78
11 Harap an I
Lomba LCC IPU 2009 Kecamatan
Jepon 12 Harap
an I Lomba cerdas cermat
matematika 2009 Kecamatan
Jepon 13
I Lomba siswa berprestasi putra
2010 Kecamatan Jepon
Sumber: Data dokumen sekolah
Tabel 6: Data angka kelulusan dan nilai UAS BN tahun 2010 SDN Jepon 2
Tahun Ajaran Jumlah Kelulusan dan Nilai
Jumlah Peserta
Ujian Jumlah
Lulus Presentase
Kelulusan Nilai
Tertinggi Terendah Rata-rata
20082009 27 27 100
9,47 7,38
8,32
Sumber: Data sekolah tahun 2011
Dari rincian tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa di sekolah ini dalam kategori cukup banyak. Jumlah siswa yang cukup banyak ini juga
diimbangi dengan kualitas prestasi sekolah yang cukup baik yang dapat dilihat pada data nilai UAS BN pada tahun 2010 lalu dan data prestasi sekolah yang telah
diraih selama ini dalam berbagai ajang perlombaan.
4.1.6 Keadaan Siswa Kelas 5 SDN Jepon 2
Dari data yang yang diperoleh, jumlah siswa kelas 5 yaitu 32 siswa yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Dari 32 siswa tersebut
semuanya beragama Islam. Sebagian besar siswa di kelas ini berasal dari kelurahan Ngawen. Namun ada juga beberapa siswa yang berasal dari desa tetangga yaitu dari
desa Tempellemahbang. Dalam kegiatan pembelajaran setiap hari, kelas 5 diajar oleh guru kelas yang
bernama Mukti Setyo Wibowo. Guru kelas yang akrab dipanggil Pak Bowo ini merupakan salah satu guru muda yang telah menjadi PNS beberapa waktu yang lalu.
79
Dalam kegiatan pembelajaran setiap hari, Pak Bowo mengajar dengan baik dan disiplin, sehingga semua siswa kelas 5 ini merupakan siswa yang patuh, sopan dan
rajin. Untuk menciptakan suasana belajar yang maksimal, nyaman dan menjaga
agar kelas tidak ramai, maka dibuat sebuah peraturan bahwa setiap satu meja siswa laki-laki berdampingan dengan siswa perempuan. Selain itu, posisi tempat
duduk juga berpindah-pindah tiap seminggu sekali, agar semua siswa berkesempatan duduk di setiap deretan bangku. Hal ini juga bertujuan agar siswa
tidak jenuh selama belajar di kelas. Fasilitas yang ada di kelas 5 yaitu berupa papan tulis, meja dan bangku,
almari serta beberapa alat kebersihan. Meskipun hanya terdapat fasilitas yang standar, namun semua dirawat dan digunakan dengan baik sesuai fungsinya.
Untuk menjaga kebersihan kelas, pada tiap harinya terdapat jadwal piket kelas yang terdiri dari semua siswa kelas 5 dengan ketentuan bahwa yang mendapat
tugas piket hari itu harus berangkat lebih awal. Dari segi sosial ekonomi, rata-rata siswa kelas 5 ini tergolong dalam
keadaan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini ditunjukkan oleh latar belakang pekerjaan orang tua siswa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan
swasta pada tabel 7 berikut.
Tabel 7. Pekerjaan Orang Tua Wali Siswa Kelas 5
No Pekerjaan f
Persentase 1 PNS
2 6,25
2 Petani 16
50 3 Swasta
13 40,625
4 Lainnya 1
3,125 Jumlah
32 100
Sumber: Dokumentasi Sekolah
80
Berdasarkan uraian tersebut dapat digarisbawahi bahwa hubungan antara siswa kelas 5 dengan guru kelas dapat berjalan dengan baik dalam proses
pembelajaran. Siswa dapat menjalankan tugas sesuai dengan peraturan, baik yang dibuat oleh guru atau peraturan kesepakatan kelas, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Karena lokasi sekolah yang berada di sekitar kawasan industri kerajinan kayu dan pasar, maka sebagiam besar mata pencaharian orang
tua siswa kelas 5 ini adalah swasta dan petani.
4.1.7 Keadaan Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan SBK Kelas 5