50 menggunakan
rumus Alpha.
Dalam menghitung
reliabilitas, Peneliti
menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah uji reliabilitas yaitu pilih Analyze
– Scale – Reliability Analiysis. Pada kotak dialog Reliability Analyze, item-item yang valid dimasukkan pada kotak items. Selanjutnya pada
Statistics, pada bagian Descriptives for pilih Scale if item deleted. Kemudian Continue, pada Model pilih Alpha lalu OK. Hasil perhitungan uji reliabilitas
koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics kolom Cronbach’s Alpha Priyatno, 2012: 121-2. Suatu instrumen dinyatakan reliabel
bila r
11
koefisien reliabilitas r
tabel
Riduwan, 2013: 107. Output hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5.
Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, langkah selanjutnya adalah membandingkan r
11
dengan r
tabel
. Dalam pengujian reliabilitas item angket uji coba, diketahui n= 318 maka r
tabel
pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,468.
Dengan demikian angket yang telah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen penelitian dalam penelitian ini. Selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen
penelitian lampiran 6 dan angket sebagai instrumen penelitian lampiran 7.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
51 sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum Sugiyono 2014: 199. Pengukuran pada variabel yang diungkap dilakukan dengan memberikan skor pada jawaban angket yang telah
diisi oleh responden. Hasil penjumlahan masing-masing butir pertanyaan kemudian dikonsultasikan dengan tabel kategori variabel lingkungan fisik,
kategori tersebut terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini
yaitu sebagai berikut: 1
Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. 2
Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 4, jadi k = 4. 3
Menentukan lebar setiap kelas interval.
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam menginterpretasikan tingkat lingkungan fisik dengan rentang skor 1 sampai
dengan 4. Jumlah skor dari tiap responden ditransfomasikan dalam bentuk prosentase skor dengan cara membagi dengan skor maksimalnya dan dikalikan
100. Prosentase skor tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria lingkungan fisik sebagai berikut: 1 rendah, 2 sedang, dan 3 tinggi. Rumus
kriteria lingkungan
fisik yaitu sebagai berikut:
1 Data maksimal
15 x 4 = 60 2
Data minimal 15 x 1 = 15
52 3
Range Data maksimal
– Data minimal 60
– 15 = 45 4
Panjang kelas interval =
= = 15
5 Proesentase skor maksimal
: 4 x 100 = 100 6
Prosentase skor minimal 1 : 4 x 100 = 25
7 Rentang prosentase
100 - 25 = 75 8
Panjang interval Panjang kelas = 75 : 3
= 25
Tabel 3.3 Kategori Variabel Lingkungan Fisik
Skor Interval Prosentase
Kategori X 37
25 X ≤ 50 Rendah
37 ≤ X 53 50 X ≤ 75
Sedang 53 ≤ X
75 X ≤ 100 Tinggi
Sumber: Rumus posentase Saifuddin Azwar Prosentase skor lingkungan fisik dihitung dengan rumus berdasarkan
penjelasan Riduwan 2012: 89 sebagai berikut: Pp =
x 100
53 Keterangan:
Pp = prosentase lingkungan fisik
Sk = skor keseluruhan yang diperoleh
Sm = jumlah skor maksimal Kategori variabel kinerja guru dalam pembelajaran, kategori tersebut
terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini yaitu sebagai berikut:
1 Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. 2
Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 4, jadi k = 4. 3
Menentukan lebar setiap kelas interval.
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam menginterpretasikan tingkat fasilitas belajar di sekolah dengan rentang skor 1
sampai dengan 4. Jumlah skor dari tiap responden ditransfomasikan dalam bentuk prosentase skor dengan cara membagi dengan skor maksimalnya dan dikalikan
100. Prosentase skor tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria fasilitas belajar di sekolah sebagai berikut: 1 rendah, 2 sedang, dan 3 tinggi. Kriteria
fasilitas belajar di sekolah yaitu sebagai berikut: 1
Data maksimal 15 x 4 = 60
2 Data minimal
15 x 1 = 15 3
Range
54 Data maksimal
– Data minimal 60
– 15 = 45 4
Panjang kelas interval =
= = 15
5 Proesentase skor maksimal
4 : 4 x 100 = 100 6
Prosentase skor minimal 1 : 4 x 100 = 25
7 Rentang prosentase
100 - 25 = 75 8
Panjang interval Panjang kelas = 75 : 3
= 25 Tabel 3.4 Kategori Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Skor Interval Prosentase
Kategori X 37
25 X ≤ 50 Rendah
37 ≤ X 53 50 X ≤ 75
Sedang 53 ≤ X
75 X ≤ 100 Tinggi
Sumber: Rumus posentase Saifuddin Azwar
Persentase skor kinerja guru dalam pembelajaran dihitung dengan rumus berdasarkan penjelasan Riduwan 2012: 89 sebagai berikut:
Pp = x 100
Keterangan:
55 Pp
= persentase kinerja guru dalam pembelajaran. Sk
= skor keseluruhan yang diperoleh Sm = jumlah skor maksimal
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis