Kesegaran jasmani dan Gerak Olahraga

1. Over Load Prinsip latihan yang paling mendasar adalah”over load”yaitu suatu prinsip latian dimana perbedaan dalam latihan harus melebihi ambang rangsangan terhadap fungsi fisiologi yang dilatih.Perbedaan latihan harus selalu ditambah pada waktu tertentu sehingga secara teratur latihan itu semakin berat dengan ketentuan-ketentuan tertentu pula. Dalam melakukan latihan porsi latihan harus bervariasi, hari-hari latihan berat harus diselingi dengan hari-hari latihan ringan. 2. Konsistensi Konsistensi adalah keajengan untuk melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan setidaknya 3 kali per minggu. Latihan 1 kali per minggu tidak akan meningkatkan kualitas fisik, sedangkan latihan 2 kali per minggu hanya menghasilkan peningkatan yang kecil. Sebaliknya latihan 5-6 kali per minggu tidak disarankan, karena mengakibatkan kerusakan fungsi. Latihan atau exercise yang spesifik atau khusus akan mengambangkan efek biologis dan menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dalam tubuh. Sebagai contoh: latihan melempar bola agar lemparannya dapat lebih baik dan sebagainya. Jadi latihan dengan fakta-fakta biomekanis dan tiap-tiap bentuk atau tipe latihan mempinyai sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda- beda. 1 Macam atau bentuk latihan 2 Ukuran atau perimbangan yang berbeda-beda 3 Waktu latihan 25 Prisip latihan spesifik bahwa adalah latihan harus mirip atau menyerupai gerakan-gerakan olah raga yang dilakukan, juga dalam latihan fisik. 3. Progresif Latihan secara progresif adalah suatu latihan dimana pembenanan yang diberikan pada seorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur disesuaikan kemajuan dan kemampuan atlet. Peningkatan beban latihan yang terlalu cepat dapat mempersulit proses adaptasi fisiologis dan dapat mengakibatkan kerusakan fisik. Perbedaan volume dan intensitas harus ditambahkan pada latihan umum maupun latihan spesifik. 4. Individual Sebenarnya tidak ada program latihan yang langsung cocok pada semua atlet. Masing-masing latihan harus dibuat yang cocok bagi individu atau perorangan Karena tidak ada dua orang yang persis sama, yang ada adalah mendekati sama. Untuk memberikan yang terbaik dalam proses individu ini, perlu diperhatikan penyusunan latihan sebagai berikut: 1 Bagaimana individual tersebut mempunyai respon terhadap traning latihan itu? 2 Pembebanan latihan traning tidak akan menimbulkan ketegangan stain. 3 Badan tidak akan kehilangan kemampuannya untuk dapat menyesuaikan diri. Di samping 3 hal tersebut di atas, perlu diperhatikan pula faktor-faktor berikut ini: 1 Jenis kelamin 2 usia 26