Tujuan Pembelajaran Seni Rupa Fungsi Pembelajaran Seni Rupa

19 Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram, sistemis serta menerapkan strategi-strategi yang matang kepada siswanya demi tujuan yang diharapkan yaitu adanya perubahan tingkah laku. Dalam pendidikan seni rupa, perubahan tingkah laku yang diharapkan masih dispesifikkan lagi. Menurut Syafi’i 2006: 9 pendidikan seni rupa dianggap sebagai wahana pendidikan ekspresivitas, sensitivitas dan kreativitas. Lebih lanjut dalam tulisannya tersebut, Syafi’i juga menyatakan bahwa ekspresivitas berkaitan dengan ungkapan psikologis seseorang meliputi perasaan, perhatian, fantasi dan imajinasi, sensitivitas berkaitan dengan kepekaan menerima rangsang yang diwijudkan dengan sikap menghargai karya seni, dan kreativitas berkaitan dengan daya untuk mencipta, mengembangkan ide atau gagasan baru ke dalam karya seni. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram, sistemis serta menerapkan strategi-strategi yang matang kepada siswanya demi tujuan yang diharapkan yaitu adanya perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan ekspresivitas, kreativitas dan sensitivitas dalam karya seni rupa.

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Seni Rupa

Syafi’i 2006: 29 menyatakan bahwa tujuan pembelajaran merupakan ke arah mana siswa akan di bawa. Saat ini tujuan pembelajaran seni rupa terus mengalami perkembangan. Perkembangan tujuan pembelajaran seni rupa di Indonesia berjalan sesuai paradigma pendidikan yang mempengaruhinya Sobandi 2008: 74. 20 Dalam kurikulum pendidikan, tujuan pembelajaran seni rupa tercantum dalam tujuan pendidikan seni bersama dengan tujuan pembelajaran seni musik, tari dan drama. Tujuan pendidikan seni ini terus berkembang hingga pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan saat ini. Pada kurikulum 2004 yang disebut dengan KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi, tujuan pendidikan seni yaitu menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi dan memamerkan atau mempergelarkan karya seni Syafi’i 2006: 30. Sedangkan tujuan pendidikan seni pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya, menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran seni rupa pada dasarnya terdiri dari dua aspek yaitu kemampuan apresiasi yang meliputi kemampuan untuk mengetahui, memahami dan menghargai berbagai macam karya seni rupa, serta kemampuan untuk berkreasi karya seni rupa untuk menumbuhkembangkan imajinasi, ekspresi dan kreativitas, dan pada akhirnya ikut menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. 21

2.2.3 Fungsi Pembelajaran Seni Rupa

Fungsi merupakan sesuatu yang berkenaan dengan sumbangan yang dapat diberikan pada suatu aspek atau sistem Syafi’i 2006: 9. Dalam tulisannya tersebut, Syafi’i juga menyatakan bahwa jika pembelajaran seni rupa dianggap sebagai sebuah sistem, maka dapat merupakan fungsi dari sistem lainnya, sehingga dalam pandangan ini fungsi pembelajaran seni rupa dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari kebutuhan anak dan kebutuhan institusi pendidikan. Pembelajaran seni rupa bagi kebutuhan anak yaitu berfungsi sebagai wahana pendidikan ekspresivitas, sensitivitas dan kreativitas, sedangkan bagi institusi pendidikan, pembelajaran seni rupa berfungsi sebagai pelestari dan pengembang budaya visual estetik, serta sebagai sarana pendidikan keterampilan. Mattulada dalam Sobandi 2008: 80 menyatakan bahwa pendidikan seni rupa sebagai sarana pendidikan formal dan non-formal berfungsi mengkonservasi dan mengembangkan gagasan-gagasan, nilai, pikiran tentang keindahan yang terdapat dalam khasanah ideal atau sistem budaya suatu persekutuan hidup, masyarakat dan bangsa. Pendapat tersebut menjelaskan kedudukan seni rupa sebagai sarana untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai luhur dari suatu generasi kepada generasi berikutnya serta mendorong dan meningkatkan potensi pribadi siswa secara komprehensif. Dari uraian tersebut dapat ditarik sebuah simpulan bahwa fungsi pembelajaran seni rupa adalah untuk mendorong dan meningkatkan potensi pribadi siswa secara komprehensif meliputi kemampuan ekspresivitas, sensitivitas dan kreativitas, serta berfungsi untuk mengkonservasi dan mengembangkan 22 gagasan-gagasan, nilai, pikiran tentang keindahan yang terdapat dalam masyarakat dan bangsa dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

2.2.4 Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar