4 penjual martabak. Sebagian besar kepala keluarga yang berwiraswasta
sebagai penjual martabak hanya lulusan SD dan SMP saja. Maka dari itu, mereka para kepala keluarga yang merantau dan berhasil kurang
menghiraukan pendidikan anaknya. Terkait dengan keterbatasan waktu untuk mendidik anak karena para
orang tua pulang kerumah dua tahun sekali, yaitu pada saat idul fitri dan idul adha selama tujuh s.d. sepuluh hari. Kurangnya perhatian dan motivasi dari
orang tua juga menyebabkan prestasi anak menurun sehingga muncullah rasa malas pada diri anak tersebut. Hal itu lah yang menyebabkan anak-anak di
Dukuh Ketengahan putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, padahal dilihat dari segi ekonomi mereka tergolong masyarakat
yang mampu. Para orang tua membebaskan anak-anaknya untuk memilih masa depannya sendiri. Mereka membolehkan jika anaknya tersebut memilih
untuk berjualan martabak bersamanya, namun mereka juga tetap membolehkan anaknya jika lebih memilih untuk bersekolah agar mempunyai
pekejaan yang lebih baik dari orang tua mereka, yaitu pekerjaan yang tidak harus pergi keluar kota, berpisah dengan keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
5 1.2.1
Bagaimana pola pendidikan anak usia 6 - 12 tahun yang ditinggal merantau orang tua di Dukuh Ketengahan, Kelurahan Lebaksiu Kidul,
Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal? 1.2.2
Bagaimanakah perkembangan sosial emosional anak usia 6-12 tahun yang ditinggal merantau orang tua dari pola pendidikan orang tua
masing-masing?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan didakan penelitian ini adalah : 1.3.1
Mendeskripsikan pola pendidikan anak usia 6 - 12 tahun yang ditinggal merantau orang tua di Dukuh Ketengahan, Kelurahan
Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. 1.3.2
Mendeskripsikan perkembangan sosial emosional anak usia 6-12 tahun dari orang tua yang merantau.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Dapat mengetahui secara nyata pendidikan keluarga dan perkembangan sosial anak yang ditinggal merantau orang tuanya.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi fakultas ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Luar Sekolah guna
menambah referensi karya ilmiah atau wawasan teoritis yang telah
6 ada guna pertimbangan dalam melakukan penelitian yang akan
datang.
1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Pola Pendidikan
Pola pendidikan yang dimaksud peneliti adalah bentuk pendidikan yang dilakukan orang tua perantau dengan menitipkan
anak-anaknya kepada anggota keluarga atau kerabat yang sudah dipercaya di daerahnya.
1.5.2 Anak Usia 6-12 Tahun
Anak usia 6-12 tahun yang peneliti maksud adalah anak yang masih dalam masasekolah dasar yang masih membutuhkan rasa aman
dan kasih sayang, namun tidak mendapatkan rasa aman dan kasih sayang itu secara maksimal karena para orang tua bekerja merantau
diluar kota. 1.5.3
Merantau Merantau yang peneliti maksud adalah
perginya seseorang dari tempat ia tumbuh besar ke daerah lain untuk mencari pekerjaan atau
pengalaman. Seseorang tersebut adalah para orang tua atau salah satu orang tua di Dukuh Ketengahan Desa Lebaksiu kidul Kecamatan
Lebaksiu Kabupaten Tegal.
7 1.5.4
Orang Tua Orang tua yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah
Orang tua ayah dan ibu atau ayah saja yang pergi merantau untuk bekerja memeneuhi kebutuhan keluarga.
1.5.5 Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan sosial emosional yang dimaksud peneliti adalah bentuk emosi atau perasaan yang terjadi saat anak berinteraksi sosial,
baik dengan teman sebaya maupun dengan masyarakat, Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
hingga perlu sekali membina hubungan yang baik dengan orang lain.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan