Pembelajaran dalam siklus III dinilai baik, namun bukan berarti sudah sempurna, ada beberapa kekurang masih ditemui pada siklus III ini, kekurang
tersebut adalah, dalam keterampilan guru, guru harus senantiasa memperbaharui tekniknya dalam mengkondisikan kelas sehingga siswa merasa selalu ada yang
baru dan tidak membosankan, dalam hal ini guru harus menggunakan variasi lain dan
ice breaking¸ tidak hanya mengguakan permainan tepuk saja, selain hal tersebut guru juga harus memperbanyak memberi motifasi kepada siswa,
sehingga siswa benar-benar merasa membutuhkan materi yang diajarkan. Dalam aktifitas siswa, hal yang paling peru ditingkatkan adalah keaktifan siswa dalam
menghadapi persoalan yang diberikan kepadanya.
4.1.4 Rekapitulasi Data Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
Rekapitulasi persentase data pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III dapat dipaparkan melalui tabell berikut ini
Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Pra Siklus, Siklus I , Siklus III Dan Siklus III
No. Sumber data
Pra siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
1. Keterampilan
guru -
77 88
94 2.
Aktivitas siswa -
61,3 74,4
83,8 3.
Hasil belajar Kognitof
15 57,5
75 85
4. Hasil Belajar
Afektif -
71,5 78
84,8
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa keterampilan guru meningkat 11 dari siklus I ke siklus II, dan meningkat 6 dari siklus II ke siklus III.
Aktivitas siswa meningkat 13,1 dari siklus I ke siklus II, meningkat 9,4 dari siklus II ke siklus III dan hasil belajar siswa meningkat 42,5 dari pra siklus ke
siklus I, meningkat 6,5 dari siklus I dan siklus II, dan meningkat 10 dari siklus II ke siklus III, serta hasil belajar afektif siswa meningkat 6,5 dari siklus I ke
siklus II, meningkat 6,8 dari siklus II ke siklus III.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pra siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
d al
am
Keterampilan guru aktivitas siswa
Hasil belajar Hasil Belajar Afektif
. Gambar 4.14 Diagram Batang Rekapitulasi data pra siklus, siklus I ,II dan siklus
II Dari grafik 4.14 dapat dilihat bahwa keterampilan guru meningkat dari
77 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II dan menjadi 94 pada siklus III, aktivitas siswa meningkat dari 80,5 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II,
menjadi 94 pada siklus III dan hasil belajar siswa meningkat dari 15 pada pra siklus I menjadi 57,5 pada siklus I, meningkat menjadi 75 pada siklus II, dan
85 pada siklus III serta hasil belajar afektif meningkat dari 71,5 pada siklus I, meningkat menjadi 78 pada siklus II dan meningkat menjadi 84,8 pada siklus
II. Maka, penerapan pendekatan SAVI pada pembelajaran mata pelajaran PKn di kelas IV A SD Hj. Isriati Baiturrahman 01 Semarang
dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa
4.2 PEMBAHASAN