Standar Penilaian Kinerja Perawat

3. Perawat sebaiknya diberi salinan kerjanya, standart pelaksanan kerja, dan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang sebelum pertemuan evaluasi sehinga sebaiknya perawat maupun supervisior dapat mendiskusikan evaluasi dari kerangka yang sama. 4. Didalam melaksanakan penulisan pelaksanan penilaian kerja pegawai, manajer sebaiknya menunjukkan segi-segi dimana pelaksananya kerja itu bisa memuaskan dan perbaikan apa yang diperlukan. 5. Pertemuan evaluasi sebaiknya dilakukan pada waktu yang cocok bagi perawat dan manajer, diskusi evaluasi sebaiknya dilakukan dalam waktu yang cocok untuk keduanya.

2.1.3. Standar Penilaian Kinerja Perawat

Menurut Swanburg 1987 dalam Nursalam 2007, penilaian kinerjaadalah alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer perawat dalammengontrol sumber daya manusia dan produktivitas. Proses penilaian kinerjadapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku pegawai dalamrangka menghasilkan jasa keperawatan dalam kualitas dan volume yangtinggi. Perawat manajer dapat menggunakan proses apraisal kinerja untukmengatur arah kerja dalam memilih, bimbingan perencanaan karir, sertapemberian penghargaan kepada personal perawat yang kompeten.Standar praktik keperawatan telah disahkan oleh Menkes. RI dalam SKNo. 660MenkesSKIX1987yang kemudian diperbaharui dan disahkanberdasarkanSKDirjen.Yanmed.Depkes.RI No. YM.00.03.2.6.7637,tanggal18 Agustus 1993. Kemudian pada tahun 1996, Dewan Pimpinan Pusat PPNI menyusun Universitas Sumatera Utara standar praktek keperawatan yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang meliputi: 1 Pengkajian, 2 Diagnosis keperawatan, 3 Perencanaan, 4 Implementasi dan 5 Evaluasi.

1. Standar I : Pengkajian Keperawatan

Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Kriteria pengkajian keperawatan, meliputi : 1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis, observasi, pemeriksaan fisik, serta dari pemeriksaan penunjang. 2. Sumber data adalah pasien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain. 3. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi : a. Status kesehatan pasien masa lalu b. Status kesehatan pasien saat ini c. Status biologis-psikologis-sosial-spritual d. Respons terhadap terapi e. Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal f. Risiko-risiko tinggi masalah keperawatan 4. Kelengkapan data dasar mengandung unsur LARB lengkap, akurat, relevan dan baru Universitas Sumatera Utara

2. Standar II : Diagnosis Keperawatan

Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskandiagnosis keperawatan. Kriteria proses diagnosis keperawatanmeliputi : 1. Proses diagnosis terdiri atas analisis, interpretasi data,identifikasimasalah pasien, dan perumusan diagnosiskeperawatan. 2. Diagnosis keperawatan terdiri atas : masalah, penyebabdan tanda atau gejala, atau terdiri atas masalah danpenyebab. 3. Bekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lainuntuk memvalidasi diagnosis keperawatan 4. Melakukan pengkajian ulang, dan merevisi diagnosisberdasarkan data terbaru

3. Standar III : Perencanaan Keperawatan

Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untukmengatasimasalah dan meningkatkan kesehatan pasien. Kriteriaproses perencanaan keperawatan meliputi: 1. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah,tujuan dan rencana tindakan keperawatan. 2. Bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencanatindakan keperawatan. 3. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi ataukebutuhan pasien. 4. Mendokumentasi rencana keperawatan.

4. Standar IV : Implementasi

Perawat mengimplementasikantindakan yang telah diidentifikasidalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria proses tindakanimplementasi meliputi : 1. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaantindakankeperawatan. Universitas Sumatera Utara 2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain 3. Melakukantindakan keperawatan untuk mengatasikesehatan lain 4. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dankeluarga mengenai konsep, keterampilan asuhan diri sertamembantumemodifikasi lingkungan yang digunakan. 5. Mengkajiulang dan merevisi pelaksanaan tindakankeperawatan berdasarkan respons pasien.

5. Standar V : Evaluasi Keperawatan

Perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap tindakankeperawatan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar danperencanaan. Kriteria proses evaluasi keperawatan meliputi : 1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dariintervensisecara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus. 2. Menggunakan data dasar dan respons pasien dalammengukur perkembangan ke arah pencapaian tujuan. 3. Memvalidasi danmenganalisis data baru dengan temansejawat. 4. Bekerjasama dengan pasien dan keluargauntukmemodifikasi rencana asuhan keperawatan. 5. Mendokumentasikan hasil evaluasi danmemodifikasiperencanaan. Dengan standar asuhan keperawatan tersebut,maka pelayanankeperawatan menjadi lebih terarah. Standar adalah pernyataan deskriftif mengenai tingkat penampilanyang diinginkan, kualitas struktur, proses, atauhasil yang dapat dinilai, Universitas Sumatera Utara dalam rangka untukmengevaluasi pelayanankeperawatan yang telah diberikan pada pasien Nursalam, 2007. 2.2.Kompetensi Perawat Kompetensi mengandung pengertian pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu. Kompetensi dimaknai pula sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir, dan bertindak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan kekuasaanuntuk menentukan ataumemutuskan sesuatu hal.Kompetensimenurut UU No. 132003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 10, “Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan”. Kelompok kerja pengurus pusat persatuan perawat Nasional Indonesia PPNI di tahun 2012 merumuskan 12 Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap Perawat Indonesia pada semua jenjang, mencakup; 1 Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan 2 Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan keperawatan 3 Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui jaminankualitas dan manajemen risiko patient safety 4 Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi yang diperoleh dari RS 5 Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada Klien Universitas Sumatera Utara 6 Memfasilitasi kebutuhan oksigen 7 Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan 8 Mengukur tanda-tanda vital 9 Menganalisis, menginterpertasikan dan mendokumentasikan data secara akurat 10 Melakukan perawatan luka 11 Memberikan obat dengan aman dan benar 12 Mengelola pemberian darah dengan aman Perawat adalah seseorang yang lulus pendidikan tinggi Keperawatan baik didalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundangan dan telah disiapkan untuk memiliki kompetensi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia serta teregistrasi. Perawat terdiri dari Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners spesialis.Perawat Ahli Madya adalah perawat yang telah menyelesaikan Pendidikan Jenjang Diploma Tiga D III Keperawatan.Ners adalah Perawat profesional yang telah menyelesaikan pendidikan profesi. dalam bidang keperawatan umum dan memiliki kemampuan sebagai perawat profesional jenjang pertama first professional degree. Ners spesialis adalah Perawat yang telah menyelesaikan pendidikanSpesialis Keperawatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Kompetensi Perawat Ahli Madya No. Kode Unit Judul Unit Komptensi Ranah 1 Praktik Profesional, Legal, Etis dan Peka Budaya 1.1 Akuntabilitas