yaitu agar ditambahkan lagi kosakataa dan contoh penggunaan dalam kalimat.

4.3.2. Hasil Uji Validasi Desain dan Sistem Operasional