52
sebenarnya. Karya-karya hasil dari membentuk dapat dirasakan setiap permukaannya, dapat ditimang dan diputar-putar di atas tangan dan dapat
dinikmati dari arah kiri, kanan, belakang, muka dan atas, kecuali relief yang hanya bisa dinikmati dari satu arah pandang saja.
2.6.2 Pencirian Media Membentuk yang Baik dalam Pembelajaran
Seni Rupa Anak
Teknik yang digunakan untuk berkarya seni membentuk cukup bervariasi. Tiap teknik memiliki karakter proses tersendiri. Selain itu, tiap teknik juga
menggunakan jenis bahan atau material yang berbeda. Teknik dan bahan yang digunakan saling mendukung satu sama lain untuk tercipta suatu karya yang baik.
Dengan kualitas bahan yang baik, maka akan tercipta karya yang berkualitas dan memiliki nilai estetis tersendiri.
Menurut Syarif 2003: 19-39 ciri bahan yang baik untuk seni membentuk yang sesuai dengan teknik pembuatan antara lain yaitu:
1 Untuk teknik pahat, bahan yang biasa digunakan yaitu kayu dan batu. Kayu
yang baik untuk seni membentuk adalah kayu yang memiliki serat dan warna yang artistik, misal kayu jati, sono keling dan mahoni. Sama halnya dengan
kayu, jenis batu yang baik untuk bahan seni membentuk adalah batu yang memiliki serat atau tekstur yang baik serta warna yang beragam, misal batu
marmer. 2
Untuk teknik modeling, bahan yang sering digunakan antara lain tanah liat dan plastisin. Tanah liat dan plastisin yang plastis adalah bahan yang baik
53
digunakan untuk membentuk. Dengan karakternya yang plastis, maka akan mudah untuk dibentuk sehingga karya tidak mudah retak.
3 Untuk teknik cor atau cetak, bahan yang baik digunakan adalah bahan yang
bersifat cair dan akan mengeras setelah selesai dicetak, misal resin, gips, semen pasir dan sebagainya.
4 Untuk teknik konstruksi, bahan yang baik digunakan adalah bahan yang
fleksibel, dalam arti bisa digabung-gabungkan atau dirakit dengan bahan lain, misal kayu, karton, plastik, kertas, logam dan sebagainya.
Selain bahan-bahan tersebut di atas, nampaknya plastisin yang sering digunakan anak dalam pembelajaran seni membentuk juga memiliki ciri-ciri
kualitas yang baik. Menurut Setyorini 2005: 3 kualitas lilin warna yang baik yaitu mudah dibentuk, liat, tidak retak atau pecah saat dibentuk, memiliki warna
yang cerah dan tidak lengket di tangan. Namun demikian, Setyorini menegaskan bahwa lilin warna juga memiliki kelemahan di antaranya yaitu lilin warna tidak
tahan terkena air dan suhu panas. Jika terkena air, lilin warna akan akan menjadi terlalu lunak sehingga sulit untuk dibentuk dan di tangan akan menjadi kotor.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri media membentuk yang baik dalam pembelajaran seni rupa anak yaitu:
1 Memiliki tekstur dan warna yang menarik.
2 Bisa dirangkai dengan bahan lain fleksibel.
3 Liat dan plastis, tidak mudah retak dan tidak lengket di tangan untuk bahan
yang bersifat lunak. 4
Memiliki kualitas yang baik tidak mudah rusak.
54
5 Tingkat keamanan dan kenyamanan media nampaknya juga harus
diperhitungkan, sehingga media seni membentuk bagi anak sebaiknya bersifat aman dan tidak membahayakan bagi kesehatan anak tidak beracun
2.7 Grajen Warna sebagai Media Alternatif Seni Membentuk