2.7 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir model pembelajaran problem solving bervisi SETS pada materi Perpindahan Kalor yang diintegrasikan pada materi kebencanaan alam
ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Model Pembelajaran Problem Solving Bervisi SETS.
Fakta yang ditemui:
1. Pemahaman siswa terhadap kebencanaan alam masih rendah. 2. Pemahaman siswa terhadap sains fisika masih rendah.
3. Kemampuan berpikir kreatif siswa masih rendah. 4. Perlu adanya penerapan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
secara aktif dalam proses KBM.
Model pembelajaran problem solving bervisi SETS
1. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pembelajaran. 2. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
3. Dapat digunakan untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
Hasil yang diharapkan:
Peningkatan pemahaman terhadap kebencanaan alam dan Perpindahan Kalor serta kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol.
2.8 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 1
Ho: peningkatan pemahaman siswa terhadap kebencanaan alam yang diajar dengan model problem solving bervisi SETS lebih rendah atau sama dengan
peningkatan pemahaman siswa yang diajar dengan metode diskusi klasikal bervisi SETS µ
1
≤µ
2
. Ha: peningkatan pemahaman siswa terhadap kebencanaan alam yang diajar
dengan model problem solving bervisi SETS lebih tinggi daripada peningkatan pemahaman siswa yang diajar dengan metode diskusi klasikal
bervisi SETS µ
1
µ
2
.
Hipotesis 2
Ho: peningkatan pemahaman siswa terhadap Perpindahan Kalor yang diajar dengan model problem solving bervisi SETS lebih rendah atau sama dengan
peningkatan pemahaman siswa yang diajar dengan metode diskusi klasikal bervisi SETS µ
1
≤µ
2
. Ha: peningkatan pemahaman siswa terhadap Perpindahan Kalor yang diajar
dengan model problem solving bervisi SETS lebih tinggi daripada peningkatan pemahaman siswa yang diajar dengan metode diskusi klasikal
bervisi SETS µ
1
µ
2
.
Hipotesis 3
Ho: peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model problem solving bervisi SETS lebih rendah atau sama dengan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan metode diskusi klasikal bervisi SETS µ
1
≤µ
2
. Ha: peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model
problem solving bervisi SETS lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan metode diskusi klasikal bervisi
SETS µ
1
µ
2
.
27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Semarang. Subjek penelitian adalah kelas VII semester 2 tahun pelajaran 20122013 yang terdiri dari tujuh
kelas. Peneliti mengambil dua kelas secara acak sebagai subjek penelitian, yaitu satu kelas sebagai kelas kontrol Kelas VII G dan satu kelas sebagai kelas
eksperimen Kelas VII F.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. a Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran.
b Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman terhadap kebencanaan alam dan perpindahan kalor serta kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII
SMP Negeri 6 Semarang.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penerapan problem solving bervisi SETS untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebencanaan alam dan
perpindahan kalor serta kemampuan berpikir kreatif siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah Pretest-Posttest Control Group