Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

2.1.1. Kesegaran jasmani dan Gerak Olahraga

Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan satu bentuk pembinaan kesegaran jasmani bagi anak. Bila pelaksanaan kegiatannya dilakukan dengan baik dan teratur niscaya pembinaannya akan tercapai. Aktivitas jasmani yang sering disebut dengan olahraga merupakan istilah yang komplek. Menurut Adang Suherman 2000:28 dalam Haag 1994 dalam bahwa 10 Aktivitas jasmani sebagai perilaku gerak manusia yang berada di bawah payung konsep gerak movement science .Aktivitas jasmani sebagai olahraga ditinjau berdasarkan disiplin olahraga sport disciplince. Pada dasarnya olahraga adalah suatu aktivitas fisik atau gerakan anggota tubuh yang berlangsung secara berulang dalam waktu tertentu. Organ yang paling aktif pada saat aktivitas adalah otot rangka. Agar otot rangka dapat kontraksi dengan baik dan dapat ditingkatkan kinerjanya, maka perlu suatu kesatuan yang baik dengan sistem saraf yang melayaninya menginervasinya. Akibat aktivitas otot rangka yang dilakukan secara teratur dan terukur, maka memberi pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap fungsi organ tubuh yang lain. Selanjutnya akan meningkatkan taraf kesehatan dan kebugaran. Penyelenggraan kegiatan jasmani ini akan terkait erat dengan klasifikasi kegiatan jasmani di atas. Berikut ini klasifikasi berdasarkan penekanan fungsi aktivitas jasmani, yang antara lain berfungsi sebagai berikut :1medium Pengembangan karakteristik dasar yang terkait dengan kondisi seperti daya tahan, kekuatan, power, kelincahan ,kelentukan, koordinasi, flsibilitas.2medium pengembangan pola gerak dasar sering dijumpai pada waktu bekerja, rekreasi, dan 23 rutinitas sehari-hari seperti tercermin dalam gerak lokomotor, stability, manipulatif. 3medium pengembangan skill tehnik-tehnik gerakan yang terkait langsung dengan olahraga seperti lempar lembing, jumspshoot dalam basket.4medium pengembangan kombinasi dari ketiga hal di atas untuk menguasai berbagai cabang dalam olahraga seperti basket, selancar, sepakbola dsb

2.1.7. Latihan Kesegaran Jasmani

Latihan yang baik dan berhasil adalah yang dilakukan secara teratur, seksama, sistematis, serta berkesinambungankontinyu, sepanjang tahun, dengan pembebanan latihan training load yang selalu meningkat dan bertahap setiap tahun. Latihan yang dilakukan secara insidentil atau dilakukan beberapa bulan menjelang pertandingan saja, tidak ada artinya sama sekali, hal tersebut dapat merusak perkembangan atlet dikemudian hari. Latihan adalah proses sistematis yang harus menganut prinsip-prinsip latihan tertentu, sehingga organisasi dan mekanisme neuro physiological atlet akan bertambah baik. Progam latihan yang baik harus dapat memberikan tehnik-tehnik latihan secara fisiologis dapat meningkatkan kualitas fisik orang yang melakukan. Sehingga gerakan-gerakan yang mulanya sukar dilakukan, lambat laun akan menjadigerakan yang otomatis dan refleksif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat syaraf dari sebelum latihan tersebut. Untuk menjaga agar kesegaran jasmani seseorang terjaga dengan baik maka perlu dilakukan latihan- latihan fisik. 2.1.7.1. Progam latihan Agar berhasil progam latihan berhasil dengan baik maka harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yaitu : 24 1. Over Load Prinsip latihan yang paling mendasar adalah”over load”yaitu suatu prinsip latian dimana perbedaan dalam latihan harus melebihi ambang rangsangan terhadap fungsi fisiologi yang dilatih.Perbedaan latihan harus selalu ditambah pada waktu tertentu sehingga secara teratur latihan itu semakin berat dengan ketentuan-ketentuan tertentu pula. Dalam melakukan latihan porsi latihan harus bervariasi, hari-hari latihan berat harus diselingi dengan hari-hari latihan ringan. 2. Konsistensi Konsistensi adalah keajengan untuk melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan setidaknya 3 kali per minggu. Latihan 1 kali per minggu tidak akan meningkatkan kualitas fisik, sedangkan latihan 2 kali per minggu hanya menghasilkan peningkatan yang kecil. Sebaliknya latihan 5-6 kali per minggu tidak disarankan, karena mengakibatkan kerusakan fungsi. Latihan atau exercise yang spesifik atau khusus akan mengambangkan efek biologis dan menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dalam tubuh. Sebagai contoh: latihan melempar bola agar lemparannya dapat lebih baik dan sebagainya. Jadi latihan dengan fakta-fakta biomekanis dan tiap-tiap bentuk atau tipe latihan mempinyai sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda- beda. 1 Macam atau bentuk latihan 2 Ukuran atau perimbangan yang berbeda-beda 3 Waktu latihan 25