61
3.4 Sasaran Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka sasaran penelitian ini mencakup empat hal pokok sebagai berikut:
1 Proses pembuatan grajen warna sebagai media untuk anak dalam berkarya
rupa. 2
Proses pemanfaatan grajen warna sebagai media alternatif berkarya seni rupa bagi siswa kelas 5 SDN Jepon 2.
3 Hasil pemanfaatan grajen warna sebagai media alternatif untuk
mengembangkan kreativitas berkarya seni rupa pada siswa kelas 5 SDN Jepon 2.
4 Identifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran
seni rupa dengan memanfaatkan grajen warna sebagai media berkarya seni membentuk.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang lebih banyak menampilkan uraian kata-kata dari pada angka. Oleh karena itu teknik
yang digunakan dalam usaha memperoleh data di lapangan yaitu sebagai berikut: 1
Observasi Arikunto 2006: 230 mengemukakan bahwa mengamati adalah menatap
kejadian, gerak atau proses. Mengamati bukanlah pekerjaan yang mudah karena manusia banyak dipengaruhi oleh minat dan kecenderungan yang ada padanya,
dengan kata lain pengamat harus objektif atau apa adanya. Lebih lanjut, Guba dan
62
Lincoln dalam Moleong 2002: 125-126 menyatakan alasan pemanfaatan pengamatan dalam penelitian kualitatif karena teknik pengamatan didasarkan atas
pengalaman secara langsung, sehingga memungkinkan pengamat untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana
yang terjadi pada keadaan sebenarnya, serta memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun
pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Dalam kaitannya dengan pernyataan tersebut, maka observasi dalam
penelitian ini menggunakan teknik pengamatan terkendali controlled observation
. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Koentjaraningrat 1985: 118 bahwa suatu cara pengamatan yang dikembangkan untuk
meningkatkan ketepatan dalam melaporkan hasil pengamatan ialah melalui pengamatan terkendali. Peneliti memberikan perlakuan treatment kepada subjek
yang diteliti dengan memberikan grajen warna sebagai media berkarya seni membentuk, kemudian peneliti melihat dan mengamati bagaimana tingkah laku,
respon dan proses siswa saat berkarya, serta melihat dan mengamati hasil karya siswa.
Pengamatan dilakukan secara terkendali sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti. Suatu waktu peneliti ikut terlibat atau berinteraksi langsung dengan
siswa, namun di saat yang lain, peneliti mengamati kegiatan siswa dari kejauhan tanpa sepengetahuan dari siswa. Pada saat ini lah peneliti mencatat peristiwa-
peristiwa atau aktivitas yang terjadi dalam situasi atau kegiatan tersebut.
63
Karena manusia memiliki pengamatan yang terbatas, maka untuk mendapatkan data yang lebih rinci atau untuk mengabadikan peristiwa –peristiwa
dalam proses penelitian dibutuhkan alat pembantu pengumpulan data berupa kamera Collier dalam Koenjtaraningrat 1985: 122. Berbagai data yang dapat
diambil melalui kamera yaitu proses saat siswa berkarya, hasil karya siswa, serta berbagai sarana dan prasarana sekolah.
2 Wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka dengan maksud tertentu
.
Moleong 2002: 135 menyatakan bahwa wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Pendapat tersebut diperjelas oleh Ismiyanto 2003: MPX8 yang menyebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan teknik
utama dalam pengumpulan data karena dengan wawancara akan dapat diperoleh data selain yang diketahui dan dialami oleh subjek, juga data yang yang
tersembunyi, yang melatarbelakangi perilaku subjek. Arikunto 2006:156 menambahkan bahwa dalam melaksanakan interview, pewawancara membawa
pedoman yang hanya berupa garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus membuat suatu
panduan atau pedoman wawancara mengenai hal-hal apa saja yang akan dipertanyakan kepada seseorang yang akan diwawancarai. Dengan tujuan untuk
mempermudah kegiatan wawancara, pokok-pokok permasalah yang
64
dipertanyakan tidak terpaut jauh dari permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan mengadakan wawancara, peneliti berusaha memperoleh data atau keterangan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Peneliti dapat
mengajukan pertanyaan kepada siswa perihal tentang penggunaan grajen warna sebagai media dalam berkarya meliputi, perasaan siswa saat berkarya, apakah
siswa menyukai menggunakan grajen warna sebagai media untuk berkarya seni rupa, apakah siswa merasa nyaman dan termotivasi saat berkarya menggunakan
grajen warna, serta kendala-kendala yang dihadapi saat berkarya menggunakan
grajen warna.
3 Studi Dokumenter
Studi Dokumenter adalah teknik pengumpulan data penelitian melalui dan dengan menggunakan dokumen-dokumen atau peninggalan sudah ada penelitian
sebelum dilakukan yang relevan dengan masalah penelitian Ismiyanto,2003: MPX9. Menurut Arikunto 2006:158 dokumen berarti barang-barang tertulis.
Di dalam melaksanakan studi dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan sebagainya. Dengan demikian, melalui studi dokumentasi dapat dikumpulkan beberapa dokumen.
Adapun data-data dan dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berbagai informasi yang berkenaan dengan subjek dan lokasi penelitian antara lain
berbagai data tentang arsip sejarah dan perkembangan SDN Jepon 2, struktur guru
65
dan tenaga kependidikan SDN Jepon 2, serta data tentang hasil pembelajaran seni budaya dan keterampilan siswa kelas 5.
3.6 Teknik Analisis Data